8 Penyebab Badan Panas dan Berkeringat Namun Tidak Demam

Mungkin, ada beberapa dari anda yang pernah mengalami kondisi badan panas namun tidak demam atau tidak merasa sakit sama sekali. Biasanya, hal ini memang bisa saja terjadi pada seseorang yang biasanya memang tidak disebabkan karena penyakit tertentu namun karena aktivitas atau kebiasaan yang dilakukan sehingga membuat suhu tubuh tidak stabil dan meningkat. Agar anda bisa lebih waspada, berikut ini akan kami berikan beberapa hal yang bisa menyebabkan badan panas dan berkeringat  namun tidak demam.

1. Dehidrasi

Dehidrasi menjadi salah satu penyebab badan demam berkepanjangan dan berkeringat namun tidak demam dan juga tidak merasa sakit. Ketika tubuh seharusnya terdiri dari 60 hingga 70 persen cairan, maka jika kurang dari angkat tersebut bisa menyebabkan suhu tubuh jadi meningkat yang disertai juga dengan beberapa gejala lain seperti nafas yang lebih cepat, penurunan tingkat kesadaran, sakit kepala, kejang, kelelahan dan juga tidak buang air kecil sampai 8 jam.

2. Terlalu Kelelahan

Lelah secara fisik dan juga pikiran bisa menyebabkan badan terasa panas namun tidak diikuti dengan demam. Jika anda mengalami kelelahan ekstrem akibat aktivitas yang terlalu padat namun tidak diimbangi dengan istirahat yang cukup, maka hal ini bisa mempengaruhi suhu badan yang akan semakin meningkat meski tidak menyebabkan rasa sakit.

3. Hipoglikemia Diabetes

Jika anda merasa panas sepanjang waktu, maka ini kemungkinan juga berhubungan dengan kadar gula darah seperti hipoglikemia diabetes sehingga bisa menghasilkan sensasi seperti hot flash. Hal ini bisa terjadi pada saat glukosa darah terlalu rendah yang membuat tubuh berjuang untuk mengikuti dan menghasilkan surplus adrenalin kemudian menghasilkan keringat berlebih dan suhu tubuh yang meningkat melebihi suhu normal tubuh manusia.

4. Gangguan Kecemasan

Ketika secara tiba tiba tubuh terasa panas , gugup dan berkeringat, maka ini mungkin disebabkan karena kecemasan. Kecemasan tidak hanya berhubungan dengan emosi menurut seorang psikolog. Ketika detak jantung meningkat, tekanan darah meningkat dan pernapasan semakin dangkal serta otot otot tubuh tegang, maka tubuh akan terasa panas dan berkeringat.

5. Hipertiroidisme

Tiroid anda juga berperan terhadap perasaan panas atau dingin. Dengan kondisi seperti hipertiroidisme, maka tiroid dalam tubuh yang dihasilkan jumlahnya terlalu banyak yang kemudian meningkatkan metabolisme serta fungsi tubuh yang lain. Hal ini bisa meningkatkan suhu tubuh dan menjadi penanda jika sistem kekebalan tubuh sedang terlalu banyak bekerja.

6. Hiperhidrosis

Jika anda tidak bisa berhenti berkeringat dan badan panas berkepanjangan meski sudah menggunakan antiperspiran, maka hal ini mungkin bisa disebabkan karena kondisi yang disebut hiperhidrosis. Hiperhidrosis merupakan kondisi dimana seseorang mengalami keringat berlebih dan tubuh terasa panas meski tidak sakit.

Hal ini bisa mempengaruhi satu sampai dua persen  dari populasi, hiperhidrosis umumnya terlokalisasi pada satu atau lebih bagian tubuh termasuk ketiak, kulit kepala, wajah, tangan dan juga kaki.

6. Berbagai Jenis Kanker

Beberapa jenis kanker seperti limfoma, leukemia dan tumor tertentu juga bisa menyebabkan keringat di malam hari terlalu berlebihan dan suhu tubuh cepat panas terlalu berlebihan. Jika anda secara konsisten terbangun dengan berkeringat dan tubuh terasa panas meski tidak demam, maka hal ini bisa terjadi bukan hanya karena kamar tidur yang panas atau menggunakan selimut, namun juga bisa menjadi pertanda yang serius seperti salah satunya demam.

7. Efek Samping Obat Obatan

Ada beberapa jenis obat yang bisa menyebabkan tubuh terasa panas seperti salah satunya obat obatan  antidepresan umum dan obat obatan opioid. Jika anda mengkonsumsi beberapa jenis obat obatan tersebut, maka hal yang harus diketahui adalah efek samping yang bisa ditimbulkan seperti badan panas namun tidak demam dan tubuh berkeringat berlebihan.

8. Pre Menopause

Sudah diketahui jika menopause bisa menjadi penyebab suhu badan panas di malam hari menyebabkan tubuh terasa panas dan juga berkeringat terlalu berlebihan. Hal ini biasanya terjadi pada wanita berusia 50 tahun atau lebih tua akibat kadar hormon yang berubah. Akan tetapi, hal ini ternyata bisa pada wanita berusia di bawah 40 tahun yang dikenal dengan pra menopause.