Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tidak seperti orang dewasa, anak-anak lebih rentan terkena penyakit. Hal ini dikarenakan anak-anak memiliki sistem imun yang lebih lemah dibandingkan orang dewasa. Adapun penyakit yang sering menyerang anak adalah infeksi baik karena virus maupun bakteri. Gejala infeksi yang umum terjadi pada anak adalah demam. Perbedaan demam karena virus dan bakteri salah satunya terletak pada masa inkubasinya. Virus memiliki masa inkubasi yang lebih sebentar dibanding dengan bakteri.

Demam dapat menyerang anak bahkan balita sekalipun. Mulai dari demam pada anak usia 6 tahundemam pada anak usia 3 tahun bahkan hingga demam pada anak usia 1 tahun atau kurang dari satu tahun seperti demam naik turun pada bayi 8 bulan. Seringkali panas demam anak dibarengi dengan rasa nyeri atau pegal di bagian kaki. Ini merupakan kasus yang cukup sering terjadi dan sangat meresahkan orang tua. Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak kemungkinan adalah tanda-tanda dari growing pain.

Penyebab Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak

Jika Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak terjadi, maka kemungkinan anak Anda sedang mengalami growing pain. Penyakit ini sering dialami oleh anak berusia 3 hingga 5 tahun dan 8 hingga 12 tahun. Nyeri pada anak yang mengalami growing pain biasanya ada pada daerah kaki, tepatnya paha bagian depan, lutut bagian belakang dan betis. Rasa nyeri ini muncul pada sore hari, malam hari dan satu jam pertama setelah tidur. Pagi hari biasanya rasa nyeri sudah mulai hilang. Anak dapat merasakan nyeri yang ringan hingga berat. Sebagian anak juga dapat merasakan sakit kepala dan sakit perut ketika mengalami growing pain.

Meskipun dinamakan growing pain, namun nyatanya penyakit ini tidak ada kaitan dengan pertumbuhan tulang. Para ahli juga belum mengetahui secara pasti apa penyebab dari rasa nyeri ini. Namun yang pasti, rasa nyeri karena growing pain seringkali muncul pada anak setelah melakukan aktifitas di luar rumah seperti olahraga.

Orang tua sebenarnya tidak perlu takut jika anaknya mengalami growing pain. Karena growing pain bukanlah pertanda bahwa ada yang salah pada si anak. Malah growing pain lebih sering dialami oleh anak yang sehat. Dikutip dari laman www.babycentre.com, sekitar 25% hingga 40% anak-anak pernah mengalami growing pain dan sebagian besarnya adalah anak perempuan.

Cara Mengatasi Growing Pain

Growing pain ada di dalam otot dan biasanya tidak dapat menyebabkan demam. Jika growing pain terjadi disertai dengan demam maka perlu dilakukan tes darah untuk mengetahui penyebab pastinya, apakah karena infeksi atau tidak. Jika terjadi demam, maka acetaminophen dan ibuprofen dapat dijadikan pilihan untuk menurunkan demam panas anak. Namun orang tua tetap perlu berhati-hati dalam memberikan kedua obat ini pada anak. Berikan dengan dosis yang sesuai dan bila perlu konsultasikanlah pada dokter anak.

Sedangkan kaki pegal yang terjadi karena growing pain sebenarnya dapat sembuh dengan sendirinya dalam 1 hingga 2 tahun. Jika tidak hilang, keluhan nyeri pada anak biasanya akan berkurang seiring berjalannya waktu. Untuk meredakan rasa nyeri, orang tua dapat melakukan beberapa hal terhadap anaknya, yaitu:

  • Memijat otot-otot yang nyeri yang biasanya berada di tungkai bawah
  • Kompres bagian kaki yang nyeri dengan air hangat, atau mandikan anak Anda dengan air hangat sebelum tidur
  • Meminum obat pereda rasa nyeri seperti parasetamol, dengan dosis sesuai anjuran dokter anak
  • Membimbing anak untuk melakukan latihan relaksasi otot pada siang hari.

Demikianlah penjelasan mengenai Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak. Kondisi Badan Panas dan Kaki Pegal Pada Anak kemungkinan besar merupakan pertanda bahwa anak terkena growing pain. Orang tua tidak perlu khawatir karena hal ini lumrah terjadi pada anak. Jika anak mengalami growing pain, maka orang tua hanya perlu mengawasinya saja dan memberikan obat-obat secukupnya. Namun jika keluhan anak bertambah parah, segeralah ke dokter anak agar tindakan yang lebih tepat dapat dilakukan.