Pada dasarnya, suhu badan bayi lebih hangat daripada suhu orang yang sudah lebih besar, balita atau orang dewasa. Secara umum, suhu di atas 37,5 derajat celcius baru dapat dikatakan demam panas. Suhu demikian pada bayi sudah harus diwaspadai. Karena daya tahan tubuh bayi belum sempurna. Sistem kekebalan tubuh bayi juga belum sempurna.
Bagaimana jika bayi demam 39 derajat Celsius? Meskipun tidak selalu dikategorikan jenis demam berbahaya, kondisi suhu panas yang tinggi dapat menyebabkan bahaya. Bahaya bayi demam 39 derajat celcius, yaitu :
1. Iritasi
Suhu tubuh yang tinggi pada bayi dapat menyebabkan iritasi pada kulitnya. Bukan sekedar biang keringat. Gejala iritasi kulit pada bayi adalah kulit kemerahan, gatal, kering, bersisik, dan terkadang meradang. Hal demikian membuat bayi semakin merasa tidak nyaman.
2. Dehidrasi
Dehidrasi secara singkat diartikan sebagai kehilangan banyak cairan tubuh. Padahal dehidrasi juga mengakibatkan seseorang kekurangan banyak mineral dalam tubuh yang penting. Apalagi bayi yang sedang mengalami pertumbuhan dan perkembangan. Tanda bayi dehidrasi karena demam :
- Tidak mau minum
- Rewel dan gelisah
- Mengantuk dan tertidur terus
- Kaki dan tangan dingin
- Kerkeringat
- Kebiruan
Hubungan dehidarasi dengan demam akut dapat menyebabkan pertumbuhan dan perkembangan bayi kelak terhambat. Kondisi paling fatal dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu, berikan ASI dan air putih sebanyak mungkin jika bayi demam tinggi. Waspada jika bayi demam diare dan muntah, karena penyakit ini mempercepat dehidrasi.
3. Menggigil
Bahaya selanjutnya dari demam bayi 39 derajat celcius adalah bayi menggigil kedinginan. Untuk kondisi bayi, menggigil dapat berbahaya jika tidak segera diatasi. Untuk menguranginya, harus segera minum obat penurun panas badan dan memberikan selimut tips. Bukalah selimut jika panas menurun dan bayi berkeringat.
4. Berkeringat
Kebalikan dari menggigil, saat demam pada bayi dapat berkeringat terus. Keringat dingin juga dapat keluar. Ini akan memeprcepat dehidrasi jika tidak diatasi dengan cepat.
5. Sakit Kepala
Ketika demam panas, bayi juga mengalami demam dan sakit kepala. Hanya saja bayi tidak dapat mengatakannya kepada orang tua atau orang dewasa di sekitarnya. Kompres penurun panas dengan air hangat akan membuat bayi lebih nyaman. Dapat juga menggunakan plester kompres demam untuk anak, dan kompres dengan daun penurun panas badan.
6. Kejang Demam
Kejang demam tidak dapat diprediksi. Tergantung pada kondisi tubuh bayi masing-masing. Ada yang baru naik sekitar 37,5 derajat celcius sudah kejang demam, ada yang hingga mencapai panas badan anak 40 derajat celcius tidak mengalaminya. Kejang demam yang terjadi hanya satu kali dalam satu periode panas tidak berbahaya. Namun, jika kejang demam berulang atau dalam waktu yang panjang, segeralah bawa ke dokter untuk mengatasinya.
7. Muntah
Bayi dapat menderita berbagai infeksi sehingga panasnya tinggi. Salah satu ciri-ciri demam infeksi cukup parah adalah muntah. Muntah membuat bayi kehilangan banyak cairan dan vitamin yang harusnya diolah tubuh. Apalagi jika muntah mengiringi diare.
8. Nafsu Makan Menurun
Jika bayi demam dan masih mau diajak beraktivitas sedikit dan mau makan walaupun sedikit, tandanya masih baik. Harus diwaspadai jika demam bayi sampai 39 derajat celcius dan nafsu makan hilang, termasuk tidak mau konsumsi ASI.
9. Sesak Napas
Demam yang tinggi menyebabkan denyut jantung seseorang menjadi lebih cepat. Begitu pula paru-parunya. Termasuk bayi. Saat demam terus tinggi dengan tidak ada perubahan dengan minum obat jenis Sanmol, bayi dapat sesak napas. Segera hubungi dokter jika bayi mengalaminya.
10. Gerakan Otot Melemah
Gejala demam tinggi di awal yang tdak ditangani dan tidak menunjukkan penurunan, membuat sesak napas dan organ tubuh lain mengalami gangguan. Bayi menjadi lemas dan lunglai. Gerakan tubuh melemah.
Demikian bahaya bayi demam 39 derajat celcius. Perhatikan selalu kondisi bayi dan ukur suhunya dengan thermometer untuk memastikan bila bayi sakit. Semoga bermanfaat.