5 Bahaya Demam pada Bayi yang Wajib Diwaspadai

Anak yang demam akan membuat orang tua khawatir. Apalagi jika anak tersebut adalah bayi. Yang terpikirkan adalah tubuh bayi yang sangat kecil, kasihan sekali jika harus menahan sakit.

Tubuh bayi sendiri memang pada dasarnya sedikit lebih hangat dibandingkan anak yang lebih besar daripada orang dewasa. Oleh karena itu, untuk memastikan bayi mengalami demam bayi atau tidak haruslah menggunakan thermometer.

Apa yang terjadi jika bayi demam waktu malam? Apakah bahaya demam pada bayi? Sama dengan demam panas pada balita, demam bayi tidka selalu berbahaya selama ditangani dengan tepat. Penanganan tersebut, antara lain:

  1. Ke Dokter

Bayi usia di bawah 3 bulan sebaiknya dibawa ke dokter jika mengalami demam. Sementara bayi dengan usia lebih besar, wajib dibawa ke dokter segera jika mempunyai gejala demam seperti;

  1. Kompres penurun panas
  2. Selalu digendong dan dipeluk
  3. Istirahat di suhu ruangan yang sejuk / tidak terlalu panas dan dingin
  4. Selalu mengenakan baju kering
  5. Tidak memakai baju dan selimut tebal
  6. Tetap diberi ASI
  7. Mendapat banyak cairan
  8. Konsumsi obat penurun panas badan

Jika penanganan pertama gagal atau tidak tepat atau terlambat ke dokter, maka bahaya demam pada bayi dapat mengintai. Beberapa bahaya demam pada bayi, antara lain:

1. Kejang Demam

Panas yang tinggi atau terus menerus dapat mengakibatkan kejang demam pada bayi. Orang tua harus memastikan penyebab kejang demam ini. Kejang demam biasanya hanya terjadi satu kali di satu periode panas. Sementara jika bayi mempunyai gangguan di otaknya, kejang dapat berkali-kali dan hal ini yang berbahaya.

2. Kematian

Kematian mungkin saja terjadi jika demam tidak teratasi. Bayi yang mengalami demam campak bayi, demam denggi berdarah, demam malaria, dan demam diare muntah khususnya.

3. Keterlambatan Pertumbuhan dan Perkembangan

Bayi yang sering sakit otomatis tumbuh kembangnya akan terganggu. Apalagi jika sakit sering terjadi. Padahal masa bayi dan anak adalah masa periode emas pertumbuhan dan perkembangan. Pertumbuhan dan perkembangan pesat yang tidak mungkin tergantikan jika sudah terlewati.

Pertumbuhan dan perkembangan dapat terhambat jika ketika sakit sampai mengalami dehidrasi dan kehilangan ion tubuh. Demam cirit birit bayi paling mudah menghilangkan cairan dan ion tubuh. 

4. Komplikasi

Demam yang tidak tertangani dapat menyebabkan komplikasi atau bertambah parah. Misalnya, bayi yang terpapar bakteri Tubercolosis. Gejala awal demam pada pasien TBC umumnya terjadi ketika bakteri mulai menyerang organ paru-paru. Orang awam menyebutnya terdapat flek paru. Jika ditangani maka selanjutnya akan menjadi TBC atau batuk berdahak lebih dari 14 hari sampai batuk berdarah.

5. Sepsis

Sepsis adalah kondisi komplikasi parah ada penyakit. Komplikasi ini diiringi dengan kerusakan beberapa organ tubuh sekaligus. Sepsis jarang terjadi, tetapi mungkin dan harus dideteksi oleh dokter. Bayi termasuk yang beresiko tinggi terkena sepsis jika sakit, bersama dengan anak-anak, lansia, dan pasien penderita penyakit kronis.

Penyakit yang dapat menyebabkan sepsis, antara lain:

Sementara, gejala demam yang mencirikan pasien menderita sepsis, antara lain demam gigil, detak jantung lebih cepat, dan sesak napas.

Sangat bahaya demam pada bayi. Oleh karena itu, lebih baik mencegah daripada mengobati kondisi. Pencegahan dapat dilakukan dengan menghindari bayi dari orang dewasa yang sakit, menjaga kebersihan lingkungan seperti  cara mencegah demam berdarah dengan 3M, dan menjaga kesehatan bayi dan pengasuh. Orang tua juga harus mempunyai pengetahuan tentang berbagai jenis demam bayi dan cara mengatasinya.