5 Bahaya Demam Tifoid yang Perlu Diwaspadai

Demam Thypoid sering juga disebut sebagai tipes atau tifus. Penyebabnya adalah infeksi bakteri Salmonella typhi yang menyerang saluan pencernaan. Penyakit ini menyebar melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi. Kebanyakan bakteri ini berkembang di negara-negara berkembang dan daerah-daerah dengan sistem sanitasi yang buruk. Penyakit ini merupakan salah satu jenis penyakit yang berbahaya dan bahkan bisa menyebabkan kematian, terutama jika tidak segera diatasi dengan baik.

Bahaya dari Demam Tifoid

Berikut ini ada beberapa penjelasan mengenai bahaya demam tifoid yang perlu diwaspadai.

  1. Pendarahan dalam

Walau terjadi hanya pada sekitar 10 persen dari penderita tifus, bahaya pendarahan dalam pada pasien demam tifoid ini perlu diwaspadai. Penderita tifus yang mengalami gejala pendarahan dalam ini biasanya merasakan Gejala Demam Tifoid yang cukup mudah dikenali. Misalnya sesak nafas, lelah, muntah darah, denyut jantung yang tidak teratur, serta feses yang berwarna hitam dan bercampur darah.

Pendarahan ini perlu untuk segera ditangani dengan baik agar tidak menjadikan akibat yang semakin serius. Biasanya, pasien yang kehilangan banyak darah bisa jadi akan diberikan tranfusi darah untuk mengganti darahnya yang hilang.

  1. Luka dinding organ pencernaan

Bahaya demam tifoid lainnya adalah luka pada dinding di organ pencernaan atau perforasi. Perforasi ini terjadi jika sistem pencernaan mendapatkan luka, bahkan lubang akibat aktivitas bakteri. Hal ini bisa menyebabkan sistem pencernaan bocor dan mengganggu rongga perut. Jika Komplikasi Demam Tifoid ini terjadi, maka risiko kematian akan meningkat. Karena bakteri bisa menyebar semakin luas ke aarea lain. Ciri-ciri adanya perforasi usus adalah munculnya rasa sakit yang sangat sakit dan tidak tertahankan. Selain itu, bisa juga muncul gejala mual dan muntah.

  1. Peritonitis

Peritonitis bisa terjadi sebagai akibat atau bahaya demam tifoid. Penyebabnya adalah perforasi dinding pencernaan di atas yang bisa mengganggu bagian peritoneum. Biasanya bagian ini bebas dari kuman dan steril. Namun jika bakteri berhasil mencapai bagian tersebut, maka bakteri akan cepat menyebar melalui sirkulais darah.

  1. Kegagalan sejumlah organ vital

Infeksi yang menyebar melalui sirkulasi darah bisa menyebabkan kegagalan di sejumlah organ vital. Dan ini bisa menjadi bahaya yang sangat perlu untuk diwaspadai. Beberapa organ vital yang bisa mengalami gangguan adalah jantung dan juga paru-paru.

  1. Risiko kematian

Bahaya demam tifoid yang paling ditakutkan adalah risiko kematian. Hal ini bisa terjadi jika organ tubuh vital sudah terinfeksi juga. Sehingga demam tifoid memang perlu dicegah dan diobati secara tuntas.

Itulah beberapa bahaya dari demam tifoid yang perlu diketahui. Mengingat ada banyak bahaya fatal yang mungkin terjadi akibat demam tifoid, maka pengobatan dan penanganan memang perlu untuk dilakukan secepatnya. Maka dari itu, jika muncul gejala yang diduga demam tifoid, segera periksakan ke dokter.

Pengobatan

Pengobatan pada pasien demam tifoid biasa dilakukan dengan terapi antibiotik. Terapi ini adalah terapi yang cukup efektif untuk menangani pasien yang terserang tifus. Antibiotik pada kadar tertentu perlu untuk segera diberikan pada pasien yang terdiagnosis demam tifoid ini. Biasanya dalam bentuk suntikan. Selain itu, jika diperlukan, nutrisi juga bisa diberikan pada pasien melalui infus.

Pemberian infus ini diperlukan karena kebanyakan pasien demam tifoid juga mengalami muntah yang terus menerus, perut kembung, dan diare yang parah. Sehingga pemberian cairan serta nutrisi dimaksudkan untuk mencegah adanya dehidrasi. Jika muncul komplikasi atau bahaya seperti yang dijelaskan di atas, maka langkah operasi mungkin akan dilakukan. Misalnya pada bahaya pendarahan dalam atau perforasi usus.

Pencegahan

Melihat bahaya tipes yang bisa menyebabkan kematian, maka langkah pencegahan juga perlu dilakukan sejak dini. Pencegahan bisa dilakukan secara medis maupun dengan mengatur kembali gaya hidup dan menjaga kebersihan. Beberapa hal berikut ini bisa dilakukan sebagai Cara Mencegah Demam Tifoid yang bisa dilakukan.

  • Melakukan vaksinasi atau Imunisasi Demam Tifoid, terutama bagi orang-orang yang tinggi risikonya terhadap serangan bakteri Salmonella thypi.
  • Mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah mengolah makanan, setelah buang air, dan setelah membersihkan kotoran.
  • Mencuci tangan dengan bersih sebelum dan sesudah makan.
  • Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang belum dimasak.
  • Kurangi intensitas makan makanan di tepi jalan, terutama di tempat-tempat yang kebersihannya kurang terjaga.
  • Jika akan mengonsumsi makanan di luar, pastikan warung tersebut mencuci alat makan dengan air yang mengalir, bukan air yang tergenang.
  • Gunakan es batu dari air yang matang.
  • Rutin membersihkan toilet.
  • Mencuci sayur dan buah-buahan dengan air yang mengalir.
  • Hindari mengonsumsi susu yang tidak dipasteurisasi sebelumnya.
  • Segera lakukan pemeriksaan jika gejala demam tifoid menyerang. Jangan menunda pemeriksaan ke dokter.
  • Bawa selalu hand-sanitizer untuk berjaga-jaga jika tidak ditemukan air untuk mencuci tangan sebelum makan.
  • Jaga selalu kebersihan alat makan dan kehigienisan makanan.
  • Hindari terlalu sering makan makanan seafood yang tidak dimasak.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai bahaya demam tifoid dan cara pengobatan serta pencegahannya. Selalu jaga kebersihan dimanapun Anda berada. Patuhi juga segala rekomendasi dokter jika demam tifoid menyerang Anda agar tidak menjadi penyakit yang membahayakan bagi Anda. Semoga artikel ini bermanfaat.