Bahaya Demam Tinggi Saat Hamil dan Pengaruhnya Pada Janin

Demam yang terjadi selama masa kehamilan mungkin sering dianggap bukan merupakan masalah serius yang mengkhawatirkan. Namun sebenarnya, masalah ini tidak boleh dianggap remeh khususnya jika seorang ibu hamil mengalami demam yang tinggi. Selain itu, demam selama hamil juga tidak boleh diatasi dengan sembarangan obat karena bisa berpengaruh pada kehamilan. Lalu, bagaimana cara mengatasi kondisi ini dan apa saja bahaya demam tinggi saat hamil?, berikut jawabannya untuk anda.

Bahaya Demam Tinggi Saat Hamil

Jika demam biasa yang terjadi yakni di bawah 38 derajat celcius, maka umumnya tidak akan menimbulkan masalah yang mengkhawatirkan serta tidak berpengaruh pada kehamilan. Akan tetapi untuk demam yang lebih tinggi, maka bisa menimbulkan masalah yang jauh lebih serius. Perasaan seperti tidak nyaman ketika demam, suhu tubuh yang meningkat, sakit kepala, berkeringat dan terkadang menggigil, nyeri otot, kelelahan dan bahkan dehidrasi menjadi gejala umum yang dialami ketika demam.

Bahaya demam panas tinggi saat hamil bisa menyebabkan komplikasi yang serius. Demam tinggi bisa meningkatkan risiko bayi terlahir cacat, kelainan jantung bawaan atau bahkan keguguran di awal kehamilan. Semakin tinggi demam yang dialami selama masa kehamilan, maka risiko yang bisa terjadi juga semakin meningkat.

Dalam sebuah penelitian yang sudah terbit dalam Journal Molecular Psychiatry menyatakan jika infeksi yang terjadi selama masa kehamilan dan juga respon sistem kekebalan tubuh yang terjadi bisa meningkatkan risiko autisme termasuk demam panas tinggi yang terjadi selama masa kehamilan. Para peneliti menemukan jika demam ketika hamil bisa meningkatkan risiko autisme pada anak yang akan dilahirkan hingga mencapai 34%. Sedangkan demam tinggi yang terjadi pada trimester kedua bisa meningkatkan risiko autisme hingga mencapai 40%.

Meski begitu, ada juga beberapa laporan tentang ibu hamil yang mengalami demam juga tidak berpengaruh pada bayi mereka. Tetapi bukan berarti demam yang terjadi selama hamil bisa disepelekan karena tetap membutuhkan perhatian khusus serta pengobatan yang tepat agar semua kemungkinan buruk yang bisa terjadi pada bayi bisa dihindari.

Apakah Boleh Minum Obat Selama Hamil?

Untuk mengatasi gejala demam selama masa kehamilan, bisa dilakukan dengan banyak minum air putih dan juga beristirahat sehingga anda harus memperbanyak waktu di tempat tidur jika sedang merasa kurang sehat. Selain itu, hindari menutup tubuh menggunakan selimut karena bisa membuat tubuh berkeringat terlalu banyak dan panas sehingga tidak baik untuk bayi.

Selain itu, obat paracetamol juga bisa dikonsumsi saat demam selama masa kehamilan. Akan tetapi pastikan anda mengkonsumsi paracetamol dalam dosis tepat dan tidak melebihi dosis maksimal untuk sehari sekaligus tidak menggunakan obat tersebut untuk jangka panjang untuk mengatasi penyebab gampang demam

Hindari mengkonsumsi obat non steroid anti inflamasi atau NSAID seperti aspirin atau ibuprofen atau antibiotik untuk demam. Obat NSAID ini bisa menembus plasenta sehingga sangat berbahaya untuk janin yang bahkan bisa berpengaruh pada sistem kardiovaskular atau jantung bayi di kemudian hari. Jika memang demam bertambah tinggi dan gejala yang muncul juga meningkat, maka segera hubungi dokter agar bisa memberikan pengobatan paling tepat untuk meredakan demam. Selain itu, dokter kemungkinan juga akan memberikan beberapa tes apabila tidak ditemukan penyebab yang jelas selama masa kehamilan berupa tes urine dan tes darah.

Sedangkan untuk beberapa cara lain yang bisa dilakukan untuk mengatasi demam selama hamil adalah: 

  • Berbaring dan gunakan kompres kening memakai air dingin sebagai kompres penurun panas.
  • Mandi dengan air hangat dan bukan air dingin karena bisa membuat tubuh menggigil dan demam semakin meningkat. Sedangkan menggunakan air hangat bisa menurunkan demam pada saat air menguap dari kulit.
  • Minum lebih banyak air agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik dan juga bisa membantu untuk mendinginkan tubuh.
  • Pastikan sirkulasi udara di ruangan bisa berjalan dengan baik agar tidak kepanasan.
  • Jangan memakai bahan pakaian yang terlalu tebal dan juga selimut.
  • Tetap berada di ruangan yang sejuk dan dingin.