Bahaya Suhu Tubuh Panas Akibat Hipetermia Paling Utama

Suhu tubuh yang panas sangat identik dengan gejala demam. Namun, meningkatnya suhu tubuh yang terjadi secara tiba tiba dan tidak wajar bisa disebabkan karena hipetermia. Hipetermia ini harus diwaspadai khususnya untuk orang yang tinggal di negara beriklim panas seperti salah satunya Indonesia sebab bisa berujung fatal jika tidak segera diatasi dengan baik. Ada begitu banyak bahaya suhu tubuh panas akibat hipetermia yang wajib anda ketahui dan bisa ditemukan jawabannya pada ulasan kami berikut ini.

Hipetermia Merupakan Suhu Tubuh Panas yang Tidak Wajar

Hipetermia bukanlah kepanasan atau kegerahan seperti yang biasa dialami. Hipetermia merupakan kondisi suhu inti tubuh yang meningkat tajam dan terjadi secara tiba tiba dalam waktu yang singkat namun tubuh tidak bisa atau tidak memiliki cukup waktu untuk berkeringat mendinginkan diri.

Suhu tubuh panas namun bukan demam akibat hipetermia umumnya terjadi karena paparan suhu panas dari lingkungan sekitar di luar batas toleransi tubuh seperti ketika cuaca sedang sangat terik. Hipetermia bisa terjadi karena kelelahan akibat aktivitas fisik yang berat sehingga bisa menaikkan suhu inti tubuh seperti berolahraga saat siang hari dalam waktu yang lama.

Hipetermia biasanya dialami oleh orang yang bekerja pada suhu panas seperti petani, nelayan, pemadam kebakaran, pekerja las, kuli bangunan atau pekerja pabrik. Selain itu, mengkonsumsi obat obatan tertentu juga bisa menyebabkan anda terkena sengatan panas seperti obat jantung serta obat diuretik yang berbeda dengan penyebab demam biasa.

Dua jenis obat ini bisa mengurangi kemampuan tubuh untuk mendinginkan diri lewat keringat. Seseorang yang memiliki hipertensi dan sedang menjalani diet rendah garam juga berisiko terkena hipetermia.

Tanda dan Gejala Hipertemia

Bahaya suhu tubuh panas akibat hipetermia biasanya akan disertai dengan dehidrasi sama seperti gejala demam.  Selain itu, umumnya juga ada beberapa gejala umum lainnya yang bisa terjadi pada saat seseorang mengalami hipetermia, seperti:

  • Kelelahan.
  • Pusing disertai dengan demam.
  • Mual, muntah atau diare.
  • Demam disertai sakit kepala.
  • Haus.
  • Kebingungan seperti susah fokus atau sulit berkonsentrasi.
  • Warna kulit yang terlihat pucat.
  • Kram otot tungkai, perut atau lengan.
  • Detak jantung cepat.
  • Berkeringat terlalu berlebihan.
  • Timbul ruam benjol di kulit.
  • Tangan, betis atau pergelangan kaki yang membengkak seperti gejala edema.
  • Pingsan.

Kondisi suhu tubuh panas ekstrem ini tidak boleh dibiarkan dan jika tidak segera ditangani dengan tepat, maka hiopertemia bisa berkembang menjadi heat stroke yang bisa merusak otak dan organ vital lainnya dan bahkan heat stroke juga bisa sampai menyebabkan kematian.

Penanganan Hipetermia

Jika anda atau ada orang di sekitar anda yang mengalami gejala hipetermia, maka sangat penting untuk segera keluar dari area panas tersebut dan beristirahat pada ruangan yang memakai AC atau di area yang teduh dan sejuk.

Sesudah itu, lanjutkan dengan minum cairan dalam jumlah banyak untuk mengembalikan kadar elektrolit tubuh namun hindari alkohol dan juga kafein. Lepaskan pakaian yang ketat kemudian ganti dengan pakaian yang tipis sehingga bisa menyerap keringat dengan baik seperti contohnya katun sama seperti penanganan gejala demam biasa.

Lakukan juga tindakan pendinginan seperti memasang kipas angin atau kompres handuk dingin pada titik nadi seperti di leher, bawah ketiak dan siku dalam serta juga bisa mandi air dingin.

Apabila tindakan ini masih gagal dalam waktu 15 menit atau suhu tubuh panas sampai 40 derajat celcius, maka segera cari bantuan medis darurat sebab kondisi seperti ini rentan berlanjut menjadi heat stroke.

Sesudah pulih dari hipetermia, maka kemungkinan anda akan lebih sensitif terhadap suhu tinggi selama beberapa minggu selanjutnya. Untuk itu sebaiknya, hindari terlalu lama beraktivitas fisik ketika cuaca sedang terik dan kurangi olahraga hingga dokter sudah memberi izin untuk melanjutkan aktivitas normal.

Pencegahan Hipetermia

Langkah paling tepat untuk mencegah hipetermia adalah dengan mengenali risiko dan gejalanya. Selain itu, istirahat di tempat yang sejuk atau memakai AC dan jangan panas panasan di luar rumah jika memang tidak diperlukan.