Bayi Demam Setelah Diare – Penyebab – Gejala – Pengobatan

Diare bisa terjadi saat tubuh akan membersihkan saluran cerna dari mikroorganisme ataupun racun yang ada dalam saluran pencernaan tersebut. Selain itu, diare juga bisa terjadi saat mengalami alergi dan juga sensitif dengan bahan tertentu sehingga diare yang terjadi sebenarnya merupakan usaha baik yang sedang dilakukan tubuh untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam sistem pencernan. Akan tetapi, jika diare terjadi terlalu lama dan terus menerus juga bukan merupakan hal yang baik dan harus segera ditangani dengan serius khususnya jika terjadi pada bayi.

Penyebab Demam Sesudah Diare

Salah satu hal yang bisa terjadi saat bayi mengalami diare berkepanjangan diantaranya adalah demam. Demam dan diare tersebut bisa disebabkan karena berbagai hal seperti tubuh kekurangan cairan, infeksi, kelelahan, kontak langsung dengan kuman dan beberapa penyebab lainnya. Bayi demam setelah diare menandakan jika tubuh sedang melawan infeksi dan menjadi pertanda ada sesuatu yang tidak beres dalam tubuh bayi anda.

  1. Infeksi Saluran Pencernaan

Bayi demam setelah diare juga menjadi pertanda dari terjadinya infeksi berhubungan dengan diare yang sedang terjadi atau juga bisa disebabkan karena infeksi yang baru. Jika gejala demam yang terjadi hanya berlangsung antara 1 hingga 3 hari dan tidak terlalu tinggi serta bukan merupakan demam kejang, maka hal ini kemungkinan besar disebabkan karena infeksi virus yang bisa sembuh dengan sendirinya asalkan bayi anda mendapat istirahat cukup dan juga terus diberikan nutrisi penting seperti ASI.

  1. Dehidrasi

Demam yang terjadi pada bayi sesudah mengalami diare juga bisa disebabkan karena dehidrasi yang bisa terlihat dari bagaimana bagaimana frekuensi buang air kecil bayi. Jika memang bayi anda anda masih mengalami diare saat sedang demam atau panas, maka bisa diberikan cairan pengganti seperti oralit dan juga memberikan cairan sesering mungkin. Namun jika demam yang terjadi adalah demam tinggi, maka sebaiknya segera periksakan bayi anda ke dokter spesialis untuk pemeriksaan lebih lanjut.

  1. Usus Buntu

Apendisitis atau usus buntu merupakan pembengkakan atau penyumbatan yang terjadi pada area usus buntu. Saat usus buntu terjadi, maka akan timbul rasa sakit luar biasa pada bagian perut tengah yang membuat bayi terus rewel karena rasa sakit tersebut. Gejala yang biasanya terjadi saat bayi mengalami bayi usus buntu adalah diare, demam berkepanjangan naik turun selama lima hari.

  1. Demam Berdarah

Diare yang terjadi pada bayi seringkali dianggap remeh oleh orang tua dan dianggap sebagai penyakit biasa. Namun sebenarnya jika bayi mengalami diare dan diikuti juga dengan demam harus diwaspadai sebab ini juga bisa terjadi karena komplikasi demam berdarah. Diare dan juga demam adalah hal yang saling berhubungan dan menjadi salah satu efek samping demam berdarah yang harus lebih diwaspadai.

  1. Efek Samping Obat Obatan

Bayi demam setelah diare juga bisa terjadi karena efek samping dari obat diare yang dikonsumsi oleh bayi yang biasanya memang diberikan untuk meredakan diare anak yang bisa dibeli di apotik atau dengan resep dokter. Jika hal ini terjadi, maka obat penurun demam yang bagus bisa diberikan untuk mencegah demam pada bayi semakin tinggi.

Gejala Demam Sesudah Diare

Ada beberapa gejala yang biasanya bisa dilihat saat bayi mengalami demam sesudah diare yang bisa dikenali dengan cepat sehingga bisa diberikan langkah pencegahan dan pengobatan terbaik. Beberapa gejala tersebut diantaranya adalah:

  • Tubuh bayi terlihat lemas dan tidak bertenaga
  • Bayi menjadi sangat rewel dan terkadang badan terasa hangat
  • Bibir bayi terlihat kering dan kulit juga terlihat kering karena kekurangan cairan
  • Bayi akan sering terlihat kesakitan dan menolak untuk makan dan minum.

Itulah ulasan dari kami tentang penyebab bayi demam setelah diare dan beberapa gejala umum yang menyertai. Meskipun diare dan juga demam sering dianggap bukanlah masalah serius, namun jika terjadi lebih dari beberapa hari maka segera periksakan bayi anda ke dokter spesialis untuk penanganan lebih lanjut.