Bayi Panas Setelah Imunisasi DPT 2 – Penyebab – Pengobatan

Difteri Pertusis dan Tetanus yang disingkat menjadi DPT merupakan jenis vaksinasi wajib untuk balita. Difteri, pertusis dan tetanus sendiri merupakan 3 jenis penyakit yang sangat berbeda dan sama sama memiliki risiko tinggi terhadap kematian sehingga pemberian imunisasi DPT tersebut harus dilakukan pada balita.

Penjelasan Penyakit DPT

Difteri merupakan penyakit di selaput lendir hidung dan juga tenggorokan yang terjadi karena bakteri. Difteri ini nantinya bisa membentuk lapisan tebal berwarna abu abu di tenggorokan yang membuat anak akan kesulitan saat bernapas dan juga menelan makanan atau minuman. Jika infeksi ini tidak segera ditangani, maka racun yang dihasilkan bakteri bisa menyebabkan anak mengalami gagal jantung dan juga kelumpuhan.

Pertusis atau batuk rejan merupakan penyakit sistem pernapasan yang bisa menyebabkan anak mengalami batuk parah seperti demam flu. Anak dibawah umur 1 tahun yang terkena pertusis nantinya juga bisa mengalami beberapa komplikasi seperti kerusakan otak, pneumonia, kejang dan bahkan kematian.

Sedangkan tetanus merupakan penyakit yang bisa menyebabkan kekakuan otot, kejang demam dan juga kelumpuhan yang terjadi karena bakteri. Namun tetanus ini tidak menular berbeda dengan difteri dan juga pertusis yang merupakan jenis penyakit menular.

Pemberian Imunisasi DPT

Imunisasi DPT pada anak ini akan diberikan sebanyak 5 kali dimulai saat anak berumur 2 bulan hingga 6 tahun. 3 pemberian pertama akan dilakukan saat bayi berumur 2 bulan, 3 bulan dan juga 4 bulan. Sedangkan untuk imunisasi keempat akan diberikan saat anak sudah berumur 18 bulan serta imunisasi kelima yang akan dilakukan pada saat bayi berusia 5 tahun.

Penyebab Panas Setelah DPT 2

Bayi panas sesudah imunisasi DPT 2 menjadi hal yang sering membuat para ibu khawatir bahkan sampai membuat beberapa ibu enggan memberikan imunisasi pada anaknya karena alasan tersebut. Demam dan panas yang terjadi sesudah bayi mendapat imunisasi seperti dpt 2 bisa terjadi karena respon tubuh anak sesudah imunisasi tersebut yang wajar dan sebenarnya tidak perlu membuat para ibu menjadi khawatir.

Imunisasi DPT 2 yang diberikan pada bayi merupakan salah satu cara melindungi tubuh bayi dari ketiga jenis penyakit tersebut sebelum terlanjur mengontak tubuh. Imunisasi nantinya akan menggunakan mekanisme pertahanan alami tubuh yakni imun tubuh untuk membentuk pertahanan spesifik dalam melawan infeksi virus tersebut.

Saat bayi melakukan imunisasi seperti DPT 2 ini, maka vaksin jinak akan dimasukkan dalam tubuh bayi kemudian akan dilanjutkan dengan tubuh yang akan memproduksi respon imun dengan cara serupa saat tubuh sedang terserang penyakit namun tanpa memperlihatkan gejala dari ketiga jenis penyakit tersebut. Dengan ini, maka saat anak terpapar penyakit yang sama, maka imun tubuh akan merespon dengan cepat untuk mencegah penyakit tersebut semakin berkembang.

Disaat respon imun dibentuk, maka ada beberapa gejala yang biasanya dialami bayi seperti demam panas, nyeri pada bekas suntikan dan juga gatal. Peningkatan suhu atau demam tersebut terjadi karena tubuh membentuk sistem imun baru kombinasi dari vaksin imunisasi yang sudah dimasukkan ke dalam tubuh tersebut.

Mengatasi Panas Setelah Imunisasi DPT 2

Demam dan panas adalah respon tubuh normal saat mendapatkan imunisasi dimana suhu tubuh akan meningkat diatas 37.5 derajat celcius. Meski bisa reda dengan sendirinya, namun ibu juga bisa menangani demam tersebut supaya bisa turun lebih cepat.

  • Untuk bayi yang masih menyusui bisa diberikan ASI untuk meringankan demam tersebut.
  • Kompres dengan air hangat untuk menurunkan panas juga bisa dilakukan di beberapa area tubuh seperti paha atau lengan area bekas suntikan untuk mengatasi gejala demam biasa.
  • Kenakan pakaian tipis pada anak namun pastikan anak tidak kedinginan.
  • Pastikan anak mendapat istirahat yang cukup dan minum lebih banyak cairan.
  • Peluk dan berikan dekapan yang menurut catatan medis bisa memberikan energi positif pada tubuh bayi sehingga hormon endorfin pada anak bisa meningkat untuk mengurangi stress dan juga meningkatkan perasaan nyaman.
  • Kompres parutan kentang karena mengandung senyawa aktif yang bisa menurunkan panas dan juga demam.

Dari ulasan diatas bisa diketahui jika bayi panas setelah imunisasi DPT 2 menjadi hal normal yang terjadi pada bayi sesudah mendapatkan imunisasi tersebut. Hal ini tidaklah berbahaya dan bisa sembuh dengan sendirinya tanpa disertai dengan obat. Untuk itu, jangan lewatkan imunisasi DPT 2 ini pada anak hanya karena khawatir dengan demam dan panas yang bisa ditimbulkan sesudah imunisasi tersebut.