5 Beda Demam Tifoid dan Malaria Paling Utama dan Penting

Banyak orang yang sering sulit membedakan penyakit demam tifoid dengan malaria sebab kedua jenis penyakit ini sama sama disebabkan karena parasit dan terkadang juga memperlihatkan gejala yang sama. Selain itu, baik demam tifoid dan malaria, sama sama bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani dengan baik. Kedua penyakit ini sama sama bertanggung jawab dengan beberapa komplikasi berhubungan dengan kesehatan dan berdampak seumur hidup sehingga memang harus mendapatkan perhatian yang serius. Akan tetapi menurut pendapat medis, kematian karena malaria jauh lebih tinggi jika dibandingkan dengan bahaya demam tifoid. Agar anda bisa mendeteksi lebih dini sebelum terlambat, ada baiknya mengetahui apa saja beda demam tifoid dan malaria yang paling utama seperti penjelasan dari kami berikut ini.

  1. Penyebab Demam Tifoid dan Malaria

Demam tifoid atau demam thypoid bisa terjadi karena parasit Salmonella typhi yang masuk ke usus lewat makanan atau minuman terkontaminasi yang kemudian berkembang biak dalam saluran cerna. Ketika parasit sudah berkembang biak, maka demam tinggi, sembelit, sakit perut atau diare akan terjadi. Jika tidak segera diatasi, Salmonella typhi akan menyebar ke seluruh bagian tubuh lewat pembuluh darah dan menyebabkan organ dan jaringan menjadi rusak serta menimbulkan komplikasi serius seperti usus bocor atau pendarahan internal.

Jika penyakit malaria disebabkan karena parasit Plasmodium yang disebarkan lewat nyamuk Anopheles betina. Sedangkan dua jenis parasit penyebab malaria tertinggi di Indonesia adalah Plasmodium vivax dan juga Plasmodium falciparum. yang umumnya juga menyebabkan penderitanya meninggal dunia.

  1. Gejala Demam Tifoid dan Malaria

Beda demam tifoid dan malaria juga terlihat dari gejala yang ditimbulkan. Pada demam tifoid, gejala yang biasanya terjadi adalah:

  • Otot terasa sakit dan sakit kepala
  • Badan merasa sakit atau tidak enak badan
  • Pembesaran ginjal dan organ hati
  • Nafsu makan menurun
  • Batuk kering dan berkeringat
  • Lemas dan kelelahan
  • Untuk anak anak sering mengalami diare dan untuk dewasa mengalami sembelit
  • Timbul ruam pada kulit berbentuk bintik kecil berwarna pink
  • Kebingungan, linglung dan tidak mengerti yang terjadi pada diri mereka.
  • Demam akan meningkat dengan bertahap setiap hari di minggu pertama yang biasanya akan tinggi pada malam hari.

Sedangkan untuk gejala demam malaria, beberapa diantaranya ada yang mirip dengan gejala demam tifoid, namun sebagian lagi tidak terjadi pada penderita demam tifoid.

  • Sakit kepala
  • Keringat dingin
  • Mual dan muntah
  • Anemia
  • Diare
  • Nyeri otot
  • Kejang
  • BAB berdarah
  • Demam tinggi atau demam akut
  1. Masa Inkubasi Demam Tifoid dan Malaria

Untuk masa inkubasi bakteri penyebab jenis demam tifoid akan berlangsung antara 7 hingga 14 hari. Akan tetapi juga bisa lebih cepat yakni antara 3 hari dan bahkan bisa lebih lama hingga mencapai 30 hari. Ini merupakan durasi pertama kalinya bakteri masuk ke jaringan tubuh hingga munculnya beberapa gejala.

Sementara untuk malaria, masa inkubasi Plasmodium falciparum adalah sekitar 1 hingga 2 minggu. Sedangkan untuk masa inkubasi Plasmodium vivax adalah 2 hingga 3 minggu dimana kedua jenis parasit ini menjadi penyebab umum malaria di Indonesia.

  1. Pengobatan Demam Tifoid dan Malaria

Untuk pengobatan terbaik demam tifoid adalah terapi antibiotik yang sangat penting dilakukan secepat mungkin selain ada juga manfaat susu beruang untuk demam tifoid. Antibiotik bisa diberikan lewat suntikan dan jika terjadi komplikasi serius yang membahayakan nyawa, maka tindakan operasi mungkin akan dibutuhkan. Sementara untuk pengobatan malaria hanya bisa dilakukan dengan obat antimalaria. Sementara untuk malaria yang disebabkan karena Plasmodium falciparum, maka terapi artemisin based combination therapies atau ACT akan diberikan. 

  1. Komplikasi Demam Tifoid dan Malaria

Sekitar 10% penderita demam tifoid nantinya akan menderita komplikasi karena terlambat atau tidak diobati dengan antibiotik. Komplikasi demam tifoid umumnya terjadi 3 minggu sesudah seseorang terinfeksi. Komplikasi yang paling umum terjadi adalah pendarahan internal pada sistem pencernaan, sistem pencernaan pecah dan dinding pencernaan yang berlubang.

Sedangkan untuk komplikasi demam malaria yang umum terjadi adalah dehidrasi, penurunan tekanan darah secara drastis, anemia kronis, kegagalan fungsi organ tubuh, gangguan pernapasan, sindrom gangguan pernapasan akut, hipoglikemia dan jaundice. Sedangkan untuk komplikasi parah demam tifoid dan malaria sama sama bisa menyebabkan kematian jika tidak segera diatasi dengan baik.