Penyebab Biduran Disertai Demam Pada Anak dan Pengobatannya

Penyakit biasanya menyerang anak-anak saat mereka sudah berhenti mengkonsumsi ASI. Salah satunya yaitu biduran disertai demam pada anak. Umumnya demam disertai bentol terjadi pada anak dengan riwayat alergi. Salah satu  solusinya yaitu dengan memberikan ASI, karena ASI mudah dicerna oleh anak. Seiring masa pertumbuhan, saat anak sudah tidak lagi mendapat ASI, maka hanya daya tahan anak yang berperan melindungi tubuh dari serangan luar.

Alergi biasanya sudah diketahui sejak Ibu memberikan ASI ke anak. Cara mengetahuinya yaitu dengan mengetahui makanan dan minuman apa saja yang dikonsumsi oleh Ibu dan efek alergi anak terhadap ASI yang diberikan setelahnya. Untuk menghindari terjadinya alergi, maka sang Ibu harus tepat dalam memilih makanan dan minuman yang Ibu konsumsi agar ASI tidak memberikan efek negatif pada anak.

Penyebab

Penyakit biduran disertai demam pada anak umumnya mulai melanda saat anak sudah berhenti menerima asupan ASI dari Ibu. Pada umumnya, biduran dapat berupa bentol-bentol gatal maupun bintil-bintil yang berisi cairan. Biduran biasanya disebabkan oleh alergi terhadap kondisi lingkungan, makanan penyebab demam tinggi, dan minuman. Bahan makanan dan minuman, tingkat kebersihan dan kematangan makanan saat dimasak adalah hal-hal yang harus diperhatikan oleh Ibu dalam memberikan asupan makanan pada anak. Alergi dapat timbul karena metabolisme anak yang masih belum sempurna dalam mencerna makanan tertentu. Berikut ini beberapa makanan yang dapat memicu biduran disertai demam akibat alergi:

1. Kacang, coklat, susu (sapi atau kedelai)

Susu formula pengganti ASI biasanya dibuat dari bahan dasar susu sapi. Anak yang alergi terhadap susu formula biasa lebih baik mengkonsumsi susu formula dengan protein yang terhidrolisa parsial atau seluruhnya. Susu formula dari bahan soya juga dapat dipakai untuk mengganti susu formula berbahan dasar susu sapi agar menghindari alergi muncul.

2. Zat tambahan makanan

Zat pewarna, pengawet, dan tambahan lain dapat memicu keluarnya alergi pada anak. Sehingga menimbulkan biduran disertai demam pada anak. Sebaiknya atasi hal tersebut dengan membuat masakan tanpa memakai zat tambahan yang dapat memicu alergi.

3. Gigitan serangga

Serangga dalam memberikan perlawanan terhadap musuh saat merasa terancam dilakukan dengan cara menggigit musuhnya. Seringkali saat menggigit, serangga mengeluarkan cairan racun yang dapat memberikan efek negatif pada musuhnya. Dampak negative pada anak yang digigit serangga biasanya berefek biduran.

4. Kontak bulu binatang

Kadang alergi juga dipicu oleh bulu binatang. Secara tidak sadar, kita menggangap binatang yang kita pelihara atau kita temui di luar rumah bersih dan boleh disentuh. Binatang yang berbulu seringkali membawa bakteri, virus yang menempel pada bulunya. Jika anak sembarangan menyentuh bulu binatang yang tidak bersih, bisa jadi biduran dan penyakit lainnya dapat timbul pada anak tersebut.

5. Cuaca dingin dan panas

Kondisi suhu ruang normal adalah dimana suhu beriksar antara 24-27 derajat Celsius. Biduran dapat muncul dari anak karena tidak bisa menerima suhu ruang yang kurang atau lebih dari suhu normal.

6. Efek obat

Jika anak sakit dan harus mengkonsumsi obat, sebaiknya dokter diberitahu bahan dasar, zat-zat apa saja yang dapat memicu biduran akibat alergi dari obat tersebut. Anak akan disuntik dengan obat dengan kadar paling minim oleh dokter sebelum diberikan obat yang berpotensi memicu biduran/alergi pada anak.

Adapun penyebab lain terjadinya biduran dan demam pada anak yaitu sebagai berikut:

1. Cacar air

Cacar air adalah penyakit dimana timbul bintil-bintil berisi cairan dan demam. Bintil-bintil cair yang muncul di beberapa tempat seperti muka, badan, akan terasa gatal dan timbul keinginan untuk menggaruk dan memecah bintil-bintil tersebut. hal ini tidak boleh dilakukan, karena bagian yang terkena cairan yang keluar dari bintil-bintil itu akan timbul bintil-bintil cair baru. Bintil-bintil itu akan mengering dengan sendirinya dan tidak menimbulkan bekas jika tidak dipecah. Deman biasanya timbul sebelum bintil-bintil cair timbul di kulit.

2. Campak

Campak memiliki persamaan dengan demam cacar. Tetapi campak tidak menimbulkan biduran berupa bintil-bintil cair, melainkan bentol-bentol merah. Bentol-bentol merah akan disertai demam selama beberapa hari.

3. Demam berdarah dengue

Demam berbarah dengue adalah salah satu penyakit yang berbahaya. Ciri-ciri yang sama seperti demam campak menjadikan penyakit ini agak susah untuk dikenali. Tetapi demam berdarah dengue lebih berbahaya karena demam tinggi yang diderita oleh anak bisa menyebabkan kondisi anak lebih buruk dan dapat menyebabkan kematian pada penderita, jika penanganan penyakit ini tidak tepat.

4. Hand foot mouth disease

Nama lain dari penyakit ini adalah flu Singapura. Penyakit ini dapat dikenali dengan cara timbul bintil-bintil pada bagian kaki, mulut, dan tangan dan disertai oleh demam beberapa hari. Tidak jauh berbeda dengan demam berdarah dengue, demam yang akibat penyakit ini terjadi beberapa beberapa kali dalam waktu beberapa hari. Di saat demam tinggi berlangsung, harus dilakukan penanganan segera.

Gejala

Gejala biduran ini biasanya dalam bentuk bentol-bentol merah atau bintil-bintil cair dan disertai gatal pada area bentol-bentol atau bintil-bintil. Jika terdapat cairan pada bintil-bintil tidak boleh dipecah. Karena jika dipecah, kulit yang terkena cairan tersebut kan timbul bintil-bintil baru. Demam kronis bisa dideteksi dengan cara mengecek derajat panas pada anak. jika suhu badan lebih dari 75 derajat Celsius. Sebisa mungkin suhu badan anak tidak mencapai 40 derajat Celsius karena dapat berefek lebih buruk pada anak.

Pengobatan

Biduran dapat ditangani dengan memberikan obat antihistamin secara oral dan dapat juga diberikan saleb atau bedak anti gatal. Hindari menggaruk area biduran untuk mencegah menyebarnya area biduran. Jika demam muncul, sebaiknya diberikan obat paracetamol. Jika penyebab suhu badan panas pada malam hari tidak mereda setelah minum paracetamol, lebih baik segera dibawa ke rumah sakit terdekat dan ke UGD untuk mendapatkan pertolongan lebih serius agar panas badan pada anak menurun.

Demikian beberapa penjelasan tentang biduran disertai demam pada anak yang disebabkan oleh banyak faktor. Karena itu sebaiknya ketahui dulu sumber penyebabnya. Setelah itu barulah dapat menentukan terapi pengobatan  yang paling tepat. Dengan demikian penyakit dapat segera diatasi dan disembuhkan.