6 Cara Menghindari Demam Lassa Paling Utama

Saat anda tinggal atau mengunjungi beberapa bagian dari Afrika barat atau kontak langsung dengan penderita demam lassa, maka kemungkinan anda juga bisa terkena demam lassa meski risikonya rendah.Salah satu jenis penyakit virus ini tidak boleh disepelekan karena sudah menjangkiti sekitar ratusan ribu orang setiap tahun dan beberapa ribu kasus juga menyebabkan kematian. Selain menghindari area endemik, masih ada beberapa cara menghindari demam lassa yang bisa anda lakukan dari mulai menjaga kebersihan hidup, mengenali gejala dan metode penularan seperti yang akan kami ulas dalam artikel berikut ini.

  1. Hindari Wilayah Endemik

Menghindari atau melakukan tindakan pencegahan di wilayah endemik menjadi salah satu cara menghindari demam lassa yang bisa dilakukan. Selain karena kasus yang terjadi relatif terbatas dari pelancong, namun demam lassa hampir semuanya terjadi di Afrika Barat yang berpusat di Ghana dan juga membentang dari Guinea ke Nigeria. Jika kebetulan anda akan berkunjung ke beberapa negara tersebut atau bersentuhan dengan sekresi dan ekskresi penderita yang sudah terinfeksi, maka umumnya anda bisa tertular dengan kadar masih rendah.

Demam lassa ini merupakan infeksi virus yang menular sehingga sangat penting untuk meningkatkan kewaspadaan. Jika anda memang kebetulan berada di zona endemik, maka perhatikan peringatan apa saja yang diberikan organisasi pemerintah atau kesehatan. Segera jauhi kondisi yang tidak sehat dan orang yang sudah terinfeksi.

  1. Berhati Hati Dengan Penduduk Afrika Barat

Seseorang tidak dianggap terjangkit penyakit demam lassa jika memang tidak memperlihatkan gejala apapun dan tidak melakukan kontak antara kulit dan kulit. Namun sebaiknya, hindari kontak yang tidak diperlukan seperti cairan tubuh penderita khususnya jika memang sudah memperlihatkan gejala penyakit tersebut seperti yang juga harus dilakukan pada jenis demam menular lainnya. Jika anda termasuk orang dari di wilayah endemik, maka perhatikan gejala dari demam lassa seperti gejala seperti flu berupa masalah pencernaan.

  1. Hindari Kontak Dengan Tikus

Mastum rodent atau dikenal juga dengan tikus multimamata merupakan vektor hewan demam lassa yang bisa menularkan penyakit tersebut pada manusia penyebab demam lassa. Jenis tikus ini banyak ditemukan pada daerah endemik dan seperti jenis tikus lainnya juga akan berkembang di area yang banyak terdapat makanan manusia atau sampah yang bisa diakses. tikus ini merupakan salah satu pembawa demam lassa yang biasanya tidak menimbulkan gejala apapun.

Virus ini umumnya akan ditularkan lewat makanan atau permukaan benda yang sudah terkontaminasi dengan urin atau kotoran tikus. Mengendalikan hama tikus dan juga kotoran tikus menjadi cara terbaik yang bisa dilakukan agar bisa terhindar dari demam lassa. 

  1. Jaga Kebersihan

Tikus pembawa demam lassa memang terbilang merupakan hewan yang susah untuk dibasmi. Cara terbaik untuk menciptakan kondisi yang tidak nyaman untuk tikus tersebut adalah dengan menjaga kebersihan seperti menyimpan makanan pada wadah aman, menjauhkan tempat sampah dari tempat tinggal, menjaga kebersihan lantai sekaligus permukaan rumah dan terakhir adalah dengan memelihara kucing untuk mencegah tipe demam ini.

  1. Hindari Kontak dengan sekresi atau Ekskresi

Cara pencegahan demam lassa berikutnya adalah menghindari kontak dengan sekresi dan juga ekskresi yang sudah terinfeksi. Kontak biasa yang dilakukan pada penderita demam lassa memang tidak akan meningkatkan risiko penularan. Namun tetap hindari cairan tubuh penderita, jangan berhubungan intim dengan penderita demam lassa dan jangan merawat penderita demam lassa seorang diri. 

Dalam sebuah kasus langka demam lassa di Amerika Serikat, seorang pelancong yang kembali dari Afrika Barat mengalami demam panas kemudian meninggal dunia sesudah sampai ke New Jersey pada bulan Mei tahun 2015. Sebagai langkah pencegahan dari hal tersebut, maka tidak ada seorangpun yang berada di dekat korban selama 21 hari.

  1. Kenali Gejala

Dari sekitar 80% kasus demam lassa ringan umumnya juga menimbulkan beberapa gejala demam seperti flu, masalah gastrointestinal, demam, kelemahan, malaise, mual, diare, sakit kepala dan sebagainya. Sedangkan dalam beberapa kasus demam lassa serius, maka bisa mengembangkan gejala lain seperti pembengkakan area wajah, gangguan pernapasan, muntah berulang, nyeri yang terasa hebat di bagian dada, perut dan juga punggung serta masalah neurologis seperti tremor, gangguan pendengaran dan juga ensefalitis.