Ciri Ciri Kejang Pada Bayi 0-6 Bulan dan Cara Mengatasinya

Orang tua yang baru saja memiliki bayi pasti akan menjaga bayinya dengan baik melalui cara apapun. Mereka tidak akan membiarkan bayi mereka terkena penyakit apapun. Bayi yang baru saja lahir memang sangat rentan terkena segala macam penyakit, baik yang dibawa oleh bakteri atau virus. Selain itu ada beberapa gejala kesehatan lain yang bisa menyerang bayi, salah satunya adalah kejang.

Kejang merupakan sebuah kondisi di mana otot otot tubuh berkontraksi secara tidak terkendali. Satu satunya yang mengendalikan gerak tubuh adalah otak yang mengirimkan listrik melalui sistem syaraf tubuh. Sering disebut sebagai efek samping demam tinggi, kejang demam bisa menyerang siapa saja bahkan bayi yang baru berumur 0 sampai 6 bulan.

Hubungan demam dengan kejang memang sangat erat, oleh sebab itu orang tua harus waspada saat bayi demam tinggi serta mampu mengenali ciri ciri kejang pada bayi 0-6 bulan. Tidak hanya saat demam, serangan kejang tanpa demam pada bayi baru lahir hingga berusia 6 bulan juga bisa terjadi. Disamping penyebab kejang demam atau kejang tanpa demam yang harus dipahami, ketahui pula apa saja ciri ciri kejang pada bayi 0-6 bulan untuk langkah penanganan yang tepat.

  1. Badan Kaku dan Tidak Bergerak

Ciri pertama serangan kejang yang harus diketahui adalah saat tubuh bayi menjadi kaku dan tidak bergerak sama sekali. Ini bisa jadi adalah akibat panas hilang timbul pada bayi yang tidak berkesudahan. Kejang biasanya menyerang saat suhu tubuh bayi berada di puncaknya.

  1. Mata Bayi Melotot Tidak Normal

Bayi menunjukkan tanda kejang saat matanya melotot tidak normal. Mata bayi membesar hingga tampak seperti akan keluar dari dalam rongganya. Jika sudah begini, maka ini bukan gejala awal lagi tapi bayi telang mengalami kejang. Segera lakukan cara menurunkan panas bayi untuk mencegah step sehingga bayi tidak sampai kejang.

  1. Bola Mata Mulai Bergerak ke Atas

Ciri ketiga yang muncul setelah badan kaku dan mata melotot adalah bola mata yang bergerak ke atas hingga pupil tidak terlihat. Hanya bagian putih saja yang tampak. Umumnya penyebab step pada bayi adalah demam tinggi. Atasi demam pada bayi dengan segera untuk mencegah kejang atau step.

  1. Tubuh Bayi Lemas

Orang tua tidak boleh terkecoh dengan ciri kejang umum seperti badan yang kaku. Saat tubuh bayi lemah, ia juga bisa terkena kejang. Ciri kejang yang harus diketahui adalah saat tubuh bayi terlihat lemas, tidak bertenaga dan seperti terjatuh. Selalu awasi saat bayi demam tidur terus dan tampak tidak bertenaga.

  1. Tatapan Bayi Kosong dan Tidak Berkedip

Tanda aneh lain yang ditunjukkan oleh bayi saat ia kejang adalah tatapan mata yang kosong dan tidak berkedip sama sekali. Bahkan pada bayi baru lahir, hal ini sangat tidak normal. Lakukan cara menurunkan demam bayi 6 bulan ke bawah dengan cepat.

  1. Tidak Ada Respon Terhadap Suara

Sistem pendengaran bayi memang belum bisa bekerja dengan baik. Namun bukan berarti bayi tidak bisa memberikan respon terhadap suara. Coba tepukkan tangan di dekat telinga bayi dan jika tidak ada respon, waspadalah terhadap serangan kejang yang mungkin menyerang bayi.

  1. Tidak Ada Respon Terhadap Sentuhan

Selain respon terhadap suara, pada kondisi yang normal bayi juga akan memberikan respon terhadap sentuhan. Ini pertanda bahwa bayi masih memiliki kesadaran penuh. Saat bayi demam tinggi dan menunjukkan gejala kejang, coba cubit lengan atau kaki bayi untuk memastikan kondisinya.

Cara Menangani Bayi yang Kejang

Saat bayi kejang, hal terpenting yang harus dilakukan orang tua adalah mengetahui langkah apa yang harus dilakukan selama bayi kejang. Lakukan cara menangani kejang bayi di bawah ini agar kejang demam menjadi epilepsi tidak terjadi.

  • Letakkan Bayi Pada Bidang Datar. Pindahkan bayi ke tempat yang aman dan datar seperti tempat tidur agar tubuh bayi tetap aman selama kejang berlangsung.
  • Jauhkan Semua Benda Berbahaya. Benda berbahaya yang dimaksud adalah semua benda tumpul maupun benda tajam agar tidak melukai bayi.
  • Beri Bantal di Dekat Bayi. Salah satu perawatan kejang demam pada anak yang juga bisa dilakukan pada bayi yaitu dengan memberi bantal untuk menghindari benturan.
  • Awasi Setiap Ciri Kejang yang Muncul. Awasi gerak tangan, kaki, bola mata, dan gejala lain yang muncul saat bayi demam.
  • Jangan Menyentuh Bayi. Biarkan saja saat bayi sedang kejang karena menahan tangan dan kaki bayi bisa menyebabkan terjadinya patah tulang. Ini juga termasuk perawatan anak demam kejang yang harus dilakukan.
  • Waspadai Serangan Kejang Kedua. Saat bayi mengalami kejang, ada kemungkinan serangan kejang kedua yang mungkin terjadi.
  • Bawa Bayi ke Dokter. Saat kejang pada bayi telah berakhir, segera bawa bayi ke dokter untuk mendapatkan cara mencegah demam kejang yang tepat.

Itulah berbagai ciri ciri kejang pada bayi 0-6 bulan yang harus dipahami. Orang tua harus bisa menguasai diri dan tetap tenang saat bayi terkena kejang. Saat dikuasai oleh kepanikan, orang tua tidak bisa berpikir jernih dan memikirkan perawatan kejang yang tepat. Jangan lupa menjaga kesehatan bayi dengan baik agar tidak sampai terkena demam.