Cara Menangani Demam Bayi Baru Lahir

Demam bayi baru lahir menjadi salah satu kondisi yang umum terjadi. Gejala demam tersebut adalah pertanda jika tubuh bayi sedang berusaha untuk melawan penyakit sekaligus sebagai tanda jika sistem kekebalan tubuh bayi masih berfungsi dengan baik. Akan tetapi, masalah ini juga harus diwaspadai khususnya jika demam terjadi pada bayi yang baru lahir dan berusia masih dibawah tiga bulan. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka bisa berbahaya untuk bayi. Usia bayi yang baru saja lahir yakni berusia dibawah 28 hari sejak dilahirkan. Pada masa tersebut, bayi sangat rentan terhadap serangan banyak penyakit sehingga memerlukan tindakan perawatan dan tentunya pemberian ASI yang teratur. Bagi anda para ibu baru, berikut akan kami berikan panduan tentang cara menangani demam bayi baru lahir selengkapnya.

Cara Mengantisipasi Demam Bayi Baru Lahir

Demam bayi baru lahir adalah gejala yang bisa membuat para orang tua khususnya yang masih baru sangat khawatir. Bayi yang baru lahir bisa dikatakan sedang demam panas ketika suhu tubuhnya sudah mencapai 38 derajat celcius. Cara terbaik untuk memeriksa suhu tubuh bayi adalah dengan memakai termometer rektal atau anus.

Termometer yang dimasukkan lewat anus ini cukup akurat untuk mengukur suhu tubuh bayi. Namun, hindari mengukur suhu tubuh bayi yang baru saja dimandikan. Selain itu, pakai termometer digital sebab pemakaian termometer yang berbahan merkuri bisa menyebabkan keracunan apabila pecah. Sedangkan untuk cara memeriksa demam tanpa termometer bayi yang sedang demam bisa dilakukan dengan menyentuh dahi. Namun sayangnya, kondisi dahi bayi yang hangat tidak selalu bisa menyimpulkan jika bayi sedang mengalami demam.

Waspada Demam Bayi Dibawah 3 Bulan

Perlu para ibu ketahui jika tipe demam yang terjadi pada bayi dibawah usia tiga bulan adalah gejala dari beberapa penyakit serius. Untuk menghindari kondisi tersebut atau supaya kondisinya tidak bertambah parah, maka hal paling tepat yang bisa dilakukan adalah memeriksakan bayi anda ke dokter. Berikut ini adalah beberapa hal yang sebaiknya dilakukan jika bayi yang baru lahir terkena demam.

  • Apabila demam dan suhu tubuh bayi hangat terjadi pada bayi dibawah usia tiga bulan, maka segera hubungi tenaga medis untuk penanganan lebih lanjut.
  • Apabila tidak mungkin untuk menghubungi dokter, maka bawa bayi anda ke unit gawat darurat di rumah sakit terdekat.
  • Hindari memberikan obat penurun panas demam kecuali jika memang dianjurkan oleh dokter sebab ini hanya bisa mengaburkan gejala penyakit pada bayi dan akhirnya mempersulit pemeriksaan.

Ada dua alasan kenapa demam bayi yang baru lahir harus segera dibawa ke rumah sakit, beberapa alasan tersebut adalah:

  • Lapisan sel pelindung antara aliran darah dan sistem saraf pusat bayi berusia dibawah tiga bulan masih sangat tipis, sehingga infeksi bakteri masih sangat mudah menembus lapisan pelindung tersebut dan akhirnya menyebabkan kerusakan yang lebih cepat.
  • Bayi yang baru lahir belum bisa menunjukkan gejala infeksi parah seperti pada bayi yang lebih tua. Bayi yang baru lahir bisa mengalami sepsis atau pada saat bakteri masuk ke dalam darah dan sama sekali tidak memperlihatkan gejala apa apa.

Penyebab Demam Bayi Baru Lahir

Penyebab dari demam pada bayi baru lahir bisa terjadi karena infeksi bakteri atau virus. Meski pada kenyataannya, ada juga demam yang terjadi bukan karena infeksi. Demam bisa terjadi sebagai reaksi pemberian vaksinasi atau karena pakaian bayi yang terlalu tebal dan tertutup sehingga membuat bayi kegerahan dan akhirnya menjadi penyebab panas pada bayi baru lahir.

Bayi yang terlalu lama terkena terik matahari juga memiliki risiko tinggi terkena demam. Untuk menentukan penyebab pasti dari demam yang terjadi pada bayi, maka umumnya dokter akan menyarankan untuk dilakukan beberapa tes evaluasi. 

Tes Pemeriksaan Demam Bayi Baru Lahir

Evaluasi yang dilakukan untuk bayi baru lahir dan mengalami demam di usia yang kurang dari 29 hari meliputi prosedur pemeriksaan berhubungan dengan pemeriksaan darah lengkap, pungsi tumbal, rontgen dada, kultur darah, urinalisis dan juga kultur urine.

Selain itu, pemeriksaan tinja juga sangat disarankan apabila bayi juga mengalami diare. Hal yang harus diingat adalah pemeriksaan yang sudah disebutkan diatas hanyalah sebagai pedoman saja. Kemungkinan, dokter juga hanya akan menyarankan satu atau beberapa prosedur saja bahkan semua tes evaluasi sangat tergantung dari gejala dan juga kondisi bayi sebagai cara mengatasi demam pada bayi baru lahir.