Demam Berkepanjangan Pada Bayi – Penyebab – Diagnosa – Pengobatan

Bayi dapat dikatakan demam panas jika suhu badannya di atas 37,5 derajat celcius. Sebaiknya hal tersebut dibuktikan dengan pengukuruan thermometer. Pengukuran berdasarkan hal lain. umumnya akan membuat hasil tidak meyakinkan. Misalnya, pengukuran panas dengan memegang kening atau leher bayi akan bias dengan kondisi suhu badan pemeriksa.

Demam bayi seringkali mengkhawatirkan orang tua. Apalagi jika demam sudah 3 hari atau demam naik turun selama 5 hari. Yang terpikirkan langsung berbagai penyakit berbahaya. Ada yang dikarenakan infeksi biasa, tetapi karena daya tahan tubuh sangat kurang terjadi demam berkepanjangan. Penyebab demam berkepanjangan pada anak, antara lain :

1. Infeksi Saluran Kemih

Demam infeksi saluran kemih disebabkan infeksi bakteri yang terjadi pada alat kelamin bayi karena kurang kebersihannya. Banyak di dengar menimpa bayi laki-laki dan membuat mereka dikhitan lebih dini.

2. Demam Tifus

Bakteri penyebab demam tifus atau demam thypoid dapat menyerang bayi jika didekatnya ada penderita dewasa yang menularkan. Atau dapat juga tertular melalui makanan. Demam tifus biasanya menurun di pagi hari dan meningkat di malam hari, disertai demam menggigil, dan masalah pada pencernaan.

3. Penumonia
Pneumonia atau demam radang paru-paru akibat infeksi bakteri dapat menyerang bayi. Selain panas tinggi berkepanjangan, pneumonia memberikan dampak pada pernapasan yang lebih sulit.

4. TBC

Demam pada pasien TBC atau dalam bentuk yang lebih sederhana atau belum parah disebut flek paru-paru karena bakteri. Dapat menyerang bayi bila di dekatnya ada penderita orang dewasa yang menularkan. Pada pasien TBC, kekebalan tubuh menurun sehingga mudah terserang berbagai penyakit dan terkesan demam berkepanjangan.

5. Infeksi Saluran Telinga

Infeksi saluran telinga juga kemungkinan disebabkan bakteri. Infeksi dapat terjadi kebanyakan karena salah membersihkan telinga.

6. Campak

Demam berkepanjangan pada bayi yang disertai dengan ruam disebut demam campak bayi. Idealnya, bayi 9 bulan diberi imunisasi campak untuk mencegahnya. Namun, ada beberapa bayi yang sudah terkena campak sebelum usia 9 bulan. Ciri terserang virus campak selain ruam adalah mirip dengan demam batuk pilek dan mata merah.

7. Demam Berdarah

Demam berdarah, orang menyebutnya dengan nama yang berbeda-beda seperti demam nerdarah dengue, demam denggi berdarah, dan sebagainya. Demam berdarah juga mempunyai ciri khas demam lama, kemudian menurun, dan naik kembali. Saat fase menurun, akan keluar bintik merah.

8. Demam Flu

Bayi panas berkepanjangan juga dapat disebabkan terserang demam flu parah. Ini dikarenakan kekebalan tubuhnya sangat rendah.

9. Cacar Air

Demam hingga mencapai 1 minggu kemungkinan fase dari cacar air pada bayi. Demam yang disebabkan virus ini akan dissertai dengan bintik berisi cairan di sleuruh tubuh.

Karena bayi belum dapat mengungkapkan rasa sakitnya, sebagai orang tua harus peka terhadap kebutuhan dan penyakit bayi. Demam berkepanjagan ini tidak mudah dideteksi oleh kita yang awam. Biasanya dokter akan memberikan diagnosis berdasarkan :

  • Ciri fisik
  • Pemeriksaan laboratorium terhadap air seni
  • Pemerikasaan darah
  • Informasi mengenai gejala yang menyertai panas yang diberikan orang terdekat
  • Pemeriksan kemungkinan adanya autoimun jika demam terus menerus terjadi meskipun telah diberi obat.

Selain keputusan untuk segera membawa ke dokter, di rumah porang tua dapat melakukan beberapa hal berikut sebagai pertolongan pertama :

  1. Tetap memberikan ASI atau susu
  2. Banyak minum air putih
  3. Kompres penurun panas
  4. Obat penurun panas badan, seperti Sanmol untuk bayi
  5. Obat herbal penurun demam untuk bayi
  6. Tidak memberinya pakaian dan selimut yang terlalu tebal
  7. Jika bayi sudah mulai konsumsi MPASI, maka tetap harus diberikan sedikit-sedikit

Yang terpenting dari semuanya adalah orang tua tidak panik. Ketenangan orang tua akan membuat bayi lebih nyaman dan mudah menyimpan informasi tentang gejala penyakit yang menyertai demam berkepanjangan pada bayi. Jika informasi cukup, dokter akan mudah memberikan diagnosis dan segera memberi obat yang tepat untuk mengatasinya.

Sekian artikel kali ini. Semoga bermanfaat.