Demam Campak – Penyebab, Gejala, Pengobatan dan Pencegahan

Demam campak adalah jenis demam dan penyebabnya  dari infeksi virus yang diikuti oleh timbulnya bintik kemerahan pada seluruh tubuh.  Penyakit ini dapat menyerang siapa saja, mulai dari bayi sampai orang dewasa.  Bahkan di Indonesia, campak pada anak masih merupakan penyakit yang mengkhawatirkan dan masih banyak diderita.

Dapat dikatakan, bahwa campak pada anak menjadi 10 besar penyebab kematian balita di Indonesia.  Dan seperti halnya penyakit yang disebabkan oleh virus pada umumnya, maka campak merupakan gangguan kesehatan yang dengan mudah menular.  Melalui kontak langsung atau melalui barang-barang yang digunakan secara bersama-sama.

Penyebab Demam Campak

Penyebab penyakit campak adalah sejenis virus yang disebut measles virus.  Oleh sebab itu, penyakit ini dikenal dalam kedokteran dengan measles.  Sedangkan orang awam menyebutnya campak atau tampak.  Virus measles sangat mudah menular dan dapat ditemukan pada lendir hidung atau tenggorokan penderita.  Setiap penderita batuk dan cairan yang dikeluarkannya bisa menularkan virus melalui sentuhan, pernapasan, udara di sekitarnya.  Pemakaian barang-barang penderita secara bersama-sama juga dapat mengakibatkan penularan.

Karena mungkin saja pada barang-barang tersebut sudah ada virus yang ikut menempel dan nantinya tersentuh oleh orang lain. Namun demikian, penyakit kategori klasifikasi demam pada anak ini membentuk sistem kekebalan dalam tubuh manusia.  Orang yang sudah pernah menderita sakit campak, tidak akan tertular sakit campak untuk kedua kalinya.

Gejala Demam Campak

Mengingat penyakit ini dapat mengakibatkan kematian, terutama pada balita, maka perlu diketahui gejalanya. Beberapa gejala campak ini mirip dengan penyakit lain, seperti flu dan batuk.  Setelah timbul ruam pada kulit, maka gejala akan mirip demam berdarah dan demam scarlet.   Dengan mengetahui gejalanya, akan lebih cepat melakukan tindakan pengobatan.

Virus measles yang masuk ke dalam tubuh mengalami masa inkubasi sampai sekitar 14 hari.  Setelah masa ini maka akan timbul gejala-gejala :

  1. Gejala Awal

Pada masa awal demam campak tidak spesifik, sehingga sulit dikenali.  Orang awam bahkan dokter akan menganggapnya sebagai demam biasa.  Gejala ini muncul setelah 7 sampai 14 hari masa inkubasi dalam tubuh.  Gejala meliputi :

  1. Gejala Lanjutan atau  AKut

Setelah sekitar 3 hari seseorang mengalami gejala awal, demam akan naik turun.  Setelah itu akan muncul gejala lanjutan yang lebih spesifik, yaitu  :

  • Mata Memerah
    Demam disertai mata merah sebenarnya sudah spesifik menunjukkan tipe demam dan contoh penyakit yang tidak biasa.  Demam campak meiliki ciri khas ini.
  • Bercak Merah atau Ruam
    Demam disertai bintik merah atau gatal berwarna agak kecoklatan akan muncul setelah beberapa hari demam dan demam mulai naik turun.  Pada tahap pertama, ruam akan muncul di wajah.  Baru kemudian ruam muncul di belakang telinga, sekitar kepala, leher, dan seluruh tubuh.  Ruam agak kasar jika dipegang.  Berbeda dengan demam scarlet yang ruamnya rata dengan kulit.
  • Pembesaran Getah Bening
    Pembesaran getah bening di leher juga dapat dirasakan sebagai gejala tahap ini.  Pembesaran terjadi karena tubuh memproduksi sel darah putih dengan lebih banyak sebagai perlawanan terhadap infeksi  virus yang masuk.
  1. Gejala Akhir

Pada tahap akhir demam campak, demam kembali meningkat tajam.  Pada saat ini, masuk periode virus yang terdapat dalam tubuh penderita bisa menular.  Masa menular, diperkirakan 4 hari sebelum ruam muncul dan 4 hari sebelum ruam muncul.  Masa kritis demam campak berakhir ketika ruam muncul, demam meningkat tajam, kemudian tidak lama menurun.

Pengobatan Demam Campak

Tubuh manusia sudah mempunyai sistem kekebalan tubuh yang efek.  Dengan demikian, tidak ada pengobatan khusus pada penyakit ini.  Kasus meninggal karena campak, biasanya terjadi karena demam yang sangat tinggi dan dehidrasi yang tidak diatasi sehingga menimbulkan komplikasi.  Jika kelihatan penderita mengalami hal tersebut, maka sebaiknya mendapatkan perawatan di rumah sakit.
Pengobatan untuk penderita demam campak, antara lain :

  1. Minum obat penurun panas badan

Obat penurun panas badan yang paling aman adalah jenis paracetamol.  Jenis aspirin dan ibuprofen tidak disarankan untuk anak-anak di bawah usia 16 tahun.    Obat tradisional penurun panas juga dapat diberikan kepada anak maupun dewasa

  1. Mencegah Dehidrasi

Kondisi dehidrasi akan memperburuk suatu penyakit.  Dehidrasi karena demam umum terjadi, jika panas sangat tinggi dan disertai diare.  Apabila tubuh kehilangan cairan tubuh banyak dan tidak segera diatasi, maka fungsi organ tubuh akan terganggu.  Mencegah dehidrasi dapat dilakukan dengan banyak minum air putih dan konsumsi makanan yang banyak mengandung cairan, seperti sup dan buah-buahan.
Dehidrasi parah pada penderita campak dapat diberikan cairan melalui infus di rumah sakit.

  1. Istirahat

Istirahat sampai kondisi benar-benar pulih sangat disarankan.  Dari mulai gejala awal sampai benar-benar ruam dan gejala lain hilang akan membutuhkan waktu sekitar 3 minggu sampai satu bulan.  selain untuk pemulihan penderita, istirahat juga mencegah banyak orang tertular.

Pencegahan Demam Campak

Dewasa ini pencegahan demam campak dilakukan dengan vaksinasi atau imunisasi campak.  Imunisasi campak yang pertama, dilakukan pada saat usia anak sekitar 9 bulan atau saat anak sudah mulai bia berdiri dengan berpegangan.  Setelah itu, ada imunisasi MMR, sebagai pencegahan terhadap penyakit campak dan rubella.

Semua yang diuraikan adalah hal-hal yang bersifat umum, dan semoga bisa membaantu.  Apabila seseorang terkena panas atau demam tinggi selama tiga hari dan belum terlihat gejala spesifik, maka sebaiknya segera ke dokter agar lebih cepat didiagnosa dan diobati.