Proses Terjadinya Demam HIV yang Wajib Diketahui

Proses Terjadinya Demam HIV karena demam pada umumnya merupakan salah satu bentuk pertahanan tubuh terhadap kemungkinan-kemungkinan serangan benda asing yang masuk ke dalam tubuh sehingga dapat menimbulkan beberapa gejala dan penyakit pada tubuh. Tidak hanya itu, demam yang berupa peningkatan suhu tubuh diatasi tingkat suhu normal adakalanya merupakan efek samping dari kinerja tubuh yang mengalami gangguan.

Demam yang terjadi pada tubuh manusia dapat dibedakan menjadi beberapa jenis dan tipe demam, beberapa jenis dan tipe demam yaitu :

  • Demam kontinyu, ciri demam biasa dari jenis demam kontinyu ini adalah suhu tubuh yang akan meningkat terus menerus. Demam kontinyu biasanya disebabkan oleh penyakit demam berdarah, demam tifoid, pneumonia, infeksi respiratorik dan penyakit malaria.
  • Demam intermiten, Jenis demam lainya yaitu demam intermiten yang mana peningkatan suhu tubuh dapat terjadi pada waktu-waktu tertentu saja yang mana akan terjadi secara berulang-ulang. Jenis demam ini dapat terdiri dari demam quotidian (demam dengan siklus 24 jam), demam tertian (demam dengan siklus 48 jam) dan demam quartan (demam dengan siklus 72 jam). Contoh penyakit dari demam intermiten ini yaitu penyakit malaria yang terjadi akibat infeksi parasit plasmodium yang dapat menyebabkan demam seminggu belum sembuh.
  • Demam remiten, demam ini akan terjadi terus menerus yang terkadang dapat membuat suhu menjadi menurn namun tidak mencapai suhu tubuh normal. Penyakit yang dapat menimbulkan demam remiten ini yaitu demam tifoid, endokarditis infektif dan tuberkolosis.
  • Demam berjenjang atau step ladder fever yang mana peningkatan suhu tubuh akan terjadi secara perlahan setiap harinya selama demam yang kemudian akan sembuh dengan sendirinya.
  • Demam bifasik, yaitu demam tinggi yang dapat terjadi dalam beberapa hari yang mana setelahnya akan mengalami penurunan suhu, namun pada akhirnya suhu tubuh akan meningkat kembali.

Demam dapat menjadi sebuah gejala dari penyakit ringan ataupun penyakit berat yang pada saat itu sedang dialami tubuh. Contoh penyakit ringan yang dapat menyebabkan demam yaitu seperti flu yang terjadi akibat infeksi virus influenza sehingga tekadang tidak memerlukan penanganan khusus dalam mengobati demam ini. Sedangkan biasanya demam yang terjadi akibat dampak penyakit berbahaya cenderung lebih membutuhkan penanganan dan pengobatan secara tepat dan cepat. Salah satu contoh penyakit yang dapat menyebabkan demam yaitu penyakit HIV/AIDS.

Demam HIV

Tentunya masyarakat luas sudah sangat familiar dengan penyakit berbahaya yang satu ini, penyakit HIV/AIDS telah lama menjadi sebuah wabah penyakit yang dapat menyerang dan menjangkiti tubuh manusia. Penyebab utama dari penyakit ini adalah infeksi yang dilakukan oleh virus HIV pada tubuh terutama pada sistem kekebalan tubuh manusia yang berupa sel darah putih. Penyakit ini sejak pertama kali ditemukan pada tahun 1800-an telah mampu menyebar dan menular kepada banyak orang dari berbagai belahan dunia.

Perlu diketahui mengenai asal mula virus HIV ini berasal dari virus SIV yang ditemukan menjangkiti tubuh primata seperti simpanse, virus SIV ini seterusnya bermutasi dan menyebrang dari tubuh primata ke tubuh manusia. Oleh karena itu virus HIV diketahui hanya mampu untuk menginfeksi tubuh manusia dan bukan tubuh mahluk hidup lainnya walaupun berada dalam lingkungan hidup yang sama.

Penyakit AIDS merupakan dampak nyata dari menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang disebabkan oleh infeksi virus HIV dalam jangka waktu yang panjang. Virus ini dapat menimbulkan beberapa gejala yang menggganggu tubuh, salah satu gejala penyakit ini adalah demam HIV yang mana suhu tubuh yang terserang virus akan terus menurus meningkat serta menjadi penyebab demam berkepanjangan pada anak. Demam HIV yang dialami merupakan upaya tubuh dalam melawan aktivitas virus dalam cairan tubuh manusia yang terus merusak dan menginfeksi sistem kekebalan tubuh.

Proses Terjadinya Demam HIV

Terdapat beberapa tahapan proses dari infeksi virus yang dapat menimbulkan demam HIV, seperti :

  • Pada tahap awal yang mana virus HIV pertama kali masuk ke dalam tubuh manusia melalui beberapa cara penularan virus, virus HIV selanjutkan akan menuju ke titik dimana terdapat banyak sel CD4 dan sel T yang akan digunakannya sebagai inang selama virus berkembang memperbanyak diri.
  • Virus yang telah berada dalam cairan tubuh ini selanjutnya akan berusaha mengambil beberapa zat penting dari inangnya, zat ini sangat dibutuhkan oleh virus guna mampu memperbanyak dirinya. Pada saat ini sistem kekebalan tubuh telah mampu mendeteksi kehadiran virus dalam tubuh sehingga biasanya setelah infeksi berlangsung selama 2-6 minggu awal tubuh terkadang akan demam tinggi guna membasmi virus HIV tersebut.
  • Secara perlahan virus akan merusak sel inang yang ditempatinya dan akhirnya membelah dirinya menjadi banyak, seterusnya peningkatan jumlah virus akan menyebar dan menginfeksi lebih banyak lagi sel CD4 atau sel darah putih. Pada saat seperti ini tubuh akan meresponi perkembangan virus dengan demam yang biasanya akan berlangsung selama beberapa hari serta timbulnya berbagai gejala seperti gatal-gatal setelah demam tinggi dan badan menggigil tengah malam.
  • Kejadian dimana virus berkembang dan membelah diri menjadi banyak yang disertai dengan demam HIV tinggi akan berlangsung selama beberapa kali dalam jeda waktu beberapa tahun, yang mana setelahnya tubuh akan memasuki tahapan akhir dari infeksi virus. Selanjutnya tubuh akan kehilangan pertahanan tubuhnya dari penyakit dan AIDS pun terjadi pada tubuh tersebut.

Proses Terjadinya Demam HIV dapat disertai dengan beberapa gejala lainnya pada tubuh seperti batuk, sakit kepala, diare, nyeri otot dan sendi, tubuh kelelahan dan berkeringat dan nafsu makan yang menurun. Gejala-gejala tersebut dapat diperkuat dengan demam HIV yang terus berlangsung akibat aktivitas virus dalam tubuh. Selama tubuh mengalami demam tinggi dapat mengkonsumsi beberapa jenis obat guna meredakan suhu tubuh yang meningkat serta berfungsi dalam meredakan gejala-gejala lainnya.

Saat ini penyakit HIV/AIDS telah mampu diatasi dalam artian virus HIV masih tetap dalam tubuh manusia, pengobatan dengan mengunakan beberapa metode telah mampu membantu tubuh pasien mengatasi beberapa gejala penyakit seperti demam akibat aktivitas virus. Dengan pengobatan berupa terapi antiretroviral dapat meningkatkan kualitas hidup pasien HIV agar dapat beraktivitas kembali seperti biasanya serta dapat menambah usia harapan hidup ODHA.