Demam Enterik : Penyebab, Gejala, Diagnosis, Pengobatan

Demam merupakan sebuah gangguan pada tubuh yang ditandai dengan naiknya suhu tubuh di atas suhu tubuh normal. Seringkali jika demam terjadi, seseorang sedang terserang infeksi virus. Namun selain infeksi virus, infeksi bakteri juga bisa menyebabkan gejala demam. Bahkan gejala demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri biasanya lebih parah dari infeksi virus. Salah satu jenis demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri adalah demam enterik. Berikut beberapa penjelasannya.

Penyebab

Demam jenis enterik merupakan salah satu jenis demam yang disebabkan oleh serotipe typhi. Demam inilah yang dikenal sebagai demam tifoid dan paratifoid atau Demam Paratifus. Penyebab demam tifoid sendiri adalah bakteri Salmonella typhi. Sedangkan penyebab demam paratifoid adalah bakteri Salmonella paratyohi. Kedua penyakit ini memiliki gejala yang mirip, walaupun penyebabnya berbeda.

Demam enterik merupakan endemik di kawasan dengan sanitasi yang buruk, dimana di daerah tersebut bakteri penyebab demam ini akan lebih mudah berkembang biak. Demam jenis ini kebanyakan berkembang di negara-negara kumuh atau negara berkembang dimana tingkat kebersihannya masih rendah.

Gejala

Gejala demam tifoid dan paratifoid memang mirip. Namun Perbedaan Typhoid dan Paratyphoid adalah bahwa demam tifoid biasanya menunjukkan gejala spesifik yang lebih parah. Masa inkubasi dari baktei itu sendiri kurang lebih adalah 10 hingga 14 hari, dimana gejala yang muncul akan terjadi secara bertahap. Beberapa gejala yang terjadi dari demam enterik antara lain sebagai berikut.

  • Demam pada minggu pertama namun demam akan meningkat pada minggu kedua
  • Sakit kepala
  • Hilang nafsu makan
  • Batuk
  • Tidak enak badan
  • Sakit perut
  • Sembelit atau diare. Namun sembelit lebih umum terjadi.
  • Mual
  • Menggigil
  • Muntah
  • Tenggorokan tidak nyaman
  • Jika tidak diatasi dengan baik bisa muncul komplikasi pada minggu ketiga, misalnya pendarahan gastrointestinal, delirium, dan perforasi usus

Itulah beberapa gejala dari demam tifoid dan paratifoid.

Diagnosis

Diagnosis dari demam enterik perlu ditegakkan berdasarkan pemeriksaan dan gejala klinis yang ada. Biasanya ada pemeriksaan yang akan dilakukan misalnya dengan melakukan pemeriksaan darah, atau dengan pemeriksaan menggunakan sampel urine atau feses. Tes antibodi dan juga uji widal juga biasanya dilakukan pada orang-orang yang diduga menderita demam tifoid dan demam paratifoid.

Pengobatan

Pengobatan untuk pasien yang mengalami demam jenis enterik dilakukan dengan pengobatan antibiotik. Pengobatan Antibiotik untuk Demam enterik ini perlu dilakukan untuk membunuh bakteri penyebab demam tifoid dan paratifoid. Jika pengobatan antibiotik terlambat, maka kemungkinan komplikasi dari penyakit tersebut akan semakin rentan terjadi. Dan komplikasi yang terjadi bisa jadi akan mengancam nyawa pasien. Sehingga jika terjadi tanda-tanda dari demam enterik sebaiknya memang segera bawa pasien ke dokter untuk mencegah komplikasi tersebut. Adapun jenis dan dosis dari antibiotik yang bisa diberikan disesuaikan dengan penyebab dan juga gejala yang terjadi pada masing-masing pasien.

Pencegahan

Karena demam ini disebabkan oleh infeksi bakteri, tentunya Pencegahan Demam Tifoid dan paratifoid bisa dilakukan dengan mencegah bakteri masuk ke dalam tubuh. Salah satu cara yang dilakukan secara medis adalah dengan melakukan vaksinasi tifoid pada 1 hingga 2 minggu sebelum bepergian ke daeran endemik demam tifoid dan paratifoid. Pencegahan ini bisa dilakukan sebagai salah satu upaya agar terhindar dari infeksi bakteri. Namun vaksinasi ini biasanya hanya efektif pada 3 tahun. sehingga jika Anda memiliki rencana bepergian lagi ke tempat endemik setelah 3 tahun, maka vaksinasi ulang perlu dilakukan.

Sementara itu, selama berada di negara atau daerah endemik demam tifoid, sebaiknya lakukan beberapa hal berikut ini untuk mencegah masuknya bakteri ke dalam tubuh.

  • Selalu beli minuman di dalam kemasan agar terjaga kehigienisannya.
  • Jika memang terpaksa harus membeli minuman yang tidak dalam kemasan, pastikan bahwa minuman tersebut sudah dimasak atau dididihkan.
  • Hindari membeli minuman dengan es. Kecuali jika Anda bisa memastikan bahwa es yang dimasukkan ke minuman tersebut benar-benar es yang higienis dan bukan es yang dibekukan dari air mentah.
  • Belilah makanan yang baru selesai dimasak dan hindari membeli makanan yang sudah disimpan sebelumnya. Pastikan makanan yang dibeli juga masih panas dengan asap yang masih mengepul. Karena itu menandakan bahwa makanan tersebut matang.
  • Hindari membeli buah dan sayuran mentah. Jika ingin membeli buah, belilah buah yang memiliki kulit yang perlu dikupas seperti rambutan, salak, jeruk, dan sejenisnya.
  • Hindari makanan dan minuman di pedagang kaki lima. Apalagi yang mencuci peralatan makannya dengan air menggenang. Sebaiknya dapatkan makanan dan minuman dari penjual yang bersih.

Selain itu, kebiasaan-kebiasaan lainnya juga perlu dilakukan untuk menerapkan gaya hidup bersih. Misalnya cuci tangan secara bersih terutama sebelum makan dan setelah keluar dari kamar mandi. Jaga juga kebersihan alat makan, pakaian, dan tempat tidur agar bisa terhindar dari berbagai virus serta bakteri. Hindari lingkungan kotor dan tetap jaga selalu kebersihan badan.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diketahui mengenai demam enterik yang merupakan jenis Demam Thypoid dan paratifoid. Semoga bermanfaat untuk Anda. Selalu jaga kebersihan agar terhindar dari gangguan, terutama jika sedang berada di negara atau daerah endemik penyakit tertentu.