Demam Pada Bayi – Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasi

Kehadiran seorang bayi dalam sebuah pernikahan atau keluarga merupakan kebahagian tersendiri. Suasana rumah menjadi berubah dengan kehadirannya, ada tangisan disetiap waktu juga ada canda tawa diantara anggota keluarga. Banyak hal yang menyenangkan dari seorang bayi tapi tatkala sang buah hati sakit atau demam, seringkali membuat bunda panik karena bingung dan tidak tahu apa yang sedang dirasakan oleh si bayi. Terutama bagi yang pertama kali mempunyai bayi, situasi bayi yang terus menerus menangis pastilah membuat panik dan akhirnya akan dibawa untuk menjalani pemeriksaan oleh dokter.

Saat bayi mengalami demam, ibu tidak perlu langsung panik karena hal ini umum terjadi dan bayi dikatakan demam jika suhu tubuhnya mencapai 38 derajat celcius atau lebih. Sebenarnya penyebab demam bayi naik turun adalah sebuah gejala atau proses mekanisme bahwa tubuh si bayi sedang melawan penyakit. Bisa dibilang bahwa demam adalah “alarm atau pertanda” yang menunjukkan pada kita bahwa tubuh sedang melakukan perlawanan terhadap gangguan yang datang. Namun demam juga bisa dikarenakan terlalu lamanya aktivitas si bayi di luar ruangan saat cuaca panas. Atau bunda terlalu lama memakaikan pakaian yang tebal, sehingga bunda tidak perlu khawatir selama si bayi tetap aktif dan masih mau minum susu.

Demam naik turun pada bayi muncul dikarenakan sel-sel darah sedang melawan penyakit, sehingga ada zat-zat kimia yang dilepaskan dalam aliran darah lalu mengirim sinyal ke otak. Laporan ini kemudian direspon dengan cara tubuh menaikkan suhunya. Hal itu terjadi agar dapat menghambat perkembangbiakan penyakit dan merangsang pembentukan atau pembuatan antibodi dalam tubuh. Dalam keadaan normal, suhu tubuh sudah diatur oleh pusat pengatur di bagian otak.

Jika suhu sekitar atau lingkungan turun naik maka tubuh akan mengirim sinyal kepada pusat pengatur suhu badan agar segera menyesuaikan dengan kondisi suhu sekitar. Misalnya cuaca diluar dingin, maka pembuluh darah akan mengerut untuk mengurangi pengeluaran panas tubuh. Pada bayi akan terlihat menggigil, begitu juga dengan sebaliknya. Jika cuaca disekitar bayi panas maka pembuluh darah akan melebar dan kelenjar keringat akan melepas kelembaban. Sehingga suhu tubuh akan turun kembali.

Gejala Demam Bayi

Meskipun tubuh dapat menyesuaikan suhu badan dengan suhu sekitarnya, namun ada hal-hal yang perlu diperhatikan ketika bayi demam diikuti dengan gejala-gejala seperti dibawah ini :

Cara Mengatasi Bayi Demam

Gejala-gejala diatas mungkin dan umumnya terjadi pada saat bayi demam, namun jika bayi berumur dibawah tiga bulan maka bunda harus segera membawanya ke dokter sesegera mungkin. Karena demam pada usia tersebut menandakan bahwa bayi berada pada satu kondisi yang serius. Mengapa bayi pada usia dibawah tiga bulan mendapatkan perhatian juga perawatan lebih? Hal ini terjadi dikarenakan bayi pada usia tersebut belum memiliki lapisan pelindung sel antara aliran darah dan system saraf pusat yang cukup tebal.

Bayi yang masih berusia muda atau dibawah usia tiga bulan, jika mengalami infeksi yang parah akan dibutuhkan tes darah atau tes urine. Hal ini dilakukan untuk mengetahui jika ada infeksi serius seperti meningitis. Untuk bayi yang berusia tiga bulan atau lebih, mengatasi demam dapat dilakukan di rumah terlebih dahulu.  Cara mengatasi demam pada bayi 10 bulan misalnya, antara lain :

  1. Beri bayi cairan yang cukup seperti ASI, air putih ataupun susu formula untuk menghindari dehidrasi akibat efek panas dalam.
  2. Mandikan bayi dengan air hangat, hal ini dilakukan akan si bayi dapat menghirup udara hangat sehingga dapat melancarkan pernapasannya.
  3. Pakaikan pakaian yang nyaman, hindari dari baju yang tebal karena bayi sedang demam.
  4. Jangan gunakan sembarangan obat tanpa terlebih dahulu berkonsultasi dengan dokter.
  5. Kompres dengan air hangat, jika demamnya bertambah tinggi maka tambahlah kehangatan air kompresnya.
  6. Lakukan pengulangan pengukuran suhu tubuh setiap 3 jam sekali bila dirasa perlu. Catat dan berikan pada dokter saat memeriksakan si bayi nantinya.
  7. Lakukan metode gendong kanguru, hal ini biasa dilakukan untuk menurunkan suhu tubuh dengan cara memanfaatkan sistem pengaturan suhu tubuh bunda.

Terdapat juga cara mengatasi demam pada bayi secara tradisional yang dapat dipraktekkan di rumah.  Sementara untuk bayi yang demam karena imunisasi ada cara mengatasi demam setelah imunisasi tersendiri.  Disamping hal-hal diatas, bunda pun harus mengetahui cara-cara untuk mengukur suhu tubuh yang benar :

  • Bagian tubuh yang dapat dijadikan area atau tempat pengukuran suhu tubuh adalah ketiak, mulut, dahi, telinga dan anus. Wilayah yang paling dianjurkan untuk mengukur suhu tubuh bayi adalah anus, karena wilayah ini yang paling mendekati suhu tubuh sebenarnya.
  • Untuk mengukur suhu tubuh melalui anus, maka posisikan bayi dalam keadaan tengkurap atau dimiringkan kemudian masukkan ujung termometer. Jangan memaksakan masuk terlalu dalam jika rasa tertahan. Sebaiknya dilakukan berulang minimal 2 kali untuk hasil yang lebih pasti.
  • Jika ternyata pengukuran suhu tubuh di anus dirasa sulit, maka dapat melakukan pengukuran di ketiak. Sedangkan pengukuran di mulut akan sulit karena posisinya harus tepat dibawah lidah.
  • Jangan melakukan pengukuran suhu tubuh bayi jika habis dimandikan.

Itulah hal-hal yang perlu bunda ketahui seputar demam pada bayi, jika ternyata ada gejala yang muncul selain bahasan disini Bunda dapat langsung berkonsultasi dengan dokter. Semoga bahasan kita kali ini dapat membantu Bunda saat si kecil mengalami demam.