3 Tanda Demam pada Penderita Aids yang Wajib Diketahui

Dalam dunia kesehatan tentunya ada penyakit yang dapat disembuhkan dengan cepat hingga membutuhkan waktu yang lama bahkan ada penyakit yang hingga saat ini belum ada obatnya. Salah satu penyakit mematikan tersebut adalah HIV – AIDS. Hingga detik ini para peneliti bidang kesehatan belum dapat menemukan cara untuk menyembuhkannya, hanya saja dapat memperpanjang usia penderitanya.

Salah satu pertanda HIV sudah berubah AIDS adalah terjadinya demam pada penderita AIDS yang berulang-ulang. Berbeda ketika kondisinya masih tahap awal infeksi virus HIV, jika sudah masuk ke AIDS demamnya akan menjadi lebih parah, bahkan tidak menutup kemungkinan terjadinya gejala komplikasi seperti halnya pada demam pada penderita HIV dan komplikasi demam berdarah. Akan tetapi, setidaknya terdapat beberapa tahapan perubahan virus HIV menjadi AIDS.

Tahap Awal

Tahap awal terjadinya infeksi HIV secara umum tidak menimbulkan gejala yang nampak seperti halnya pada gejala demam berdarah. Efek dari virus tersebut biasanya berselang 2 – 6 minggu setelah infeksi menginfeksi tubuh kita. Tahap awal dari infeksi ini biasanya disebut sebagai infeksi akut atau serkonversi yang ditandai dengan gejala seperti demam flu. Untuk mengetahui apakah gejala demam Anda termasuk gejala demam pada penderita AIDS atau bukan perhatikanlah beberapa gejala dibawah ini:

  • Mual dan Muntah

Jika kondisi Anda yang pada awalnya sehat-sehat saja dan jarang mengalami maag kemudian tiba-tiba merasa mual dan muntah, maka perlu diwaspadai. Sebenarnya kondisi seperti ini sangat wajar terjadi pada orang demam ataupun flu, akan tetapi apabila kondisinya dibarengi dengan gejala lain seperti terjadi pembengkakan kelenjar getah bening, diare, nyeri otot dan demam tinggi pada orang dewasa.

  • Bintik Merah

Gejala selanjutnya hampir sama dengan gejala pada demam berdarah, yaitu munculnya bintik atau lesung merah pada tubuh kita. Akan tetapi bintik tersebut hanya muncul di bagian dada saja dan tidak terasa gatal. Jika Anda merasakan gejala seperti ini sebaiknya segera ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut, karena terdapat beberapa kemungkinan apakah memang gejala awal HIV AIDS atau hanya alergi biasa.

Tahap awal gejala pada penderita HIV ADIS secara umum gejalanya hampir sama dengan gejala demam biasa. Akan tetapi alangkah lebih baik untuk melakukan tes darah untuk memastikannya dan apabila sudah positif terjangkit, nantinya dokter akan memberikan obat untuk mencegah virus tersebut berkembang. Perlu diperhatikan juga bahwa obat tersebut dapat dikonsumsi selang beberapa jam bahkan berganti hari setelah terjadinya infeksi.

Tahap Kedua

Jika pada tahap pertama sistem imun kita masih berusaha melawan virus HIV, maka pada tahap kedua ini sistem imun kita sudah mulai melemah atau kalah, kemudian gejala pada tahap awal akan menghilang dan infeksi virus masuk ke tahap 2. Pada tahap kedua ini sangat sulit mendeteksi penyebaran virusnya karena tidak menimbulkan gejala yang terlalu mencolok dalam waktu yang lama, sehingga tahap ini dinamakan periode asimtomatis.

Pada tahap kedua, banyak orang yang tidak paham bahwa dirinya terjangkit HIV dan kemudian mereka dapat menyebarkan virus tersebut ke orang lain. Kondisi seperti ini biasanya akan bertahan dalam waktu 10 tahun. Pada tahap inilah virus kemudian membunuh sel darah putih atau dalam biologi disebut sebagai CD 3 T-cells dan pada akhirnya akan merusak sistem kekebalan tubuh. Jika tubuh Anda merasakan lelah yang tidak wajar dalam jangka waktu yang lama, sebaiknya segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah kemungkinan yang terjadi.

Tahap Ketiga

Tahap ketiga merupakan tahap akhir perkembangan virus HIV dan pada tahap inilah yang kemudian terjadi lagi demam pada penderita AIDS yang berlangsung lebih dari 10 hari dengan suhu yang tinggi. Pada tahap ini, jika Anda melakukan tes darah biasanya sel darah putihnya sudah dibawah angka 200 dan secara resmi orang tersebut akan didiagnosa terjangkit AIDS. Adapun beberapa penyakit yang tiba-tiba muncul diantaranya penumonia dan kaposi sarcoma. Kondisi seperti ini membuat orang yang positif HIV AIDS harus mengkonsumsi obat anti HIV AIDS secara berkala dan dalam jangka waktu yang lama.

Banyak orang yang tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi, bisanya mereka akan cek darah mereka setelah muncul beberapa gejala seperti berikut: 

  • Bintik ungu yang semakin jelas dan sulit dihilangkan
  • Sering mengalami sesak nafas
  • Diare dalam waktu yang lama
  • Sering mengalami demam yang disertai dengan keringat dingin pada malam hari
  • Penurunan berat badan secara drastis hingga 5-10 kg dalam waktu yang singkat
  • Pembengkakan kelenjar getah bening akan muncul kembali
  • Terjadi infeksi di daerah tenggorokan, vagina serta mulut
  • Mudah berdarah apabila tergores sesuatu dan tubuh memar
  • Kehilangan nafsu makan
  • Sakit kepala berat dan sering terjadi di malam hari
  • Mengalami kebingungan dan tidak dapat berkonsentrasi dengan baik

Pada kasus demam pada penderita AIDS sebenarnya tidak perlu cemas berlebihan jika mengalami gejala yang sama seperti di atas. Hal ini dikarenakan beberapa demam lain seperti demam thypoid dan demam berdarah juga terdapat gejala tersebut dan untuk memastikan demam apa yang sedang menyerang kita, lebih baik lakukan tes darah sedini mungkin untuk mencegah beberapa kemungkinannya. Anda juga perlu membiasakan diri untuk membersihkan lingkungan tempat tinggal agar terbebas dari sarang penyakit, kemudian apabila diluar rumah jaga selalu kebersihan Anda karena demam virus dapat menyebar melalui berbagai perantara.