Demam Remiten : Ciri Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Tubuh manusia memiliki sistem yang sudah dirancang dengan baik. Setiap sistem terhubung antara yang satu dengan yang lainnya. Jika satu sistem terganggu, maka tubuh tidak akan terasa nyaman seperti biasanya. Salah satu indikator untuk mengetahui apakah tubuh sedang berada pada kondisi yang baik atau tidak adalah suhu tubuh. Suhu tubuh yang normal mengindikasikan keadaan tubuh yang normal. Sebaliknya, suhu tubuh yang terlalu tinggi dan terlalu rendah (disebut demam) berarti menunjukkan kondisi tubuh yang sedang tidak dalam keadaan baik.

Demam merupakan salah satu jenis kondisi tubuh yang memiliki ciri-ciri umum suhu tubuh meningkat atau menurun. Demam merupakan indikator awal untuk mengetahui bahwa sedang ada yang tidak beres di dalam tubuh. Demam memberikan informasi kepada manusia bahwa ada sistem di dalam tubuh yang sedang terganggu.

Demam itu banyak jenis dan sebabnya. Oleh karena itu untuk mengatasinya, tentu saja berbeda-beda caranya. Namun tidak banyak orang yang mengetahui jenis demam, sehingga cara penanganannya pun sering kali kurang sesuai atau kurang tepat. Salah satu jenis demam adalah demam remiten. Apakah yang dimaksud dengan demam remiten? Untuk lebih jelasnya, simak benerapa penjelasan berikut ini.

Baca juga :

Definisi dan Ciri-ciri Demam Remiten

Demam jenis remiten ini merupakan salah satu jenis demam yang dapat menyerang siapa saja, baik anak-anak maupun orang dewasa. Demam jenis ini biasanya merupakan bawaan dari penyakit lainnya yang bersarang di dalam tubuh. Gejala demam jenis remiten ini juga tidak seperti demam lainnya.

Karakteristik atau ciri-ciri demam jenis ini adalah ditandai dengan suhu tubuh yang tinggi. Suhu tinggi tersebut akan mengalami naik dan turun dalam rentan lebih dari 1 hingga 2 derajad Celcius. Namun naik turunnya suhu tersebut tetap berada di atas suhu normal (tetap tinggi) dan tidak kunjung turun sampai pada suhu normal tubuh. Berdasarkan penyebabnya, maka dapat disimpulkam jenis demam ini terjadi jika ada masalah pada daerah jantung. Sehingga jika demam ini terjadi, maka pasien harus segera ditangani dengan baik, karena masalah pada jantung bisa berakibat fatal.

Penyebab Demam Remiten

Seperti yang dijelaskan di atas, demam jenis remiten biasanya terjadi karena ada permasalahan pada daerah jantung (penyakit kardiovaskuler). Beberapa penyebab demam jenis remiten yang peling umum terjadi antara lain pada pasien dengan infeksi endokarditis dan pasien dengan penyakit demam jantung rematik. Untuk lebih jelasnya, simak penjelasan di bawah ini.

Baca juga :

Infeksi Endokarditis

Infeksi endokarditis merupakan salah satu jenis infeksi pada lapisan dalam jantung manusia. Penyakit ini termasuk langka dan berpotensi membahayakan nyawa penderitanya. Oleh karena itu jika penderita mengalami demam jenis remiten, harus segera ditangani, karena demam remiten merupakan indikator penyakit yang efeknya bisa membahayakan. Jika tidak segera ditangani, maka kemungkinan pasien akan mengalami penyakit komplikasi lainnya, seperti gagal jantung, stroke, serta kerusakan organ lainnya, dan beberapa infeksi yang lebih parah.

Penderita demam remiten yang penyebabnya adalah infeksi endokarditis ini biasanya juga akan mengalami gejala lainnya, seperti sakit kepala, turun berat badan, keringat dingin, napas pendek, linglung, bintik merah, nyeri persendian, kelelahan, juga berdarah saat buang air kecil. Endokarditis terjadi bila kuman masuk ke dalam aliran darah, lalu kuman tersebut masuk dan melekat pada katup jantung dan merusak jaringan jantung.

Kuman dapat masuk ke dalam tubuh dengan berbagai cara, diantaranya:

  • Kateter atau jarum suntik yang terkontaminasi oleh bakteri, lalu menyerang pertahanan tubuh dan sampai di katup jantung.
  • Infeksi yang menyerang tubuh, terutama untuk saluran kardiovaskular.
  • Beberapa prosedur perawatan gigi yang tidak disengaja melukai gigi dan menjadi jalan masuk utama dari beberapa jenis bakteri ke aliran darah dan berakhir di jantung.
  • Aktivitas mulut harian, seperti kegiatan menggosok gigi atau kegiatan mengunyah makanan yang tidak steril mampu membuat bakteri dengan mudah masuk ke dalam aliran darah, terutama jika gusi atau gigi sedang berlubang atau terinfeksi (sariawan).
  • Penggunaan narkoba jarum suntik yang digunakan berulang kali.
  • Cacat jantung bawaan dari lahir.
  • Rusaknya katup jantung.

Untuk benar-benar memastikan bahwa demam jenis remiten yang menyerang merupakan dampak dari infeksi endokarditis, maka perlu dilakukan beberapa proses diagnosis, di antaranya tes darah, CT scan, atau sinar x pada bagian dada. Jika demam yang terjadi memang positif karena infeksi endokarditis, maka lebih baik pasien dirawat secara intensif.

Baca juga :

Demam Jantung Rematik

Penyakit bawaan kedua yang menimbulkan gejala demam jenis remiten adalah penyakit demam jantung rematik. Atau dalam bahasa medisnya disebut Rheumatic Heart Disease (RHD). RHD merupakan sebuah kondisi terjadinya kerusakan pada katup jantung. Kerusakan itu dapat berupa penyempitan atau kebocoran, terutama pada katup mitral sebagai akibat dari adanya gejala sisa dari Demam Rematik (DR). Demam rematik ini tergolong jenis demam yang gejalanya suhu badan tinggi namun turun naik di atas suhu normal (remiten).

Selain demam, biasanya gejala lain yang ditimbulkan karena demam jantung rematik ini adalah rasa nyeri pada dada, rasa nyeri pada persendian, lelah, napas pendek, dan munculnya raum atau bercak merah pada kulit. Jika ada seseorang yang menunjukkan gejala demikian, segera periksakan ke dokter, karena jika tidak segera diatasi akan muncul risiko penyakit lain yang lebih serius seperti stroke.

Penyebab dari demam jantung rematik adalah adanya bakteri. Biasanya bakteri yang menyebabkan jantung rematik ini berasal dari bakteri radang tenggorokan. Jika radang tenggorokan tersebut tidak segera ditangani, bakteri dapat menerobos aliran darah dan sampai pada katup jantung. Jika bakteri berkembang biak dengan baik dan tidak disadari oleh pasien, maka lama kelamaan bakteri akan memberikan efek yang buruk pada katup jantung, sehingga muncul lah gejala demam yang disertai rasa nyeri di dada.

Cara Mengatasi Demam Remiten

Mengingat demam jenis ini merupakan demam yang disebabkan oleh penyakit pada jantung, jika ada seseorang yang mengalami gejala demam seperti ini, harus segera dilakukan pengobatan dan penanganan yang tepat. Segera periksakan ke dokter untuk pasien yang mengalami demam seperti ini. Dokter akan mendiagnosis dengan tepat.

Cara mengatasi demam jenis remiten yang disebabkan karena infeksi endokarditis antara lain pemberian antibiotik dan pembedahan. Antibiotik ini biasanya menjadi langkah pengobatan atau pertolongan pertama bagi pasien. Tujuan pemberian antibiotik ini adalah untuk menghilangkan infeksi yang diakibatkan oleh tumpukan bakteri di dalam jantung. Antibiotik yang berdosis tinggi biasanya digunakan dengan cara dimasukkan ke dalam tubuh melalui infus. Pengobatan memakan waktu yang cukup lama, yaitu 2-6 minggu. Jika gejala infeksi yang berupa demam jenia remiten ini tidak kunjung membuahkan hasil, maka pasien biasanya harus menjalani operasi pembedahan untuk penanganan lebih lanjut.

Untuk mengatasi demam jenis remiten yang disebabkan oleh demam jantung rematik, beberapa ramuan tradisional dapat dijadikan pertolongan pertama, di antaranya ramuan daun cincau, ramuan daun jinten, ramuan daun lidah buaya, ramuan daun saga telik, ramuan daun sambiloto, ramuan daun encok, ramuan daun katuk, dan juga ramuan daun ciplukan.

Baca juga :

Demikianlah penjelasan mengenai demam jenis remiten yang perlu diketahui oleh banyak orang. Semoga artikel ini bermanfaat. Ingat selalu untuk segera memeriksakan seseorang jika terjadi gejala demam remiten, karena risiko dari adanya demam jenis ini sangat berbahaya untuk kesehatan jangka panjang. Selalu jaga kesehatan tubuh untuk hidup yang lebih baik. Jaga pola makan dan kesehatan jantung dengan banyak berolahraga ringan. Semoga artikel ini bermanfaat untuk banyak pihak.