Demam Thypoid – Penyebab, Gejala, Pencegahan dan Pengobatan

Demam typhoid, kata itu pasti terasa asing di telinga kita. Namun akan berbeda jika kita mendengar kata tifus, langsung kita mengenal jenis demam dan penyebabnya, juga gejala yang biasa timbul. Demam tifus ini banyak dijumpai pada masyarakat di perkotaan maupun pedesaan. Penyakit ini erat hubungannya dengan kebersihan pribadi juga lingkungan sekitar.

Demam tifus atau gejala tipes merupakan jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi, yang berhubungan juga bakteri yang menyebabkan keracunan. Bakteri ini dapat masuk kedalam tubuh melalui makanan dan minuman yang telah tercemar oleh kuman. Sebagian besar kuman yang masuk terbawa oleh makanan atau minuman ke dalam saluran cerna akan dimusnahkan oleh asam lambung, dan sisanya masuk ke dalam usus halus kemudian berkembangbiak.

Gejala Demam Thypoid

Demam typhoid merupakan penyakit yang menular, penderita dapat menularkan bakteri melalui feses atau pun urin mereka (paling jarang ditemukan). Penyakit ini berpotensi menimbulkan kompilkasi yang berujung pada kematian. Oleh karena itu kita perlu untuk mengetahui gejala demam tifoid yang sering muncul, seperti :

Dengan kita mengetahui gejala-gejala demam tifus baik yang terjadi pada anak-anak maupun pada orang dewasa, diharapkan dapat lebih dini untuk melakukan pertolongan dengan membawanya ke dokter ataupun layanan kesehatan terdekat. Sehingga komplikasi yang dapat dihindarkan.

Pencegahan Demam Thypoid

Sebelum kita membahas pengobatan ataupun perawatan penderita demam tifus, kita akan membahas mengenai pencegahan typhoid.

  1. Dengan Vaksinasi

Sekarang ini telah tersedia vaksin thypoid yang merupakan salah satu unsur pencegahan tifus, imunisasi ini dianjurkan oleh pemerintah namun belum menjadi kewajiban atau belum diwajibkan. Vaksin ini diberikan pada anak yang berusia diatas dua tahun dan dilakukan berulang setiap tiga tahun. Imunisasi thypoid ini ada dalam dua bentuk :

  • Bentuk suntik untuk balita
  • Bentuk oral untuk anak berusia diatas enam tahun

Sama halnya dengan vaksin-vaksin lainnya, vaksin typhoid pun tidak menjamin perlindungan 100 persen. Walaupun telah diberi vaksin, anak-anak tetap dapat terkena infeksi, namun tingkat infeksinya tidak akan seberat anak-anak yang tidak divaksinasi. Vaksinasi juga dianjurkan pada warga yang akan bepergian ke daerah yang sedang dilanda penyebaran tifus.

  1. Menjaga Makanan dan Minuman

Tifus dapat menular melalui makanan dan minuman yang tercemar bakteri Salmonela. Oleh karena itu, salah satu upaya pencegahannya adalah menjaga kebersihan makanan, dan menutupnya.

Pengobatan Demam Thypoid

Demam tyfoid biasanya diberi pengobatan dengan obat antibiotik. Umumnya penyakit ini dalam diobati dan dirawat di rumah, namun perawatan di rumah sakit akan diperlukan jika kondisinya memburuk. Karena dari 5 kasus penyakit ini, 1 akan meninggal karena tifus jika tidak ditangani dengan baik atau terlambat membawa ke layanan kesehatan terdekat.

  • Perawatan di Rumah

Perawatan di rumah dapat dilakukan dengan :

  1. Minum Obat Antibiotik dari Dokter
    Jika penyakit tifus didiagnosa sejak awal maka tablet antibiotik akan diresepkan oleh dokter. Beberapa penderita harus mengkonsumsi antibiotik ini selama 7 sampai 14 hari. Setiap darah, urin dan feses sample akan diuji di laboratorium agar penderita dapat diobati dengan antibiotik yang tepat. Setelah penderita mengkonsumsi antibiotik, harusnya mulai gejala yang dialami membaik dalam 2-3 hari, penderita pun harus menyesuaikan pengobatan agar dapat memastikan bakteri benar-benar telah keluar dari tubuh.
  2. Perbanyak istirahat
  3. Banyak minum
  4. Makan makanan yang bernutrisi seimbang, makanan penurun demam dan resep makanan untuk anak demam
  5. Diperbolehkan makan makanan kecil
  6. Makan lebih sering dari biasanya
  7. Selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan sekitar
  • Perawatan di Rumah Sakit

Jika ternyata gejala yang timbul menjadi lebih parah atau terkena gejala baru, maka penderita harus segera dibawa ke dokter atau pun rumah sakit. Dalam beberapa kasus gejala ringan atau infeksi dapat timbul kembali. Umumnya orang atau penderita yang dirawat karena demam tydhoid dapat kembali melakukan aktifitasnya seperti bersekolah atau bekerja setelah penderita merasa lebih baik.

Penderita dapat kembali bekerja ataupun beraktifitas setelah tes pada tiga feses diambil dengan interval mingguan dan menunjukkan hasil bahwa bakteri sudah tidak ada lagi.
Perawatan di rumah sakit biasanya akan dianjurkan oleh dokter jika penderita mengalami gejala yang lebih buruk dari sebelumnya, seperti :

  1. muntah terus menerus
  2. perut bengkak
  3. diare berat

Pengobatan demam typhoid di rumah sakit pada dasarnya sama yaitu akan diberi suntikan antibiotik juga nutrisi dan cairan melalui infus langsung ke pembuluh darah. Kebanyakan penderita merespon baik dengan perawatan di rumah sakit dan membaik dalam tiga sampai lima hari perawatan. Walaupun begitu mungkin penderita baru akan dapat dinyatakan sehat dan boleh meninggalkan rumah sakit dalam beberapa minggu.

Jika penyakit ini berkembang lebih buruk atau terjadi komplikasi seperti pendarahan internal maka pembedahan akan diperlukan. Namun hal ini sangat jarang terjadi pada penderita yang mendapat perawatan dengan antibiotik.

Sekian bahasan mengenai demam tyfoid atau demam thypoid atau tifus, semoga artikel ini dapat membantu menambah pengetahuan mengetahui penyakit di sekitar kita.