4 Penyebab Demam Tinggi dan Hiperaktif Pada Anak Paling Mematikan

Demam akut atau tinggi yang terjadi pada anak anak umumnya disebabkan karena gejala infeksi virus dan bakteri. Kondisi ini juga terkadang disertai dengan timbulnya hiperaktivitas dalam bentuk fisik, kejang dan juga gangguan. Beberapa agen penyebab umum dari demam tinggi dan hiperaktif diantaranya adalah bakteri streptokokus dan staphlococcus dan juga beberapa agen virus lainnya. Demam tinggi dan hiperaktif pada anak bisa menjadi tanda tanda dari kondisi yang sangat mengancam jiwa sehingga sebaiknya segera dikonsultasikan dengan dokter begitu beberapa gejala tersebut terjadi pada anak anda.

Apakah Demam?

Demam atau panas merupakan kondisi yang terjadi pada saat suhu tubuh meningkat hingga melebihi 39 derajat celcius. Demam sendiri merupakan bagian dari proses kekebalan tubuh pada saat sedang melawan infeksi yang disebabkan karena bakteri, virus atau parasit. Demam juga bisa terjadi dalam kondisi hipertiriodisme, artitis atau karena mengkonsumsi beberapa jenis obat obatan seperti antibiotik. Meski terkadang mengkhawatirkan, namun demam tinggi yang terjadi tidak selalu menjadi tanda jika seseorang sedang menderita penyakit yang serius sebab sering terjadi pada anak anak yang terinfeksi dalam kasus tidak berbahaya. Sedangkan untuk sebagian kasus lain, demam juga bisa menjadi gejala berbahaya seperti salah satunya jika terjadi demam tinggi dan hiperaktifitas.

  1. Demam Rematik

Demam rematik pada orang dewasa merupakan penyakit peradangan yang biasanya terjadi pada anak anak dan akan berpengaruh pada organ jantung, persendian dan juga otak sesudah terinfeksi streptokokus seperti demam berdarah atau radang tenggorokan. Beberapa gejala umum dari demam rematik ini diantaranya adalah demam tinggi dan hiperaktif dalam kondisi yang disebut dengan Sydenham’s chorea atau gerakan kaki yang tidak teratur.

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan bulan Mei tahun 2008 menyatakan jika demam rematik pada anak atau orang dewasa ini terkadang cukup sulit didiagnosis karena tidak ada tanda atau tes laboratorium standar. Sedangkan untuk pengobatan pertama yang bisa diberikan adala asam valporik atau obat penghambat reseptor dopamin lain sesudah dokter meninjau riwayat klinis pasien dan juga melakukan evaluasi laboratorium untuk menyingkirkan penyebab lainnya.

  1. Virus La Crosse Encephalitis

Beberapa gejala yang ditimbulkan dari virus penyebab demam ini diantaranya adalah demam tinggi dan hiperaktif, kejang dan juga gangguan perilaku serta kognitif. Penyakit ini disebabkan karena infeksi virus nyamuk yang umum menyerang anak anak. Manifestasi klinis penyakit ini diantaranya adalah luka pada kulit yang disebut dengan pelepasan epileptiform lateralis berkala atau PLEDS. Anak anak dengan PELDS ini juga memiliki kondisi neurologis buruk selama dua hingga sepuluh tahun dan juga herniasi otak yang merupakan pembengkakan otak. 

  1. Kelompok A Infkesi Streptokokus

Gangguan tic atau hiperaktivitas motorik yang diikuti dengan demam kronis juga menjadi gejala dari infeksi streptokokus grup A yang ditemukan pada tonsilofaringitis. Penyakit radang amandel dan juga faring umumnya akan terjadi pada anak anak di usia 5 hingga 8 tahun. Dalam sebuah penelitian tahun 2007 menemukan jika anak anak yang diobati dengan antibiotik secara efektif bisa bersih dari bakteri dan juga beberapa gejala seperti demam tinggi dan hiperaktif juga bisa cepat disembuhkan dan hilang. 

  1. Demam dan Autisme

Efek demam pada hiperaktif dan manifestasi autisme lainnya pada anak anak dimana dalam penelitian pada 30 orang anak autis usia 2 hingga 18 tahun dan memantau gejala yang terjadi selama infeksi aktif yang menyebabkan demam berkepanjangan selama tujuh hari sesudah infeksi disembuhkan. Dalam studi tersebut ditemukan jika hiperaktif akan menurun secara signifikan selama infeksi tetapi perubahan tersebut tidak selalu terjadi karena efek umum dari penyakit.

Dari ulasan diatas bisa terlihat jika demam yang terkadang bukan menjadi tanda berbahaya dari sebuah penyakit juga bisa menjadi gejala beberapa penyakit mematikan seperti yang menimbulkan gejala seperti demam tinggi dan hiperaktivitas pada anak. Untuk itu, apabila beberapa gejala tersebut memang terjadi pada anak anda, maka jangan tunda dan segera periksakan anak anda ke dokter untuk penanganan cepat sebelum terlambat dan membahayakan nyawa anak anda.