10 Diagnosis Demam Tifoid yang Wajib Diketahui

Demam tifoid atau demam thypoid yang juga disebut dengan demam enterik merupakan penyakit yang terjadi karena bakteri salmonella typhi. Penyakit ini bisa terjadi karena mengkonsumsi makanan dan juga air yang sudah terkontaminasi dan juga bisa terjadi dengan cara kontak langsung orang yang sudah terinfeksi. Apabila anda atau orang terdekat, maka hal yang sangat penting untuk diketahui adalah beberapa gejalayang harus diwaspadai dan juga diagnosis demam tifoid seperti ulasan yang akan kami berikan dibawah ini.

  1. Perhatikan Demam yang Terjadi

Diagnosis pertama yang bisa dilakukan adalah mengawasi demam yang sedang terjadi. Peningkatan suhu tubuh yang terjadi karena demam tifoid umumnya terjadi dengan perlahan dan akan semakin meningkat setiap hari. Demam tersebut terjadi karena tubuh bereaksi untuk melawan infeksi yang biasanya terjadi sekitar 39.4 hingga 40 derajat celcius.

  1. Perhatikan Sakit Kepala dan Masalah Gastrointestinal

Infeksi yang disebabkan karena demam tifoid bisa mengakibatkan demam disertai sakit kepala. Selain itu, bakteri salmonella typhi nantinya bisa masuk ke dalam saluran gastrointestinal termasuk perut dan juga usus yang bisa menimbulkan kram perut, diare dan juga sembelit.

  1. Perhatikan Gejala Lemah dan Kelelahan

Diagnosis demam tifoid selanjutnya bisa diperhatikan dari gejala lemah dan juga kelelahan. Tubuh akan menyekresi zat kimia peradangan sebagai bentuk reaksi terhadap infeksi dan nantinya akan menyebabkan otot meradang sehingga menimbulkan rasa lemah dan kelelahan. Kelemahan ini bisa timbul dalam wujud mudah merasa kelelahan dan tidak ingin beraktivitas fisik apapun.

  1. Timbul Batuk kering dan Nafsu Makan Menurun

Sebagai sebuah refleks alami dan juga mekanisme tubuh, maka demam tifoid nantinya akan menyebabkan batuk kering khususnya jika sistem pernapasan juga mengalami infeksi. Selain itu, penurunan nafsu makan yang terjadi tiba tiba bisa terjadi saat tubuh mengalami infeksi bakteri. Saat tubuh demam sebagai bentuk respon terhadap infeksi, maka enzim kuncup perasa akan berkurang tingkat keaktifannya sehingga enzim tersebut tidak bisa mengirimkan pesan menuju otak yang akhirnya menyebabkan nafsu makan menurun drastis.

  1. Timbul Ruam

Ruam bisa terjadi karena infeksi bakteri yang juga sering disebut dengan bintik mawar. Bntik berwarna merah berukuran kecil yang terjadi saat panas ini biasanya akan terjadi di area dada serta perut. Ruam tersebut merupakan emboli atau gumpalan darah yang mengalir secara bebas dari bakteri yang terbentuk sebagai bentuk dari respon tubuh terhadap bakteri.

  1. Pertolongan Saat Delirium

Saat infeksi yang terjadi sudah menyebar ke seluruh tubuh termasuk otak, maka tingkat kesadaran penderita akan mulai menurun dan delirium ini bisa terjadi dengan beberapa tanda seperti

  1. Pemeriksaan Complete Blood Count

Pemeriksaan hitung darah lengkap atau complete blood count dilakukan dengan cara mengambil sampel darah yang akan diuji indikasi salmonella typhi dan jumlah hemoglobin nantinya juga akan dihitung yang tentunya berbeda beda berdasarkan jenis demam yang diderita. CBC ini juga akan meliputi beberapa pemeriksaan seperti:

  • Menghitung sel darah merah
  • Menghitung sel darah putih
  • Menghitung ukuran rata rata sel darah merah
  • Pemeriksaan bakteri.
  1. Uji ELISA

Uju ELISA yang merupakan singkatan dari Enzyme Linked Immuniassay atau penetapan kadar imunosorben taut enzim merupakan jenis tes laboratorium yang dilakukan untuk mengidentifikasi pertumbuhan antibodi dalam darah. Apabila dalam tubuh sudah mengembangkan antibodi pada salmonella typhi, maka nantinya akan didiagnosis positif demam tifoid.

  1. Pemeriksaan Kultur Tinja

Pemeriksaan kultur tinja juga menjadi diagnosis demam tifoid yang biasanya dilakukan oleh dokter. Nantinya, dokter akan mengambil sampel tinja penderta untuk mencari organisme yang bisa menyebabkan gangguan gastrointestinal sebagai salah satu bahaya demam tifoid. Apabila dalam pemeriksaan ditemukan salmonella typhi, maka nantinya juga akan didiagnosis positif terkena demam tifoid.

  1. Penghitungan Trombosit

Penghitungan trombosit merupakan tes untuk memeriksa jumlah trombosit yang ada dalam darah. Trombosit ini berukuran lebih kecil dari sel darah merah dan juga sel darah putih yang memiliki tugas sebagai penggumpalan darah. Jumlah trombosit rendah adalah dibawah jumlah normal yakni 150 ribu hingga 450 ribu sel per milimeter kubik yang sudah bisa dijadikan patokan seseorang terkena demam tifoid.

Diagnosis demam tifoid ini sangat penting dilakukan sedini mungkin agar penyakit tersebut bisa segera disembuhkan sebelum semakin berkembang dan menyebabkan komplikasi demam tifoid yang lebih berbahaya yang bahkan bisa juga tidak memperlihatkan gejala dan penyebaran penyakit ini akan terus terjadi.