Diagnosis Demam Zika – Pengobatan dan Pencegahan

Demam zika adalah penyakit demam yang terjadi karena virus zika dari genus flavirus. Penyakit ini disebabkan karena gigitan nyamuk aedes aegypti yang menggigit manusia dengan gejala yang mirip seperti bahaya demam berdarah yakni radang pada selaput mata, nyeri pada persendian dan otot, timbul ruam pada kulit dan juga demam. Akan tetapi, tidak semua penderita merasakan gejala tersebut ketika terinfeksi virus. Untuk mendiagnosis demam zika, dokter biasanya akan melakukan beberapa cara seperti yang akan kami jelaskan dalam artikel kali ini lengkap dengan pengobatan dan langkah pencegahannya.

Diagnosis Demam Zika

Langkah pertama yang harus dilakukan untuk diagnosis demam zika adalah dengan memberikan riwayat medis serta perjalanan pada dokter termasuk juga tentang informasi pribadi seperti aktivitas seksual yang dilakukan penderita bersama pasangan. Untuk memastikan diagnosis demam zika dari gejala yang dirasakan penderita, maka dokter juga akan merekomendasikan pasien untuk melakukan tes darah. Tes darah tersebut dilakukan untuk mendeteksi asam nukleat virus, mengisolasi virus dan juga uji serologis. Selain tes darah, dokter juga akan melakukan tes urine dan air liur di hari ketiga hingga hari kelima selama gejala masih terjadi.

Dari tes darah yang sudah dilakukan pada ibu hamil tersebut, maka tim medis bisa menemukan:

  • Deteksi microcephaly serta gangguan pada otak lewat tes USG.
  • Mengambil sampel cairan ketuban sekaligus memeriksa rahim memakai jarum berongga.

Pengobatan Demam Zika

Hingga saat ini, masih belum ditemukan pengobatan spesifik untuk demam zika karena memang pada mulanya, infeksi penyakit ini dianggap tidak berat dan hanya sedikit kasus yang dilaporkan. Untuk itu, pengobatan yang ada saat ini masih fokus untuk menangani gejala yang dirasakan pasien saja. Akan tetapi, masih ada beberapa hal yang dilakukan untuk seseorang yang mengalami gejala demam zika, seperti:

  • Mengkonsumsi obat pereda rasa sakit seperti paracetamol atau acetaminophen untuk meredakan gejala demam dan sakit kepala yang terjadi.
  • Mencukupi kebutuhan  cairan untuk mencegah dehidrasi.
  • Berkonsultasi dengan dokter sebelum mengkonsumsi obat tambahan selain obat obatan yang sudah disebutkan di atas.
  • Istirahat dengan cukup.
  • Hindari mengkonsumsi aspirin dan obat obatan non steroidal anti inflammatory drugs atau NSAIDS lain sampai demam berdarah dengue bisa disingkirkan untuk menurunkan risiko pendarahan.
  • Untuk pasien yang terinfeksi virus zika disarankan untuk menghindari gigitan nyamuk ketika sedang terinfeksi karena virus zika ini bisa bertahan cukup lama dalam darah penderita yang kemudian bisa menyebar ke orang lain lewat gigitan nyamuk.

Sampai sekarang, demam zika ini masih belum bisa dicegah dengan vaksin sehingga jika terinfeksi virus zika, maka sebaiknya hindari gigitan nyamuk selama minggu pertama untuk memperkecil kemungkinan penyebaran penyakit. Minggu pertama infeksi merupakan periode kritis sebab virus zika sedang aktif di dalam aliran darah sehingga sangat mudah menular lewat satu ekor nyamuk yang sudah bisa menginfeksi banyak orang lain.

Pencegahan Demam Zika

Menghindari gigitan nyamuk menjadi salah satu tindakan terpenting untuk menghindari anda dari infeksi virus zika sama seperti untuk mencegah komplikasi demam berdarah. Meski terlihat sangat sederhana, akan tetapi hal ini terkadang sulit dilakukan. Selain itu, ada beberapa langkah pencegahan lain yang bisa dilakukan, seperti: 

  • Pastikan untuk tetap berada di ruangan yang tertutup atau menggunakan AC agar bisa mengurangi faktor risiko sebab nyamuk pembawa virus zika akan aktif sepanjang hari.
  • Gunakan pakaian yang bisa memberikan perlindungan dari gigitan nyamuk seperti baju lengan panjang, celana panjang, kaos kaki dan sepatu.
  • Kurangi tempat perkembangbiakan nyamuk untuk mengurangi populasi ciri nyamuk demam berdarah dengan teknik 3M plus yakni menguras dan menutup tempat penampungan air, memanfaatkan atau melakukan daur ulang barang bekas plus menaburkan bubuk larvasida.
  • Gunakan kelambu ketika akan tidur dan gunakan kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi serta gendongan atau alat membawa bayi lainnya.
  • Pakai obat nyamuk atau lotion anti nyamuk namun hindari penggunaan lotion anti nyamuk pada bayi berusia di bawah dua bulan sehingga pastikan juga untuk mengenakan pakaian pada bayi yang bisa melindungi bayi dari gigitan nyamuk.