Demam seringkali didefinisikan oleh orang awam sebagai kondisi suhu tubuh yang berada di atas normal. Normalnya suhu tubuh manusia adalah 37 derajat Celsius. Jika suhu tubuh seseorang sudah berada di atas 37 derajat Celsius, maka Ia sudah dapat dianggap terkena demam atau bahasa medisnya disebut febris. Tanda dan gejala febris diantaranya adalah berkeringat, sakit kepala, kedinginan, menggigil dan gejala lainnya.
Siapa saja dapat mengalami demam febris. Mulai dari anak-anak hingga ibu hamil. Febris pada ibu hamil dapat terjadi karena beberapa penyebab. Diantaranya adalah infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih dan lainnya. Demam febris yang dialami ibu hamil, anak-anak maupun orang dewasa terkadang bisa sangat tinggi. Hal ini tentu akan mengkhawatirkan. Karena demam tinggi akan memiliki efek samping terhadap penderitanya. Efek Samping Demam Tinggi akan dijelaskan lebih lanjut pada artikel ini.
Penyebab Demam Tinggi
Sebelum membahas mengenai Efek Samping Demam Tinggi, ada baiknya untuk terlebih dahulu membahas penyebab demam tinggi itu sendiri. Sebagian besar demam tinggi disebabkan oleh infeksi baik oleh virus maupun bakteri. Demam muncul sebagai reaksi tubuh untuk mengatasi infeksi yang terjadi. Suhu tubuh yang meningkat dapat menghambat pertumbuhan dan perkembangan bakteri maupun virus di dalam tubuh. Ada perbedaan demam karena virus dan bakteri.
Jika demam terjadi karena bakteri, maka antibiotik dapat digunakan untuk menyembuhkannya. Antibiotik hanya dapat menyembuhkan penyakit yang disebabkan oleh bakteri, termasuk demam yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Antibiotik tidak akan berguna pada demam yang terjadi karena infeksi virus. Namun tetap waspada dengan efek samping antibiotik demam yang mungkin muncul. Ada beberapa efek samping yang mungkin muncul sebagai akibat dari penggunaan antibiotik, diantaranya adalah:
- Kulit ruam
- Diare
- Sakit perut
- Mual atau muntah
- Reaksi alergi
- Vaginal candidiasis
- Penumpukkan racun pada ginjal
- Ototoxicity
- Pusing
- Nystagmus
- Ruam pada kulit
- Penumpukkan racun pada hati
- Eosinophilia (sel darah putih yang naik)
- Anoreksia
- Hemolytic Anemia
- Peripheral neuropathy
Efek samping yang ditimbulkan oleh antibiotik tergantung pada kelas antibiotik yang digunakan. Dikutip dari www.drug.com, beberapa kelas antibiotik diantaranya adalah penisilin, cephalosporins, aminoglycosides dan antibiotik lainnya.
Tetapi terkadang demam tinggi tidak disebabkan oleh bakteri maupun virus. Efek dari obat-obatan tertentu dan imunisasi dapat menjadi penyebabnya. Bayi adalah kalangan yang cukup rentan terkena demam setelah imunisasi. Cara mengatasi bayi demam setelah imunisasi adalah dengan diberikan parasetamol, ibuprofen atau acetaminophen. Namun pemberian obat-obat ini perlu dilakukan dibawah pengawasan dokter.
Selain dampak dari imunisasi, demam tinggi juga dapat terjadi karena suhu panas yang ekstrim, misalnya panas terik matahari maupun ketika seseorang tertinggal di dalam mobil dalam keadaan mati mesin. Kondisi ini dinamakan dengan hipertermia. Perbedaan demam dan hipertermia dapat terlihat jelas dari perbedaan penyebab keduanya.
Efek Samping Demam Tinggi
Rentang usia anak dari 6 bulan hingga 3 tahun adalah rentang usia yang cukup rentan terkena dampak dari demam tinggi. Dikutip dari laman www.buzzle.com, efek samping demam tinggi yang mungkin terjadi pada anak adalah kejang demam atau febrile seizure. Kejang demam dapat dipicu oleh perubahan suhu tinggi secara mendadak pada anak yang biasanya disebabkan oleh infeksi. Gejala yang terjadi pada anak ketika mengalami kejang demam adalah anggota tubuh di sisi kanan dan kiri yang bergetar secara bersamaan, lalu tubuh akan menjadi kaku. Selain itu gejala lainnya adalah kehilangan kesadaran, sulit bernafas, muntah dan mulut mengeluarkan busa
Jika dilihat sekilas, kejang demam memang terlihat cukup mengkhawatirkan, terutama bagi orang tua. Namun pada sebagian besar kasus sebenarnya tidak demikian. Banyak laporan yang menyatakan bahwa kejang demam sebenarnya tidak berbahaya dan tidak akan menyebabkan masalah jangka panjang. Maka dari itu orang tua perlu segera membawa anaknya ke dokter anak setelah anak berhenti mengalami kejang. Agar penyebabnya dapat diketahui.
Tidak seperti anak-anak, orang dewasa biasanya lebih kebal terhadap efek samping dari demam tinggi. Orang dewasa juga tidak mengalami kejang demam seperti yang terjadi pada anak-anak. Namun orang dewasa perlu segera mendapat pengobatan jika terjadi demam disertai dengan bengkak yang parah di tenggorokkan, ruam-ruam di kulit tanpa tau penyebabnya, nyeri dan kaku di leher, dada yang sakit, sensitif terhadap cahaya dan sulit bernafas. Karena bisa jadi demam tersebut mengindikasikan penyakit yang lebih serius yang perlu segera diobati.
Demam tinggi mungkin hanya sebuah mekanisme tubuh untuk melawan infeksi bakteri maupun virus. Namun demam tinggi tetap tidak bisa dianggap remeh. Karena demam tinggi mungkin saja merupakan gejala dari penyakit lain yang lebih serius. Maka dari itu segeralah ke dokter jika Anda mengalami demam tinggi. Apalagi jika demam tinggi berlangsung lebih dari lima hari. Hal ini untuk menghindari kejadian-kejadian yang tidak diinginkan.