Efek Samping Kejang Demam Pada Anak yang Jarang Diketahui

Orang tua manapun pasti akan khawatir jika anaknya mengalami demam panas. Meskipun pada dasarnya demam anak seperti demam pada anak usia 6 tahundemam pada anak usia 3 tahun bahkan hingga demam pada anak usia 1 tahun wajar saja terjadi karena sistem imun anak yang masih lemah, tetap saja kekhawatiran pada orang tua akan muncul. Terlebih jika panas anak tidak turun setelah minum obat.

Sebenarnya orang tua tidak perlu khawatir jika anaknya mengalami demam. Karena demam menandakan bahwa sistem imun anak masih bekerja dan jika demam tidak sembuh juga meski sudah minum obat, berarti infeksi yang menyebabkan demam masih belum hilang. Orang tua baru boleh khawatir jika anak demam 5 hari batuk pilek atau lebih dari 5 hari. Orang tua perlu segera mengetahui penyebabnya dengan cara langsung berkonsultasi kepada dokter anak.

Selain demam yang lebih dari 5 hari, yang cukup mengkhawatirkan juga terjadi pada anak adalah kejang demam. Kejang demam merupakan salah satu efek samping demam tinggi yang cukup sering terjadi pada anak. Artikel ini akan menjelaskan lebih lanjut perihal Efek Samping Kejang Demam Pada Anak.

Apa Itu Kejang Demam?

Kejang demam adalah kejang yang disebabkan oleh demam pada anak yang berusia antara enam bulan hingga lima tahun. Kejang biasanya hanya berlangsung beberapa detik atau yang terlama bisa hingga 15 menit. Segera panggil bantuan jika kejang berlangsung lebih dari tiga menit. Biasanya setelah kejang, anak akan mengantuk, atau akan normal kembali.

Pada sebagian besar kasus, kejang demam sebenarnya tidak berbahaya. Namun bukan berarti orang tua harus diam saja jika hal itu terjadi. Kejang demam biasa terjadi pada anak demam yang suhu tubuhnya melebihi 102 derajat Fahrenheit. Tetapi juga dapat terjadi pada anak yang suhu tubuhnya di bawah 102 derahat Fahrenheit. Kejang demam juga biasa terjadi pada 24 jam pertama demam anak, bukan pada puncak demamnya.

Kejang demam sendiri sebenarnya tidak umum terjadi. Dikutip dari laman www.babycentre.com, hanya sekitar 2 hingga 4% anak berusia enam bulan hingga lima tahun saja yang mengalami kejang demam pada titik tertentu. Sepertiga dari jumlah tersebut kemungkinan akan mengalami kejang demam untuk kedua kalinya dan sekitar setengah dari jumlah tersebut akan mengalami yang ketiga kalinya.

Efek Samping Kejang Demam Pada Anak

Efek samping kejang demam dapat berada dalam skala yang ringan, sedang hingga berat seperti terjadi getaran hebat hingga otot-otot yang tegang. Dikutip dari laman www.babycentre.com, dikatakan bahwa anak yang mengalami kejang demam biasanya akan:

  • Memiliki demam yang suhu tubuhnya melebihi 38 derajat Celsius
  • Kehilangan kesadaran
  • Tangan dan kakinya bergetar
  • Mengeluarkan air liur
  • Bola matanya akan berputar
  • Anggota badannya kaku
  • Kulitnya lebih gelap dari biasanya

Kejang demam dapat dikelompokkan ke dalam dua kelompok besar yaitu kejang demam biasa dan kejang demam kompleks

  • Kejang demam biasa (simple febrile seizure), adalah kejang demam yang berlangsung antara beberapa detik hingga 15 menit. Kejang demam jenis ini tidak akan terjadi lagi pada satu hari yang sama dan lokasi kejang di hampir seluruh anggota tubuh, bukan pada anggota tubuh tertentu.
  • Kejang demam kompleks (complex febrile seizure), adalah kejang demam yang berlangsung lebih dari 15 menit. Kejang demam kompleks mungkin terjadi dua atau beberapa kali dalam satu hari yang sama dan terjadi pada anggota tubuh tertentu saja.

Perlu dicatat bahwa kejang demam bukanlah epilepsi. Meskipun kejang demam pada anak dapat menambah sedikit resiko epilepsi.

Penanganan Pada Kejang Demam Anak

Jika anak Anda mengalami kejang demam, ada beberapa hal yang dapat dilakukan orang tua. Pertama jangan panik. Melihat anak Anda kejang memang mengerikan, namun kepanikan tidak akan menyelesaikan masalah dan malah akan memperburuknya. Anda dapat memulai dengan menjauhkan berbagai macam benda di sekitar anak Anda ketika kejang terjadi. Lalu miringkan kepala anak Anda, agar Ia tidak tersedak ketika muntah. Longgarkan pakainnya jika dirasa itu terlalu menghambatnya dalam bergerak.
Selanjutnya pastikan di dalam mulut anak tidak ada makanan dan jangan beri makan selagi kejang berlangsung. Sama halnya dengan obat penurun panas, jangan diberikan selagi kejang. Mengompresnya dengan air hangat ketika kejang juga bukan pilihan yang tepat. Jadi jangan dilakukan.

Terus awasi anak Anda ketika kejang terjadi dan hitung durasinya. Jika lebih dari tiga menit, segera panggil bantuan (911). Meskipun jika setelah tiga menit kejangnya sudah hilang. Selain itu, segera panggil bantuan jika selagi kejang anak mengalami kesulitan bernafas, merasa tercekik, tersedak atau jika tiba-tiba warna kulitnya berubah menjadi biru.

Kejang demam memang terdengar mengerikan. Orang tua yang baru pertama kali melihat anaknya mengalami kejang demam tentu akan khawatir. Apalagi jika mengetahui efek samping kejang demam anak yang cukup meresahkan. Namun orang tua sebenarnya tidak perlu khawatir secara berlebihan. Karena pada dasarnya kejang demam tidak berbahaya dan hanya berlangsung sebentar. Jika anak mengalami kejang demam, orang tua hanya perlu mengawasinya dan jika durasinya lebih dari tiga menit, segera panggil bantuan.