Efek Samping Obat Demam Rematik yang Jarang Diketahui

Demam adalah suatu kondisi ketika suhu tubuh penderitanya berada di atas rata-rata normal (diatas 37 derajat Celsius). Jenis demam ada beberapa macam. Sebagian besarnya disebabkan oleh infeksi seperti demam karena infeksi jamurdemam infeksi saluran kemih dan demam infeksi lainnya. Tidak menutup kemungkinan juga bahwa demam non infeksi dapat terjadi pada orang-orang yang memiliki penyakit tertentu seperti leukimia. Demam rematik adalah salah satu jenis demam yang mungkin masih asing didengar oleh telinga orang awam di Indonesia.

Gejala Demam Rematik

Demam rematik biasanya didahului oleh infeksi streptococcal kelompok A seperti radang tenggorokan. Kemunculan demam rematik terjadi karena infeksi tidak segera ditangani. Gejala-gejala munculnya demam rematik yaitu:

  • Sakit tenggorokkan
  • Sakit kepala
  • Pembengkakkan kelenjar getah bening
  • Sulit mengunyah
  • Mual dan muntah
  • Ruam berwarna merah pada kulit
  • Suhu badan meninggi
  • Amandel bengkak
  • Sakit perut

Umumnya gejala demam rematik akan muncul dua hingga empat minggu setelah infeksi streptococcal. Beberapa orang mungkin hanya akan mengalami satu atau dua gejala yang telah disebutkan di atas. Namun beberapa orang lainnya dapat mengalami sebagian besar gejala tersebut beserta:

  • Kelelahan
  • Detak jantung yang cepat
  • Kemampuan berolah raga yang berkurang
  • Nyeri dan bengkak pada otot
  • Demam

Cara Mengobati Demam Rematik

Mengobati demam rematik dapat dilakukan dengan membunuh bakteri streptococcus penyebab infeksi, meredakan gejala demam, mengendalikan peradangan, dan mencegah bakteri streptococcus menyerang lagi. Obat yang dapat digunakan untuk membunuh bakteri streptococcus adalah antibiotik, misalnya penisilin. Antibiotik lainnya juga dapat diresepkan dokter untuk mencegah bakteri streptococcus menyerang kembali.

Bakteri streptococcus tidak boleh tersisa di dalam tubuh pasien. Karena jika masih ada, bakteri tersebut bisa menyebabkan penyakit demam rematik kambuh lagi, bahkan dengan intensitas yang lebih parah. Membunuhnya akan menjadi lebih sulit dan kemungkinan bakteri akan tinggal permanen.

Selain menggunakan antibiotik, cara lain untuk mengobati demam rematik adalah dengan meminum obat anti radang. Obat ini sebenarnya tidak dapat menyembuhkan penyebab demam rematik, namun cukup ampuh untuk meredakan gejalanya seperti rasa nyeri dan demam. Obat anti radang yang dimaksud contohnya adalah Naproxen dan Aspirin. Konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter Anda jika ingin memberikan Aspirin kepada anak Anda. Karena Aspirin dapat menambah resiko anak terkena sindrom Reye.

Efek Samping Obat Demam Rematik

Demam rematik dapat ditangani dengan obat-obat tertentu diantaranya adalah antibiotik untuk membunuh bakteri dan obat anti radang untuk meringankan gejala. Namun tentu saja akan ada Efek Samping Obat Demam Rematik ini. Penisilin merupakan salah satu kelas antibiotik. Antibiotik yang termasuk dalam kelas ini adalah Penicillin, amoxicillin, amoxicillin clavulanate, ampicillin, piperacillin tazobactam, nafcillin dan oxacillin. Efek samping yang mungkin terjadi yaitu:

  • Kulit ruam
  • Diare
  • Sakit perut
  • Mual atau muntah
  • Reaksi alergi

Selain antibiotik, obat anti radang atau nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) juga memiliki efek samping. Berikut adalah efek samping yang umum terjadi:

  • Sakit perut dan mulas
  • Maag
  • Kecenderungan untuk lebih banyak mengeluarkan darah. Dokter Anda mungkin akan menyuruh Anda untuk berhenti meminum Aspirin sebelum memulai operasi
  • Pusing dan sakit kepala
  • Telinga berdengung
  • Reaksi alergi seperti munculnya ruam-ruam pada kulit
  • Munculnya masalah hati dan ginjal
  • Pembengkakkan di kaki
  • Tekanan darah meninggi.

Demikianlah penjelasan mengenai Efek Samping Obat Demam Rematik. Antibiotik dan obat anti radang memang ampuh dalam mengobati demam rematik. Namun pengkonsumsiannya harus disertai dengan pengawasan dokter. Mempertimbangkan resiko yang mungkin terjadi dan efek sampingnya adalah langkah yang baik.