Faktor Risiko Demam Scarlet dan Penyebabnya

Istilah demam scarlet atau demam berdarah memang menakutkan untuk banyak orang. Namun untuk penyebab umumnya hampir tidak menakutkan seperti yang terlihat. Meski ada banyak alasan seseorang mengalami ruam. namun hanya Streptokokus Grup A saja yang bisa menyebabkan jenis demam scarlet. Streptokokus Grup A merupakan bakteri yang bisa menyebabkan radang tenggorokan pada anak anak suai sekolah dan juga pada orang dewasa. Ini juga bisa menyebabkan impetigo yakni infeksi bakteri pada kulit. Berikut ini, kami akan berikan ulasan tentang faktor risiko demam scarlet dan juga gejalanya yang harus diketahui.

Faktor Risiko Demam Scarlet

Sebenarnya tidak ada faktor risiko demam scarlet genetik yang diketahui bisa membuat seseorang terkena demam scarlet atau demam berdarah dibandingkan dengan orang lain. Namun usia dan juga pajanan terhadap orang lain yang menderita penyakit tersebut menjadi faktor risiko paling besar sehingga seseorang bisa terkena demam scarlet.

Penyebab Demam Scarlet

Istilah scarlet fever atau demam berdarah digunakan ketika seseorang terinfeksi dengan streptokokus Grup A yang umumnya berupa radang tenggorokan dan juga ruam yang merupakan beberapa gejala demam scarlet. Ruam biasanya akan terjadi di tubuh khususnya area dada dan juga perut berupa benjolan merah halus yang terlihat seperti ampelas sehingga sering disebut juga dengan ruam ampelas.

Demam scarlet juga bisa menyebabkan impetigo yakni infeksi bakteri yang menyerang kulit. Sedngkan dalam beberapa kasus yang jarang terjadi, seseorang dengan infeksi streptokokus Grup A juga bisa mengalami glomerulonefritis pasca streptokokus yakni penyakit ginjal yang terjadi sesudah radang tenggorokan, demam berdarah atau impetigo.

Kontak dan Paparan

Demam scarlet atau demam berdarah dan radang tenggorokan biasanya paling sering terjadi pada anak anak antara usia 5 sampai 15 tahun. Sedangkan untuk guru atau pengasuh anak dalam usia tersebut juga mungkin bisa tertular jika sering terpapar dengan anak anak usia sekolah. Peluang untuk mengalami demam kirmizi akan lebih tinggi dibandingkan seharusnya. Meski begitu, umumnya ini bukan penyakit serius jika memang segera mendapat pengobatan yang tepat.

Demam scarlet dan radang tenggorokan bisa menyebar lewat kontak dengan orang yang sudah terinfeksi. Ini ditularkan lewat tetesan dari pernapasan yang terjadi ketika seseorang terinfeksi bakteri batuk atau bersih dan orang lain menghirup tetesan tersebut. Ini juga bisa terjadi lewat minuman atau peralatan bersama yang mungkin mengandung air liur seseorang yang sudah terinfeksi.

CDC membuat laporan juga mungkin meski memang jarang terjadi, stres grup A bisa ditularkan lewat makanan jika tidak ditangani dengan baik. Sedangkan penularan lewat benda benda seperti mainan atau permukaan yang keras masih belum diketahui dengan pasti.

Komplikasi Demam Scarlet

Jika demam scarlet atau jenis demam berdarah ini hanya dibiarkan tanpa diberikan pengobatan yang tepat, maka nantinya bakteri bisa menyebar ke beberapa organ tubuh yang lainnya dan menyebabkan komplikasi, seperti:

  • Kulit.
  • Amandel.
  • Paru paru.
  • Darah.
  • Ginjal.
  • Telinga bagian tengah.

Selain itu meskipun jarang terjadi, namun demam scarlet juga bisa menyebabkan demam rematik yakni sebuah kondisi serius yang bisa berpengaruh pada:

  • Sistem saraf.
  • Jantung.
  • Kulit.
  • Sendi.

Pencegahan

Untuk mencegah penyebab demam scarlet atau gejala demam berdarah tersebut, maka sebaiknya perhatikan lebih baik ketika anda mencuci tangan atau memakai pembersih tangan jika memang sabun dan air tidak tersedia. Ini sangat penting dilakukan untuk mengurangi kemngkinan anda terkena demam scarlet ketika berada di sekitar penderita. Selain itu, usahakan juga untuk menghindari kontak dengan orang orang yang sudah terkena demam scarlet sampai mereka sudah memakai antibiotik selama 24 jam.

Anjurkan juga anak anak anda untuk mencuci tangan dan tidak berbagi minuman atau barang lain yang bisa mereka masukkan ke dalam mulut. Pastikan juga untuk menutup mulut dan hidung. Beri tahu pada anak anak anda untuk menutup mulut dan juga hidung mereka ketika batuk dan bersin untuk mencegah penyebaran kuman terjadi.