3 Fase Demam Berdarah yang Wajib Diketahui

Demam berdarah merupakan salah satu jenis penyakit yang umum terjadi di negara tropis seperti Indonesia. Penyakit demam berdarah sudah sering dibahas dan disosialisasikan sehingga istilah demam berdarah atau demam berdarah dengue sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat. Penyakit ini disebarkan oleh gigitan nyamuk jenis aedes. Sehingga cara pencegahan yang perlu dilakukan adalah dengan mencegah gigitan nyamuk aedes. Namun, selain itu, tentu informasi mengenai Bahaya Demam Berdarah dan segala hal mengenai penyakit ini perlu diketahui juga oleh masyarakat. Salah satunya mengenai fase demam berdarah beserta gejala-gejala yang muncul di setiap fase. Berikut beberapa penjelasannya.

Fase DBD atau Demam Berdarah

Mengapa masyarakat perlu mengetahui fase-fase dari demam berdarah? Jawabannya tentu adalah untuk menghindari risiko atau komplikasi berat yang kemungkinan ditimbulkan oleh demam berdarah. Mengingat demam berdarah adalah penyakit yang bisa menyebabkan bahaya fatal, maka masyarakat memang perlu mengenai gejala dan fase demam berdarah dari awal hingga akhir agar lebih waspada. Berikut fase-fase yang perlu diketahui.

  1. Fase demam atau febrile phase

Fase demam dengue atau demam berdarah yang pertama adalah fase demam. Fase ini ditandai dengan Gejala Demam Berdarah yang pertama yaitu demam tinggi yang terjadi secara mendadak dan tanpa sebab yang jelas. Demam tinggi yang mendadak ini akan berlangsung secara terus meneris hingga berhari-hari. Demam tinggi ini bisa berlangsung hingga hari ke-7 namun di hari ke-3 hingga ke-5 demam akan turun (baru kemudian naik lagi).

Selama demam tinggi terjadi, tiga hari pertama, akan muncul gejala lainnya seperti sakit kepala yang hebat disertai dengan rasa nyeri di belakang bola mata. Selain itu demam juga akan disertai dengan nyeri sendi dan nyeri pada otot. Pada sedikit kasus, fase pertama demam berdarah ini juga diikuti dengan pendarahan ringan hingga berat, seperti gusi berdarah, ruam di kulit, juga Mimisan saat Demam Berdarah. Keluhan mual dan muntah juga bisa saja terjadi.

Fase pertama demam berdarah ini adalah fase dimana muncul gejala awal dari demam berdarah. Fase ini adalah hasil dari respon sistem imun tubuh terhadap infeksi virus dengue yang masuk ke tubuh. Antibodi pada tubuh memang akan menciptakan beberapa reaksi peradangan. Efek sampingnya bisa menyebabkan dehidrasi karena demam yang tinggi. Sehingga pasien perlu diberikan asupan air yang cukup.

  1. Fase kritis atau plasma critical phase

Fase demam berdarah yang kedua adalah fase kritis, dimana pada fase ini pasien akan berada pada kondisi yang membahayakan. Fase ini ditandai dengan demam yang menurun suhunya. Namun bukannya sembuh, justru di fase ini pasien bisa mengalami syok dan pendarahan hebat pada tubuhnya. Hal berbahaya yang bisa terjadi adalah bocornya plasma darah sehingga menyebabkan pendarahan dalam dan luar tubuh. Dan ini bisa mengancam jiwa si pasien.

Fase kritis demam berdarah ini bisa terjadi pada hari ke-3 sejak demam pertama terjadi. Cairan tubuh harus terus dipantau karena kemungkinan dehidrasi akan lebih besar pada fase ini. Selain itu, gangguan terhadap darah karena menurunnya kadar trombosit pada darah akan menyebabkan kondisi pasien benar-benar menurun. Bisa jadi pasien akan mengalami penurunan tekanan darah, pendarahan pada kulit dan bagian lain, dan sebagainya.

Kebocoran plasma darah tidak hanya akan menyebabkan pendarahan. Lebih dari itu, kebocoran plasma darah akibat trombosit yang menurun bisa juga menyebabkan organ lain menjadi terganggu. Penyebabnya adalah darah yang bisa masuk ke organ vital seperti paru-paru, hati, dan sebagainya. Jika tidak teratasi dengan baik, hal ini bisa menyebabkan penurunan kesadaran, Sesak Nafas saat Demam Berdarah, pelemahan pada denyut nadi, hingga kematian.

  1. Fase penyembuhan

Fase terakhir dari demam berdarah adalah fase penyembuhan. Fase demam berdarah yang satu ini terjadi biasanya di hari ke-6 hingga hari ke-7.  Fase ini akan membuat pasien lebih baik kondisinya. Cairan dari luar pembuluh darah akan menjadi normal kembali. Selain itu nafsu makan pasien juga akan lebih meningkat dari kondisi di fase kritis. Hal ini dikarenakan kadar trombosit juga mengalami peningkatan secara cepat sehingga kondisi pasien akan jauh lebih normal dari fase kritis. Pada fase ini pasien akan mengalami perbaikan pada kondisi tubuhnya, dan pasien bisa sembuh dari infeksi demam berdarah.

Akan tetapi, fase demam berdarah bisa jadi berbeda-beda antara pasien yang satu dengan yang lain jangka waktunya di setiap fase. Ada pasien yang mengalami fase demam yang lebih panjang. Namun ada juga pasien yang mengalami fase kritis yang lebih panjang. Maka dari itu, jika gejala demam berdarah sudah terlihat, sebaiknya segera periksakan ke dokter untuk mendapatkan perawatan terbaik. Karena demam berdarah di fase kritis sangat membahayakan, bahkan dapat menyebabkan kematian. Maka, hal ini sangat perlu untuk diwaspadai.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai fase penyakit demam berdarah yang perlu diketahui. Ketahui juga Ciri Nyamuk Demam Berdarah Dengue dan cara mencegah gigitan nyamuknya agar terhindar dari demam berdarah. Semoga penjelasan di atas bermanfaat untuk Anda.