9 Gejala Demam Berdarah Saat Hamil dan Cara Mengatasinya

Demam berdarah dengue atau DBD atau lebih sering disebut dengan demam berdarah tidak hanya bisa terjadi pada anak anak dan juga orang dewasa, namun seorang wanita selama masa kehamilan juga bisa terkena penyakit karena gigitan nyamuk terinfeksi ini. Bahaya demam berdarah yang terjadi selama masa kehamilan tidak boleh disepelekan karena tidak hanya berdampak pada ibu, namun juga bisa mempengaruhi janin. Lalu, apa saja gejala demam berdarah saat hamil dan apakah ini bisa berpengaruh pada janin dalam kandungan?, berikut penjelasan selengkapnya untuk anda.

Gejala Demam Berdarah Saat Hamil

Mendeteksi demam berdarah dengue tentunya menjadi langkah terbaik untuk menurunkan tingkat keparahan penyakit. Untuk itulah, memahami apa saja gejala demam berdarah saat hamil menjadi penting untuk dilakukan. Dari Centers Disease for Prevention atau CDC, umumnya seorang wanita hamil yang terserang demam berdarah akan mengalami beberapa gejala seperti:

  • Muntah yang terjadi terus menerus
  • Sakit perut yang sangat parah
  • Penurunan trombosit secara drastis
  • Berubahnya suhu tubuh dari demam kronis menuju hipotermia yakni suhu tubuh yang berada di bawah 35 derajat celcius sampai membuat tubuh ibu hamil menggigil.
  • Demam panas yang tinggi melebihi 38 derajat celcius yang terjadi antara 3 hingga 7 hari.
  • Pendarahan dari hidung dan juga gusi.Muncul bintik merah pada kulit karena pendarahan yang terjadi di dalam tubuh.
  • Gejala syok meliputi keringat dingin, gelisah dan denyut jantung yang semakin meningkat namun lemah.
  • Menumpuknya cairan di area perut atau asites.
  • Menumpuknya cairan di antara dua lapisan pleura yakni efusi pleura atau paru paru basah.

Beberapa gejala demam berdarah pada ibu hamil tersebut yang tidak segera diatasi dengan baik, maka bisa menimbulkan masalah yang sangat berbahaya yakni kematian ibu dan juga janin.

Dampak Demam Berdarah Pada Janin

Demam berdarah dengue merupakan penyakit yang sangat berbahaya bagi wanita hamil sebab virus penyebab demam ini bisa ditularkan selama masa kehamilan bahkan pada saat proses melahirkan sedang terjadi. Ada beberapa risiko pada janin yang bisa terjadi ketika ibu sedang terkena komplikasi demam berdarah dengue ketika hamil, seperti:

  • Bayi terlahir dengan berat badan yang rendah.
  • Bayi lahir dalam kondisi sudah meninggal atau stillbirth.
  • Kelahiran prematur yang menyebabkan pertumbuhan organ bayi belum terjadi secara sempurna.
  • Keguguran yang terjadi ketika ibu mengalami demam berdarah pada trimester awal kehamilan. 

Cara Mengatasi DBD selama Kehamilan

DBD membutuhkan pengobatan secepat mungkin agar gejala bisa dikendalikan sekaligus mencegah infeksi terjadi semakin parah. Umumnya, dokter akan memberikan perawatan untuk ibu hamil yang mengalami gejala demam berdarah, seperti:

  • Transfusi darah
  • Memberikan terapi elektrolit
  • Menyuplai cairan lewat cairan infus
  • Memberikan obat pereda rasa sakit
  • Memberikan terapi oksigen
  • Memantau tekanan darah secara berkala.

Dokter nantinya juga akan terus memantau kondisi tubuh ibu hamil sekaligus memberikan beberapa perawatan lainnya yang sesuai dengan respon tubuh. 

Pencegahan Demam Berdarah Saat Hamil

Untuk melindungi diri dari demam berdarah selama masa kehamilan, maka anda beberapa tindakan pencegahan yang bisa dilakukan, seperti:

  • Memakai pakaian yang longgar, berwarna terang dan tertutup dari lengan hingga kaki untuk mencegah gigitan nyamuk terinfeksi yang bisa menyebabkan gejala demam dengue.
  • Menjaga kebersihan lingkungan sekaligus menutup segala genangan air yang ada di sekitar rumah.
  • Memakai kelambu saat malam hari selama tidur sekaligus memakai obat anti nyamuk yang dioles langsung ke kulit atau obat nyamuk semprot untuk menghindari demam dengue.
  • Menjaga suhu kamar agar selalu sejuk sebab nyamuk penyebab demam berdarah lebih senang berada di area yang hangat dan panas.

Menjaga kondisi tubuh selama masa kehamilan sangat penting dilakukan agar penyakit yang bisa berakibat buruk pada janin ini bisa dicegah. Konsultasikan juga kesehatan anda dan bayi secara teratur selama kehamilan.Tingkatkan juga kepekaan anda dengan beberapa sinyal serta tanda yang diberikan tubuh dan jangan pernah mengabaikan tanda tersebut karena bisa membahayakan tubuh anda sekaligus bayi anda.