10 Gejala Demam Difteri yang Perlu Diwaspadai

Sebelumnya sudah dibahas mengenai Perbedaan Demam Karena Virus Dan Bakteri. Salah satu jenis demam infeksi bakteri yang biasa menyerang balita dan anak-anak, terutama yang belum mendapatkan Imunisasi DPT adalah demam difteri. Bakteri difteri menyerang selaput lendir pada tenggorokan dan hidung. Karena tergolong infeksi bakteri, demam difteri bisa menular. Dan penyakit ini termasuk penyakit yang berbahaya sehingga perlu diketahui ciri atau gejala demam difteri agar bisa melakukan pengobatan secepatnya.

Gejala Difteri

Gejala difteri pada umumnya bisa muncul antara 2 hingga 5 hari setelah bakteri masuk ke tubuh. Berikut beberapa gejalanya.

  1. Sakit tenggorokan

Gejala pertama yang umum terjadi adalah sakit di tenggorokan. Anak mungkin akan mengeluhkan sakit saat menelan. Namun tidak semua sakit tenggorokan adalah gejala awal difteri.

  1. Selaput putih atau abu-abu di tenggorokan

Gejala demam difteri yang khas adalah munculnya selaput abu-abu atau putih di tenggorokan hingga amandel. Selaput inilah yang disebut pseudomembran. Selaput ini sebenarnya adlaah sel yang mati akibat bakteri difteri.

  1. Demam

Demam adalah gejala difteri yang umum terjadi. Demam difteri adalah jenis demam tinggi di atas suhu 38 derajad celcius dan disertai dengan tubuh menggigil. Ketahui juga Cara Mengatasi Demam Menggigil Pada Anak untuk meringankan gejalanya.

  1. Leher bengkak

Gejala leher bengkak juga merupakan gejala umum dari difteri. Dimana leher bengkak ini disebabkan oleh adanya radang pada kelenjar getah bening atau limfa. Sehingga mirip dengan orang yang terkena gondongan.

  1. Suara serak

Anak yang terserang difteri juga bisa mengalami suara yang menjadi serak. Selain itu bisa juga disertai dengan sesak nafas atau sulit bernafas. Penyebabnya adalah bakteri difteri yang akan merusak sel sehat di saluran pernafasan. Sedangkan suara serak bisa disebabkan oleh penyempitan saluran.

  1. Ruam di kulit

Ruam di kulit juga bisa jadi merupakan salah satu gejala demam difteri. Ruam akan berwarna kemerahan dan menyebabkan peradangan pada kulit. Bahkan ruam ini bisa menjadi gangguan di kulit yang disertai rasa gatal parah atau nyeri. Waspadalah jika demam disertai Ruam Merah pada Bayi.

  1. Batuk keras

Gejala difteri lainnya adalah batuk keras. Batuk keras ini bisa menyebabkan rasa sakit di tenggorokan. Bahkan beberapa pasien juga akan mengeluarkan dahak yang bercampur dengan darah.

  1. Pilek

Selain batuk, pilek juga terjadi pada pasien difteri. Ciri khas pilek difteri adalah mengeluarkan ingus yang encer pada awalnya. Namun lama kelamaan ingus berubah menjadi kental kuning hingga kehijauan. Bahkan ada juga ingus yang disertai dengan darah.

  1. Tubuh lemas

Tubuh lemas pada pasien difteri disebabkan oleh penurunan nafsu makan pada anak. Tubuh akan lemas dan menjadi terus lemas jika gejala terus berlanjut.

  1. Jantung tidak teratur

Gejala lain daei difteri yang harus diwaspadai adalah jantung yang berdegup tidak teratur. Gejala ini terjadi jika bakteri sudah bisa mencapai darah dan menyebabkan gangguan pada jantung. Inilah yang berbahaya dan bisa menyebabkan kematian.

Demikianlah beberapa penjelasan tentang gejala demam difteri yang perlu diwaspadai. Semoga bermanfaat untuk Anda. Segera periksakan anak ke dokter jika gejala di atas terjadi. Ketahui juga Cara Menurunkan Demam Setelah Suntik DPT pada Bayi untuk pencegahan difteri.