Gejala Demam Keong

Sebagai gejala penyakit yang paling umum, demam memang banyak jenis dan macamnya. Salah satunya adalah demam keong. Masyarakat pasti masih banyak yang asing dengan nama penyakit ini. Ya, demam keong atau dalam istilah medis disebut sistosomiasis adalah penyakit yang langka. Selain itu, penyakit ini juga cukup berbahaya karena menular dan sifatnya menahun. Di Indonesia sendiri, kasus demam keong banyak ditemukan di Sulawesi Tengah, sebanyak 80 kasus.

Siapa saja tentu harus mewaspadai demam keong. Penyakit ini dibawa oleh parasit bernama cacing schitosoma japonicum yang masuk ke dalam tubuh melalui pori pori kulit dan tumbuh di dalam pembuluh kapiler serta pembuluh vena kecil yang dengan selaput usus. Epidemi demam keong adalah negara negara atau wilayah dengan iklim tropis dan sub tropis. Penyakit demam keong adalah penyakit berbahaya karena dapat mempengaruhi organ tubuh yang lain seperti kerusakan hati, kerusakan limpa, saluran pencernaan, infeksi saluran kandung kemih, kelainan pada anak, hingga gangguan pertumbuhan.

Penyakit mematikan ini tentu harus dicegah sedini mungkin. Penting untuk mengenali apa saja gejala demam keong yang muncul sebagai langkah antisipasi penyakit yang lebih parah lagi.

Apa saja gejala demam keong yang patut untuk diwaspadai?

1. Berat Badan Turun Secara Drastis

Demam keong dibawa oleh parasit yang kemudian menginfeksi dan berkembang biak di jaringan yang lokasinya dekat dengan usus. Seseorang yang terkena demam keong pada tahap awal, berat badannya akan menurun dengan drastis. Hal ini berhubungan dengan nafsu makan yang rendah. Semakin banyak parasit berkembang, maka semakin menurun pula berat badan si penderita.

2. Demam Berkepanjangan

Salah satu gejala demam keong yang cukup membingungkan adalah demam berkepanjangan. Penyakit dengan gejala semacam ini cukup banyak. Awalnya demam muncul seperti demam biasa yaitu dengan gejala badan lemas dan suhu tubuh meningkat. Namun demam ini tidak sembuh selama beberapa hari sehingga berubah menjadi demam kronis. Pada kasus demam keong, demam bahkan bisa berlangsung selama beberapa minggu.

3. Disentri

Disentri adalah penyakit diare yang sangat parah, karena penderita mengeluarkan darah saat buang air besar. Diare dengan disertai demam yang parah ini menunjukkan bahwa keong atau bakteri telah berkembang biak di dalam usus sehingga mengganggu kesehatan pencernaan secara keseluruhan.

4. Diare

Ada banyak penyebab demam disertai diare, dan penyakit tersebut bisa menyerang siapa saja. Salah satu yang harus diwaspadai adalah jika demam disertai diare tersebut merupakan salah satu gejala dari demam keong. Diare menjadi gejala dari demam keong karena cacing yang masuk ke dalam tubuh berkembang biak di dekat usus. Dengan demikian nafsu makan dan metabolisme tubuh akan terganggu. Jika demam disertai diare tidak sembuh dalam beberapa hari, segera periksakan diri ke dokter.

5. Pembesaran Limpa

Pembesaran limpa yang dialami oleh penderita demam keong menunjukkan bahwa penyakit ini sudah cukup jauh menginfeksi tubuh. Pembesaran limpa ditandai dengan demam, badan lemas, nafsu makan menurun, dan perut mudah kenyang. Selain itu perut di bagian kiri terasa nyeri.

6. Produktivitas Menurun

Penderita demam keong sudah pasti mengalami kepala pusing badan panas lemas yang tidak berkesudahan. Hal ini berhubungan dengan nafsu makan penderita yang semakin menurun, ditambah demam yang menyebabkan tubuh enggan untuk beraktivitas. Penderita demam keong lebih banyak terkapar di atas tempat tidur.

Cara Mencegah

Demam keong adalah penyakit yang bersifat menahun dan berbahaya. Banyak ditemukan kasus kematian yang disebabkan oleh demam keong. Oleh sebab itu sebelum gejala demam keong muncul, lakukan cara terbaik untuk mencegah penyakit tersebut.

1. Menjaga Kebersihan Lingkungan

Menjaga kesehatan tubuh dari dalam memang penting. Namun yang tidak kalah penting adalah menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi sarang berkembang biak untuk segala macam bakteri, virus dan jamur. Banyak penyakit yang dapat ditularkan melalui lingkungan yang kotor, antara lain adalah demam berdarah dengue, demam malaria, dan demam tifoid.

2. Menggunakan Alas Kaki

Parasit yang membawa virus demam keong hidup di permukaan lembab dan berair. Gunakan alas kaki saat keluar rumah, terutama jika berjalan di atas tanah. Keong atau cacing dapat masuk dengan mudah melalui pori pori kulit telapak kaki. Gejala awal yang muncul tentu saja adalah demam panas biasa. Demam yang disebabkan infeksi cacing adalah demam infeksi.

3. Mencuci Tangan dengan Sabun

Jaga kebersihan diri agar kuman, bakteri, virus, dan jamur tidak mudah masuk ke dalam tubuh. Salah satunya adalah dengan melakukan kebiasaan baik mencuci tangan dan kaki dengan sabun. Pori pori tangan dan kaki adalah pintu masuk termudah bagi segala penyakit, karena keduanya banyak berkontak dengan lingkungan sekitar. Menjaga kebersihan tangan dan kaki adalah salah satu pencegahan demam tifoid yang disarankan.

Itulah penjelasan tentang gejala demam keong dan bagaimana cara pencegahannya. Selain menjaga kesehatan tubuh dari dalam agar tidak rentan dengan berbagai macam penyakit, tidak kalah penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar tidak menjadi tempat berkembang biak virus dan bakteri yang membawa penyakit.