3 Gejala Demam Serius yang Butuh Penanganan Serius

Demam menjadi gangguan yang paling terjadi dan bisa disebabkan karena banyak penyakit dari mulai kondisi ringan seperti flu sampai penyakit kronis yang membutuhkan penanganan medis. Untuk langkah pencegahan serta membantu anda dalam membedakan mana gejala demam biasa dan juga gejala demam serius yang disebabkan karena kondisi berbahaya, ada baiknya anda membaca ulasan dari kami berikut ini.

Apakah Demam?

Demam bisa terjadi saat suhu tubuh lebih tinggi atau ada di bawah tingkat suhu normal tubuh manusia biasanya. Ketika demam terjadi, maka ini menjadi pertanda jika tubuh sedang aktif dalam melawan peradangan yang disebabkan karena infeksi. Gejala yang biasanya menyertai ketika demam diantaranya adalah kelemahan, tubuh mengeluarkan keringan, penurunan nafsu makan dan juga sakit kepala. Umumnya, demam biasanya terjadi karena flu namun juga bisa disebabkan penyakit lain yang lebih berbahaya.

Demam panas biasanya akan hilang hanya dalam beberapa hari baik dengan pengobatan atau bisa sembuh dengan sendirnya. Akan tetapi untuk demam yang terjadi karena penyakit tertentu, maka membutuhkan penanganan serius dari dokter dan kemungkinan penderita juga membutuhkan rawat inap.

Gejala Demam Serius

Tidak selamanya gejala demam yang terjadi memang karena disebabkan penyakit ringan seperti flu, akan tetapi ada beberapa gejala demam serius yang sangat penting untuk diwaspadai seeperti gejala berikut ini.

  1. Demam Tinggi Mendadak

Berbeda dari demam biasa, demam tinggi yang terjadi secara mendadak bisa disebabkan karena penyakit demam berdarah atau DBD. Perbedaan demam DB dengan demam biasa adalah demam yang terjadi bisa melebihi 40 derajat celcius. Gejala demam ini sangat tinggi jika dibandingkan dengan demam biasa. Penyakit demam berdarah bisa terjadi karena gigitan nyamuk Aedes Aegypti dan juga Aedes Albocpictus yang sudah terinfeksi.

Demam yang terjadi umumnya juga akan disertai dengan gejala lain seperti batuk dan pilek. Namun untuk demam DB tidak terjadi demikian yang biasanya akan terjadi antara 2 hingga 7 hari diikuti dengan gejala lainnya, seperti:

  • Mual dan muntah
  • Sakit kepala kronis diikuti dengan sakit di bagian belakang mata.Nyeri otot dan juag sendi kronis serta kelelahan.
  • Terjadi ruam yang muncul pada hari kedua atau kelima sesudah terjadi demam.
  • Perdarahan ringan seperti gusi berdarah, hidung berdarah dan sangat mudah memar.
  1. Demam Hilang Timbul

Ini merupakan gejala demam karena malaria yang sekilas terlihat seperti gejala flu. Akan tetapi gejala demam malaria ini biasanya juga diikuti dengan menggigil atau kedinginan sampai peningkatan suhu tubuh sampai 40 derajat celcius dan juga berkeringat. Gejala demam hilang timbul atau paroksimal ini membuat penderita terkadang merasa sehat kemudian demam kembali dalam waktu yang cepat. Tergantung dari jenis parasit yang menyerang tubuh penderita, demam bisa kambuh antara 8 hingga 10 jam, 48 jam dan juga 72 jam. Beberapa gejala malaria selain demam paroksimal diantaranya adalah:

  • Tubuh berkeringat
  • Nyeri otot
  • Sakit kepala
  • Tubuh kedinginan dan menggigil
  • Mual dan muntah

Jika tidak segera ditangani dengan serius dan diobati, maka komplikasi seperti perubahan urin menjadi lebih gelap juga bisa terjadi yang disebabkan karena sejumlah sel darah merah pecah, anemia, gagal ginjal dan juga edema paru. 

  1. Demam Disertai Nyeri Sendi Kronis

Demam yang disertai dengan nyeri sendi kronis merupakan kondisi yang disebut juga dengan chikungunya akibat gigitan nyamuk yang sama dengan bahaya demam berdarah. Tidak hanya demam yang terjadi, namun penderita juga mengalami nyeri pada persendian yang parah. Nyeri tersebut bisa sangat melemahkan dan umumnya terjadi selama beberapa hari atau beberapa minggu seiring dengan berkembangnya virus dalam tubuh penderita. Sedangkan beberapa gejala lain yang bisa terjadi diantaranya adalah:

Dari World Health Organization menyebutkan jika penderita bisa sembuh total, akan tetapi pada beberapa kasus nyeri sendi bisa terjadi dalam beberapa bukan atau bahkan beberapa tahun. Meski komplikasi jarang terjadi, namun penyakit ini bisa menyerang saraf, mata, jantung dan juga gangguan pencernaan. Komplikasi serius memang tidak umum terjadi, namun pada orang tua penyakit ini bisa meningkatkan risiko kematian.