5 Gejala Tidak Lazim Virus Demam Dengue yang Fatal

Infeksi virus demam dengue hingga saat ini masih terus terjadi di beberapa kota Indonesia. Kematian beberapa pasien demam dengue masih menjadi teror sehingga diagnosis klinis infeksi virus dengue ini harus segera dilakukan khususnya jika memperlihatkan tanda tanda seperti demam tinggi mendadak disertai pendarahan, leukopenia dan juga trombositopenia. Akan tetapi, ternyata gejala tidak lazim virus demam dengue ternyata sekarang ini juga terjadi dan semakin harus diwaspadai. Berikut akan kami berikan beberapa gejala tidak lazim virus demam dengue yang harus diwaspadai.

  1. Esefalopati dan Ensefalitis Dengue

Beberapa penderita infeksi demam berdarah dengue mengeluhkan tentang kejang dan penurunan kesadaran. Kondisi ini bisa terjadi ketika syok berat atau syok berkepanjangan disertai pendarahan. Namun kondisi ini juga bisa terjadi pada demam berdarah dengue yang tidak disertai dengan syok yang disebabkan peradangan otak atau ensefalitis atau ensefalopati.

Pasien dengan demam 2 hingga 7 hari dan disertai dengan penurunan kesadaran atau kejang dan berasal dari daerah endemis dengue, maka harus diwaspadai kemungkinan infeksi virus dengue. Kemampuan virus dengue bisa menembus sawar darah otak atau blood brain barrier. Ensefalopati pada infeksi virus dengue juga bisa terjadi karena gangguan keseimbangan elektrolit dan metabolik seperti hipokalsemia, hipoglikemia dan juga hiponatremia sehingga demam panas terjadi.

Perdarahan intrakranial juga bisa menyebabkan manifestasi kejang dan menurunnya kesadaran pada infeksi virus dengue meski memang jumlahnya terbilang sedikit. Kejang tersebut sering terjadi karena hipoksia di penurunan perfusi otak atau edema otak sebab plasma di otak mengalami kebocoran. Ensefalopati berhubungan dengan infeksi virus dengue ini hanya bersifat sementara dan sesudah kondisi vital dari pasien stabil, maka ensefalopati nantinya juga akan menghilang.

  1. Pendarahan Masif

Pendarahan masif yang terjadi pada pasien infeksi virus demam dengue karena berbagai jenis virus dengue seringkali harus mendapatkan perawatan darurat yang biasanya berkaitan dengan Disseminated Intravaskuler Coagulation atau DIC dan gagal multiorgan. Aktivasi koagulasi yang luas tersebut menyebabkan pembentukan fibrin intravaskuler dan oklusi pembuluh darah kecil sehingga trombosis terjadi. Meningkatnya konsumsi trombosit pada DIC akan mengakibatkan menurunnya jumlah trombosit dan juga faktor pembekuan darah sehingga pendarahan masif terjadi.

Pendarahan berat pada infeksi virus demam dengue biasanya terjadi pada saluran cerna berupa hematemesis, melena dan juga hematokesia. Pendarahan internal atau tersamar di saluran cerna ini harus dicurigai jika pasien memperlihatkan syok refrakter, tensi normal namun denyut nadi cepat dan hemoglobin dan hematrokit yang menurun karena virus penyebab demam.

  1. Infeksi Ganda

Infeksi virus demam dengue juga bisa terjadi bersamaan dengan gejala demam dengue dan infeksi lain seperti diare akut, campak, pneumonia, cacar air, infeksi saluran kencing, demam tifoid, malaria dan juga leptospirosis. Selain itu, kecurigaan juga harus ditingkatkan jika ada pasien dengan infeksi virus dengue masih mengalami demam sesudah fase kritis dan syok terlewati. Pasien dengan presentasi klinis seperti ini, maka sumber infeksi lainnya juga harus diperiksa lebih baik lagi.

  1. Kelainan Ginjal

Gagal ginjal akut terminal biasanya terjadi di fase terminal syok sebab syok tersebut tidak segera ditangani dengan baik. Sindroma uremik hemolitik juga bisa terjadi meski kasusnya jarang. Agar gagal ginjal ini bisa dicegah, maka sesudah syok teratasi, meningkatkan volume intravaskuler juga harus dilakukan dengan baik. 

  1. Miokarditis

Disfungsi kontraktilitas miokardium juga bisa terjadi pada penderita infeksi virus demam dengue yang mengalami syok berkepanjangan. Penyebab utama dari miokarditis pada penderita infeksi virus demam dengue adalah hipokalsemia, asidosis metabolik dan juga kardiomiopati. Hal inilah yang menjadi dasar penatalaksanaan miokarditis yang berhubungan dengan infeksi virus dengue sehingga tidak hanya harus mengobati mioakditisnya namun juga harus melakukan koreksi untuk asidosis dan hipokalsemia. Miokarditis ini juga bisa terjadi pada pasien dengan oedema paru sebab berlebihnya cairan di tubuh sehingga pasien infeksi virus demam dengue dengan tanda tanda miokarditis harus lebih berhati hati ketika diberikan terapi cairan. 

Gejala tidak lazim virus demam dengue memang sangatlah banyak dan mungkin saja dialami penderita infeksi virus demam dengue. Untuk itulah jika gejala atau tanda awal dari infeksi demam dengue terjadi, maka sebaiknya segera periksakan diri anda ke dokter untuk mendapatkan perawatan demam dengue secepatnya.