Hot Flashes Fenomena Tubuh Mendadak Panas

Untuk sebagian wanita, hot flashes selalu dikaitkan dengan masa menopause alias siklus menstruasi perempuan yang sudah berhenti. Keadaan ini umumnya membuat wanita merasakan sensasi hangat sampai panas bahkan kulit sampai kemerahan meski hanya sesaat.  Meskipun hot flashes atau hot flush merupakan kondisi wajar yang terjadi, akan tetapi rasa tidak nyaman yang ditimbulkan bisa mengganggu aktivitas seseorang.

Apakah Hot Flashes

Hot flashes merupakan rasa panas yang terjadi dengan perlahan atau terjadi secara tiba tiba dengan durasi dari beberapa menit, beberapa jam bahkan membuat badan panas berkepanjangan hingga beberapa hari. Hot flashes ini ditandai dengan beberapa gejala spesifik seperti:

  • Jantung terasa berdebar
  • Warna kemerahan pada permukaan kulit
  • Sensasi panas menyebar di sekitar tangan, tubuh bagian atas serta wajah.
  • Keringat berlebih di tubuh bagian atas.
  • Tubuh berubah menjadi dingin sesudahnya atau badan terasa panas dingin.

Gejala hot flashes ini biasanya terjadi pada malam hari serta bisa menetap selama transisi atau juga dapat terjadi selama beberapa tahun selama tubuh sedang menyesuaikan dengan perubahan hormon pada usia menopause. Hot flush juga sering menyebabkan gangguan tidur serta insomnia kronis sehingga juga menyebabkan gangguan ingatan, peningkatan rasa cemas serta depresi pada perempuan menopause.

Faktor Risiko Hot Flashes

Menopause terjadi akibat perubahan hormon meski tidak semua wanita bisa merasakan hot flashes atau suhu tubuh cepat panas pada usia menopause. Sebenarnya, mekanisme terjadinya hot flashes sendiri tidak diketahui dengan pasti, akan tetapi perubahan hormon reproduksi bisa berpengaruh pada kelenjar hipotalamus sehingga tubuh semakin sensitif terhadap perubahan suhu.

Asa beberapa faktor yang bisa membuat perempuan menopause bisa memiliki risiko lebih tinggi terkena gejala hot flashes ini, seperti:

  • Sering mengkonsumsi makanan pedas
  • Minum minuman yang mengandung alkohol
  • Perokok dan menjadi perokok pasif
  • Stress atau cemas berlebihan
  • Mengkonsumsi kafein tinggi
  • Ada di ruangan bersuhu panas
  • Menggunakan pakaian yang ketat.

Penyebab Hot Flashes

Gejala hot flashes atau penyebab suhu badan panas di malam hari yang dialami seorang wanita sebelum memasuki usia menopause juga bisa saja terjadi yang disebabkan karena beberapa faktor seperti berikut ini.

  1. Efek Samping Pengobatan

Hot flashes bisa terjadi karena beberapa jenis obat obatan seperti obatosteoporosis, obat kemoterapi kanker payudara dan juga obat penghilang rasa sakit.

  1. Pola Makan

Wanita yang senang mengkonsumsi makanan pedas bisa memberikan sensasi panas akibat membesarnya pembuluh darah serta stimulasi ujung saraf yang menyebabkan badan panas jantung berdebar tersebut muncul. Selain itu, mengkonsumsi minuman beralkohol untuk sebagian orang yang bisa menimbulkan serangan panas pada tubuh.

  1. Sekresi Hormon Tertentu

Hormon epinephrine dan juga norepinephrine bisa menyebabkan peningkatan aliran darah sehingga sensasi hangat sampai panas bisa terjadi di dalam tubuh. Mekanisme tersebut bisa terjadi ketika seseorang mengalami cemas, stress atau reaksi alergi. 

  1. Transisi Menopause

Ketika menopause terjadi di sekitar umur 50 tahun, maka masa transisi perubahan hormon yakni masa perimenopause bisa terjadi sampai 10 tahun sebelum masuk usia menopause. Pada masa tersebut, hot flashes seperti kepala pusing badan panas lemas ini bisa terjadi dan dialami sebagian wanita.

  1. Malfungsi Kelenjar Hipotalamus

Menurunnya hormon estrogen ketika menopause bisa terjadi dan berpengaruh pada fungsi kelenjar hipotalamus. Akan tetapi hal ini bukan menjadi satu satunya gangguan fungsi hipotalamus yang bisa menyebabkan hot flashes. Gangguan fungsi hipotalamus juga bisa disebabkan karena beberapa hal lainnya seperti:

  • Trauma di kepala yang bisa menyebabkan demam
  • Gangguan makan
  • Penyakit genetik dan juga hipertiroidisme. 

Apakah Pria Bisa Mengalami Hot Flashes?

Sebetulnya, para pria juga bisa mengalami sensasi badan panas berkepanjangan pada tubuh tersebut ketika mengalami andropause yakni ketika hormon testorerone menurun secara signifikan. Seperti pada perempuan menopause, menurunnya hormon pada pria tersebut juga bisa mengganggu hipotalamus sehingga gejala serangan panas bisa terjadi. Biasanya, pria yang mengalami hot flush tersebut juga memiliki gejala dan pola hampir serupa dengan yang terjadi pada wanita. Akan tetapi hot flashes bukan menjadi hal normal untuk laki laki sehat sehingga bisa diatasi dengan cara melakukan terapi penggantian hormon testoteron.