Imunisasi DPT : Manfaat dan Efek Sampingnya

Seringkali kita mendengar istilah imunisasi. Imunisasi adalah sebuah proses memasukkan vaksin ke dalam tubuh dengan tujuan agar tubuh bisa membentuk kekebalan tubuh tersendiri bagi jenis virus atau bakteri. Sehingga jika di kemudian hari tubuh dimasuki oleh virus atau bakteri, sudah ada mekanisme untuk melawan.

Salah satu imunisasi yang sering dibahas dan disosialisasikan ke masyarakat adalah imunisasi Demam Campak dan imunisasi DPT. DPT itu sendiri merupakan singkatan dari difteri, pertusis, dan tetanus. Ketiga penyakit ini bisa dicegah dengan memberikan imunisasi dengan tepat di usia yang ditentukan. Ketiga penyakit itu sendiri sebenarnya berbeda. Namun ketiganya memiliki potensi tinggi yang berbahaya bahkan bisa menyebabkan kematian. Maka dari itu pemberian.imunisasi perlu dilakukan dengan tepat. Berikut beberapa hal yang perlu diketahui mengenai imunisasi tersebut.

Manfaat Imunisasi

Difteri adalah jenis penyakit yang disebabkan oleh bakteri dan menyerang selaput lendir hidung serta tenggorokan. Difteri bisa menciptakan lapisan pada tenggorokan yang tebal dengan warna abu-abu. Gak.ini menyebabkan penderitanya akan kesulitan bernafas dan menekan. Pada kasus parah, difteri dapat menyebabkan gagal jantung bahkan lumpuh.

Pertusis merupakan penyakit batuk.teman yang mengganggu saluran pernafasan. Gejalanya sering ditandai dengan batik.yang sangat parah pada anak.di bawah usia 1 tahun. Bahayanya bisa menyebabkan kejang, kerusakan otak, pneumonia, bahkan kematian.

Tetanus merupakan penyakit yang disebabkan juga oleh bakteri. Penyakit ini tidak menular, akan tetapi bisa menyebabkan kekayaan.otot, lumpuh, dan juga kejang.

Pemberian imunisasi DPT yang dilakukan pada anak akan memberikan mekanisme yang khusus bagi tubuh anak agar anak menjadi lebih bisa terhindar dari ketiga jenis penyakit tersebut. Hal ini penting, mengingat ketiga penyakit ini adalah penyakit yang bisa mengakibatkan gangguan kesehatan fatal.

Pemberian Imunisasi

Imunisasi untuk DPT diberikan pada anak sebanyak 5 kali sejak usia 2 bulan sampai 6 tahun. Pemberian imunisasi itu adalah pada usia 2 bulan, 4 bulan, 6 bulan, 18-24 bulan, dan 5 tahun. Dosis imunisasi diberikan 1 kali suntikan pada setiap.jadwal imunisasi. Serena itu, imunisasi.booster TD atau imunisasi ulang tetanus difteri direkomendasikan untuk diberikan setiap 10 tahun.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Sebelum memberikan imunisasi DPT kondisi anak perlu untuk diperhatikan terlebih dahulu. Sebaiknya menunda jadwal imunisasi jika kondisi kesehatan anak sedang terganggu, terutama jika anak.sedang sakit parah. Misalnya jika anak sedang demam. Hal ini dikarenakan Imunisasi saat Anak Demam sebaiknya tidak dilakukan. Dan ketika kondisi anak membaik, imunisasi bisa kembali dilakukan.

Sebaiknya imunisasi selanjutnya tidak diberikan jika anak mengalami:

  • Gangguan saraf atau gangguan pada otak setelah 7 hari mendapat suntikan DPT
  • Alergi yang bisa menunjukkan gejala yang parah bahkan hingga mengancam nyawa.

Selain itu, jika setelah imunisasi, anak menunjukkan gejala seperti di bawah ini, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter.

  • Anak mengalami Demam Akibat Imunisasi yang sangat tinggi, bahkan jika suhunya berada di atas 40 derajat celcius.
  • Anak sangat rewel dan tidak berhenti menangis lebih dari 3 jam lamanya.
  • Anak mengalami pingsan atau kejang.
  • Anak menunjukkan reaksi alergi yang tidak wajar atau sangat buruk.

Itulah beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk orang tua berkaitan dengan kondisi anak sebelum imunisasi dan sesudah imunisasi dilakukan.

Efek Samping Imunisasi

Tentang setiap perlakukan media akan menunjukkan efek samping tertentu. Bukan hanya obat saja yang akan menunjukkan efek.samping, imunisasi DPT juga demikian. Berikut beberapa efek samping yang biasa terjadi setelah vaksinasi DPT.

  • Demam Biasa atau demam  ringan pada anak
  • Bekas suntikan mengalami pembengkakan
  • Bekas suntikan menjadi merah dan terasa sakit bagi anak
  • Anak menjadi rewel, namun dalam batas wajar
  • Anak terlihat lebih lelah

Itulah beberapa efek samping dari imunisasi tersebut. Perlu diketahui efek samping dari imunisasi ini akan terjadi kurang lebih hingga 3 hari setelah imunisasi diberikan. Jika demam anak terjadi masih dalam batasan suhu demam yang tidak mengkhawatirkan, maka Cara Mengatasi Demam Pada Bayi Setelah Imunisasi adalah dengan pemberian obat penurun panas seperti paracetamol bisa dilakukan. Sebaiknya hindari pemberian obat yang mengandung aspirin. Aspirin akan menyebabkan gangguan kesehatan bagi anak, bahkan bisa mengancam nyawa anak itu sendiri.

Demikianlah beberapa hal yang perlu diperhatikan berkaitan dengan imunisasi DPT untuk mencegah penyakit difteri, pertusis dan juga tetanus. Sebaiknya untuk informasi lebih lanjut, berkonsultasi dengan tim kesehatan setempat bisa dilakukan. Anda juga bisa bertanya mengenai jadwal imunisasi secara lebih rinci dengan dokter. Jika anak mengalami masalah tertentu yang berkaitan dengan imunisasi, segera lakukan pemeriksaan.