4 Infeksi Penyebab Sakit Kepala dan Demam

Sakit kepala memang sangat umum terjadi dan biasanya juga tidak perlu dikhawatirkan. Namun jika anda demam panas disertai sakit kepala, maka sebaiknya hubungi layanan kesehatan untuk mendapatkan diagnosis yang lebih tepat. Kombinasi antara demam dan sakit kepala kemungkinan bisa terjadi karena tanda infeksi yang serius. Untuk lebih jelas tentang infeksi penyebab sakit kepala dan demam, berikut ini kami punya ulasan menariknya untuk anda.

Demam disertai sakit kepala mungkin menjadi tanda infeksi yang terlokalisasi di otak atau sumsum tulang belakang yang membentu sistem saraf pusat. Contoh spesifik infeksi sistem saraf pusat diantaranya adalah meningitis, abses di otak atau ensefalitis. Infeksi sistemk atau semua tubuh seperti flu atau gejala awal HIV juga bisa menjadi penyebab sakit kepala dan demam akibat kondisi yang kurang umum seperti pendarahan atau tumor di otak.

Terkadang, infeksi penyebab demam dan sakit kepala merupakan tanda tanda dari infeksi virus run of the mill yang hanya perlu menjalankan programnya.

Penyebab Demam dan Sakit Kepala

Penyebab demam disertai dengan sakit kepala bisa terjadi karena berbagai jenis penyakit infeksi, beberapa penyakit tersebut diantaranya adalah:

1. Meningitis

Selain sakit kepala yang parah disertai dengan demam tinggi, gejala meningitis lain yang bisa terjadi diantaranya adalah mual, muntah, kaku di bagian leher, ruam dan juga kepekaan terhadap cahaya. Seseorang bisa saja memiliki semua gejala tersebut sehingga pemeriksaan dokter sangat penting untuk dilakukan.

Pada sebagian besar penderita meningitis, kekakuan nuchal juga bisa terjadi yang berarti penderita tidak bisa melenturkan lehernya sehingga tidak bisa menyentuh dagunya ke bagian dada.

Gejala potensial dari meningitis penyebab jenis demam lainnya adalah ruam, nyeri persendian, kejang atau penurunan neurologis lainnya. Untuk membuat diagnosis, orang yang diduga meningitis akan menjalani fungsi tumbal atau juga dikenal dengan spinal tap. Selama pungsi tumbal dilakukan, cairan serebrospinal  akan dianalisis untuk menentukan apakah sudah terjadi infeksi dan jenis infeksi apa.

Selain itu, seseorang yang diduga meningitis juga biasanya harus menjalani studi laboratorium termasuk kultur darah dan jumlah sel darah putih yang bertugas melawan infeksi di dalam tubuh diikuti dengan rencana perawatannya dan juga bisa menggunakan vaksin meningitis yang sudah banyak diberikan untuk pencegahan.

2. Abses Otak

Abses otak merupakan kondisi langka namun berpotensi mengancam jiwa di mana cairan yang terinfeksi terkumpul di otak. Gejala dari abses otak juga bisa menyerupai meningitis atau ensefalitis seperti demam biasa, sakit kepala, leher terasa kaki, disfungsi neurologis dan juga kebingungan. Sakit kepala, demam dan kebingungan terjadi karena meningkatnya tekanan intrakreanial yang disebabkan pengumpulan cairan yang terinfeksi di otak sebab terus tumbuh dan memakan ruang.

Diagnosis abses otak dikonfirmasi dengan CT Scan otak yang akan menunjukkan lesi yang meningkatkan cincin. Pasien akan diobati denhan antibiotik yang diberikan lewan vena dan terkadang drainase bedah abses. Pembersihan infeksi akan didokumentasikan yang biasanya melakukan CT Scan serial dan bisa memakan waktu antara berminggu minggu hingga berbulan bulan.

3. Infeksi Sinus

Sakit kepala dan demam panas karena infeksi sinus juga bisa menimbulkan beberapa gejala lain seperti sakit telinga, pembengkakan wajah, sakit gigi dan keluar cairan hidung yang tebal akibat infeksi bakteri. Jika anda menderita sinusitis bakteri, maka minum antibiotik sekitar satu minggu, istirahat, cairan dan uap harus dibersihkan.

Namun, infeksi sinus sangat jarang menyebabkan komplikasi lain seperti abses otak, pembekuan darah, meningitis atau osteomielitis yakni infeksi tulang wajah khususnya dahi. Apabila anda didiagnosis menderita infeksi sinus, maka pastikan untuk menindaklanjuti dengan penyedia layanan kesehatan jika demam masih terjadi meski sudah minum antibiotik.

4. Infeksi Seluruh Tubuh

Infeksi sistemik atau seluruh tubuh seperti influenza biasanya dikenal sebagai flu atau mononukleosis menular bisa juga menyebabkan sakit kepala disertai dengan demam sama seperti beberapa infeksi sistemik lain contohnya HIV atau AIDS.

Umumnya, akan ada petunjuk lain yang bisa membantu dokter untuk mengkonfirmasi infeksi sistemik. Contohnya jika pasien terserang flu, maka akan merasakan sakit dan batu selain sakit kepala dan gejala demam. Apabila anda memiliki mono, maka sakit tenggorokan akan terjadi dan tes positif pada tes monopost yakni tes cepat akan digunakan untuk mendiagnosis mononukleosis menular.