Jenis Demam dan Penyebabnya yang Harus Diwaspadai

Demam merupakan tanda bahwa tubuh seseorang sedang bereaksi melawan infeksi yang terjadi pada tubuh. Jenis demam dan penyebabnya ada bermacam-macam. Namun secara garis besar, demam terdiri dari tiga kategori, yaitu demam infeksi, demam non-infeksi dan demam fisiologis.

Untuk lebih jelas mengenai jenis demam dan penyebabnya, termasuk macam-macam demam pada anak, maka tiap kategori akan dibahas satu-persatu. Mengingat cukup penting untuk mengetahu jenis demam tersebut. Berikut merupakan pembahasan lengkap beserta penyebab demam.

Demam Infeksi

Demam infeksi merupakan jenis demam yang sering dialami oleh orang dewasa maupun anak-anak. Penyebab utamanya yaitu akibat masuknya virus atau bakteri ke dalam tubuh, yang kemudian menimbulkan peradangan atau infeksi berupa penyakit.

Ada beberapa Jenis Demam dan Penyebabnya salah satunya yaitu demam infeksi. Demam infeksi karena bakteri terdiri dari berikut ini:

1. Infeksi saluran pernapasan atau ISPA

Infeksi ini seringkali diderita baik oleh orang dewasa maupun anak-anak. Terjadi pada musim pancaroba akibat daya tahan tubuh yang menurun saat pergantian cuaca. ISPA menyerang hidung, trakea dan paru-paru. ISPA diakibatkan oleh bakteri streptokokus. Gejalanya yaitu demam setiap sore menjelang malam, hitung tersumbat dan paru-paru terasa terhambat. ISPA dapat diobati dengan obat anti -inflamasi atau anti-radang. Biasanya disertai dengan terapi antibiotik untuk membunuh bakteri yang bersarang dalam tubuh.

2. Infeksi saluran kemih atau ISK

Infeksi saluran kemih merupakan infeksi bakteri pada bagian dari saluran kemih. Infeksi ini sering terjadi akibat lingkungan yang kurang higienis. Contohnya akibat buang air kecil di tempat umum. Gejala infeksi yang umum terjadi yaitu rasa terbakar saat buang air kecil, meningkatnya frekuensi buang air kecil serta diikuti demam tinggi.
Infeksi ini dapat sembuh dengan sendirinya dengan jalan memberikan kompres, konsumsi air putih yang banyak serta konsumsi vitamin C untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

3. Infeksi saluran pencernaan atau Tifoid

Infeksi saluran pencernaan atau seringkali dikenal dengan nama demam tifoid merupakan penyakit yang terjadi akibat bakteri Salmonella Typhi. Adapun gejala demam tifoid termasuk demam yang tinggi pada malam hari, pusing, mual dan muntah. Untuk pengobatannya, biasanya dokter akan meresepkan anti-biotik.

Sedangkan untuk demam infeksi karena virus, terbagi menjadi berikut ini:

1. Virus Dengue

Penyakit dengue atau biasa disebut dengan demam berdarah atau demam dengue, terjadi karena virus yang dibawa oleh gigitan nyamuk. Ciri-ciri demam berdarah pada orang dewasa dapat berupa demam naik turun. Kemudian sakit kepala yang berlebihan, dan kadang disertai batuk pilek. Biasanya demam dengue ini dapat diobati dengan anti-biotik. Serta dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi vitamin C untuk mempercepat masa penyembuhan.

2. Virus Influenza

Influenza merupakan salah satu penyakit yang terjadi sepanjang tahun tanpa mengenal masa. Namun saat ini sudah banyak tersedia vaksin influenza di klinik-klinik ataupun rumah sakit. Gejala influenza yang paling sering terjadi yaitu demam naik turun disertai batuk pilek. Umumnya virus ini dapat disembuhkan dengan sendirinya. Cukup makan dan minum teratur, istirahat yang cukup dan konsumsi supplemen peningkat daya tahan tubuh.

3. Virus Hepatitis

Virus ini umumnya menyerang fungsi hati dan dapat menular melalui berbagai hal. Kasus yang paling banyak terjadi yaitu hepatitis A. Dimana penularannya melalui makanan dan minuman yang terkontaminasi oleh virus tersebut.
Gejalanya berupa demam tinggi dan rasa sakit pada perut. Virus ini dapat disembuhkan dengan pemberian obat-obatan medis. Untuk mencegahnya, saat ini juga telah tersedia vaksin hepatitis.

4. Virus Campak

Penyakit ini umum terjadi pada anak-anak. Gejalanya berupa demam tinggi dan tiba-tiba disertai timbulnya ruam. Penyebarannya akibat berinteraksi dengan penderita. Adapun saat ini telah terdapat imunisasi campak yang bertujuan mengurangi efek samping penyakit apabila dialami oleh bayi dan balita.

Demam Non Infeksi

Demam non-infeksi merupakan demam bawaan yang umumnya terjadi sejak lahir. Biasanya demam ini terjadi pada orang yang mengalami kelainan sejak kecil. Berikut beberapa contoh penyebab demam non infeksi:

1. Leukimia

Penyakit ini merupakan penyakit pada system peredaran darah yang membuat sel darah menjadi tidak normal. Penyakit ini sering dikenal juga dengan kanker darah. Adapun salah satu gejala yang menyertai yaitu sering demam tinggi. Sementara untuk pengobatannya, sampai saat ini belum ditemukan pengobatan maupun vaksinasi yang tepat bagi penyakit leukemia.

2. Lupus

Penyakit lupus merupakan sejenis penyakit radang yang disebabkan oleh system daya tahan tubuh yang menyerang tubuh itu sendiri. Gejalanya sangat beragam. Namun salah satunya yaitu demam tinggi. Penyakit ini masih belum dapat disembuhkan. Namun obat-obatan yang diberikan dapat berfungsi mengurangi rasa sakit yang diderita. Selain itu pengobatan wajib diberikan untuk mencegah komplikasi lebih lanjut.

Demam Fisiologis

Demam fisiologis terjadi akibat perubahan fisiologis pada tubuh. Contohnya yaitu karena kekurangan cairan (dehidrasi), suhu udara yang terlalu panas, dan lain-lain. Demam fisiologis biasanya tidak memerlukan pengobatan, dan umumnya tidak terlalu tinggi. Seandainya butuh pengobatan, maka yang paling tepat dengan obat tradisional penurun panas anak. Adapun berikut adalah beberapa jenis dan penyebab demam fisiologis.

1. Kelelahan

Usia bayi normalnya sedang berada dalam fase pertumbuhan. Akibatnya, jika bayi belajar melakukan sesuatu, dia terlalu bersemangat dan terlalu lelah. Akibatnya setelah seharian bermain suhu tubuh bayi dapat meningkat.
Jika hal tersebut terjadi, tidak perlu khawatir. Misalnya jika mendapati bayi sedang berlatih sesuatu dan tiba-tiba bayi demam panas di malam hari. Karena hal tersebut wajar dan akan menghilang dengan sendirinya. Biasanya, suhu tubuhnya juga tidak terlalu tinggi, hanya sekedar melampaui batas normal.

2. Tumbuh Gigi

Bayi yang sedang tumbuh gigi biasanya akan menjadi rewel. Saat akar gigi berusaha menembus gusi, maka bayi akan merasa sakit. Biasanya hal tersebut juga memicu terjadinya demam pada bayi. Jika bayi demam karena sedang tumbuh gigi, maka tidak perlu khawatir. Biasanya selama beberapa hari demam akan berangsur-angsur menghilang. Terutama saat gigi sudah menembus gusi. Demam yang terjadi akibat tumbuh gigi juga tidak akan terlalu tinggi. Hanya sedikit melampaui suhu normal tubuh bayi.

3. Imunisasi

Bayi pada umumnya harus mendapatkan imunisasi. Imunisasi merupakan salah satu cara mencegah terjadinya penyakit dengan memberikan virus tertentu pada tubuh bayi dan menunggu hingga tubuh bayi bereaksi membentuk antibodi. Salah satu efek dari imunisasi tersebut yaitu demam ringan hilang timbul. Hal ini menandakan bahwa vaksin sedang bekerja pada tubuh bayi untuk memberikan imunitas yang diperlukan. Untuk menghindari demam setelah imunisasi bisa dengan jalan memberikan obat demam anak 1 tahun. Demam akibat imunisasi akan menghilang sendirinya setelah 1-2 hari.

Demikian penjelasan dari beberapa jenis demam dan penyebabnya. Dari penjelasan di atas, diharapkan kita dapat memutuskan tindakan yang harus dilakukan dalam menghadapi berbagai macam demam. Bisa jadi tidak diperlukan pengobatan. Namun juga bisa jadi membutuhkan penanganan yang serius secepatnya.