Demam pada anak memang sering terjadi. Apalagi untuk anak dalam masa pertumbuhan dimana daya tahan tubuhnya belum sekuat orang dewasa. Maka demam bisa menyerang jika ada gangguan di dalam tubuh. Namun demam tinggi pada anak juga seringkali membuat orang tua begitu panik. Apalagi jika demam tersebut disertai dengan gejala kejang pada anak. Pasti hal ini akan membuat orang tua takut dan panik berlebihan. Padahal gejala ini tidak sepatutnya dicemaskan, karena gejala ini adalah respon alami tubuh anak.
Kejang demam merupakan gejala demam yang disertai kejang dan seringkali terjadi pada anak. Hal ini disebabkan karena kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara signifikan atau terjadi secara mendadak. Biasanya kondisi ini menimpa anak karena faktor infeksi. Kedang demam ini sendiri bisa menyerang anak dalam rentan usia 6 bulan sampai balita berumur 3 tahun. Untuk mengetahui secara lebih jelas mengenai hal ini, simak penjelasannya berikut ini.
Baca juga:
- Penyebab Anak Demam Tiba Tiba
- Buah Penurun Panas Demam
- Macam Macam Demam Pada Anak
- Gejala Demam
- Ciri Ciri Demam Pada Bayi
Penyebab
Pada dasarnya, kejang demam merupakan salah satu reaksi alami dalam tubuh anak jika terjadi gangguan dalam tubuhnya. Kondisi ini hanya merupakan respon dari susunan saraf pusat anak (dalam hal ini otak) terhadap kenaikan suhu tubuh. Kejang saat demam ini sendiri biasanya terjadi pada hari pertama terserang demam. Namun kejang akan menurun jika demam suhunya juga menurun. Walau terlihat cukup mengkhawatirkan, pada dasarnya kondisi ini tidak berbahaya.
Bisa dikatakan penyebab kejang saat demam adalah kenaikan suhu tubuh yang terjadi secara mendadak. Namun beberapa anak dengan kondisi di bawah ini lebih rentan mengalami kejang ketika demam, di antaranya:
- Anak dengan faktor keturunan, yaitu jika orang tuanya atau kondisi genetis memang menunjukkan gejala atau kondisi yang sama saat mengalami demam.
- Anak dengan usia yang rentan mengalami kejang saat demam, yaitu anak dengan usia 6 bulan hingga 5 tahun.
- Anak yang pernah mengalami kejang sebelumnya.
- Anak dengan demam tinggi yang mencapai 39 derajad celcius atau lebih
- Anak yang baru saja diberikan imunisasi.
- Anak yang terkena infeksi kuman, baik dari infeksi virus maupun infeksi bakteri
Baca juga:
- Obat Demam Untuk Ibu Hamil
- Cara Mengatasi Anak Panas di Malam Hari
- Cara Menurunkan Panas pada Anak Usia 3 Tahun
- Cara Menurunkan Panas pada Anak Usia 4 Tahun
- Cara Agar Bisa Sakit Demam Tinggi
Gejala
Gejala dari kejang ketika demam pada anak ini berbeda antara anak yang satu dengan anak yang lain, tergantung dari parah atau tidaknya gangguan dalam tubuh. Jika kejang yang terjadi masih dalam tingkatan yang rendah atau belum parah, maka gejala yang muncul biasanya mata anak terbuka lebar (terbelalak atau terlihat seperti melotot). Untuk kasus kejang yang lebih parah, maka gejala yang muncul di antaranya sebagai berikut.
- Kejang terjadi dalam 24 jam setelah infeksi mulai menyerang tubuh anak
- Mulut anak berbusa seperti keracunan
- Kadang akan terasa mual bahkan muntah
- Bola mata anak terbelalak dan menatap ke atas
- Pingsan atau hilang kesadaran
- Lengan dan kaki anak bergerak namun tidak terkontrol dan tidak normal
- Kejang terjadi pada seluruh tubuh dan tidak hanya mempengaruhi satu bagian tubuh saja
- Durasi kejang bisa berlangsung selama kurang dari 15 menit. Jika kejang berlangsung lebih dari 15 menit, maka segera lakukan pemeriksaan medis untuk mengetahui penyebab dan penanganan yang tepat.
- Dalam 1 hari (24 jam) hanya akan terjadi satu kali kejang. Jika lebih dari satu kali, maka segera lakukan pemeriksaan untuk mengetahui penyebab anak kejang.
Baca juga:
- Obat Penurun Panas Anak 2 Tahun
- Cara Menurunkan Panas pada Bayi 7 Bulan
- Cara Menurunkan Panas pada Bayi 6 Bulan
- Obat Tradisional Penurun Panas Bayi 9 Bulan
- Ciri Ciri Demam Berdarah Pada Orang Dewasa
Pengobatan
Jika anak mengalami kondisi ini, maka orang tua bisa melakukan pertolongan pertama untuk mencegah gejalanya menjadi semakin parah, di antaranya sebagai berikut.
- Baringkan atau letakkan tubuh anak di lantai atau pangkuan orang tua dan biarkan anak bergerak (kejang) hingga kejang selesai dengan sendirinya. Jangan menahan gerakan anak. Posisikan wajah anak menghadap ke bawah.
- miringkan tubuh anak yang betujuan untuk membantu air liur atau muntahan anak keluar dari rongga mulutnya. Lakukan hal ini untuk mencegah tertutupnya saliran pernafasan sehingga anak tetap bisa bernafas dengan teratur.
- Jika anak sebelumnya dalam posisi duduk, maka jagalah kepala dan dagunya agar sedikit membungkuk supaya pernafasan tidak terganggu karena tertutup air liur atau lidah.
- kendurkan pakaian anak agar lebih leluasa.
- Hindari meletakkan sesuatu dalam mulut anak karena bisa menyebabkan luka dan cedera.
- Tetaplah tenang dan jangan panik.
- Perhatikan gejala dan gerakan saat anak kejang, sehingga orang tua bisa memberikan penjelasan kepada dokter jika memang anak akan dibawa ke dokter.
Jika kejang sudah mereda dan orang tua yakin bahwa anak tidak perlu diperiksa oleh dokter, maka tidurkan saja anak dalam ruangan yang nyaman dan tidak panas. Jika anak merasa mengantuk, maka hal itu sangat wajar, maka biarkan anak tidur dan beristirahat. Jika anak mengeluh susah bernafas, maka rebahkan anak dalam posisi miring untuk memperlancar saluran pernafasannya. Segera bawa anak ke dokter jika terjadi kondisi anak kejang berlangsung lebih dari 15 menit, atau kejang berulang kembali dalam kurun waktu 24 jam.
Jika anak mengalami kejang dan dibawa ke dokter, maka dokter biasanya akan mencari tahu penyebab atau infeksi apa yang berada dalam tubuh anak. Maka biasanya akan dilakukan pemeriksaan darah, air kencing, dan juga spinal tab. Selain itu, dokter biasanya juga akan melakukan metode pemeriksaan EEG yang bertujuan untuk mengetahui aktivitas otak pada anak. Dari sana dokter baru akan memberikan rekomendasi pengobatan yang tepat.
Biasanya anak akan diberikan resep obat penurun panas seperti paracetamol dan ibuprofen. Namun kedua obat ini hanya obat penurun panas dan tidak bisa mencegah kejang demam di kemudian hari. Untuk menghentikan kejang diperlukan obat anti kejang. Namun efek sampingnya juga cukup banyak.
Baca juga:
- Obat Panas Dalam untuk Anak
- Gejala Panas Dalam
- Macam Macam Panas Dalam
- Cara Mengatasi Anak Panas di Malam Hari
- Obat Penurun Panas Anak yang Bagus
Pencegahan
Pencegahan kejang pada demam anak bisa dilakukan dengan mengurangi risiko terkena infeksi dari virus maupun bakteri pada anak. Biasakan diri anak untuk bisa menjaga kebersihan tubuhnya dengan membiasakan anak mandi secara teratur. Selain itu, lakukan pendidikan kebersihan tangan pada anak agar anak terbiasa mencuci tangan saat sebelum atau setelah melakukan kegiatan.
Selain itu, jaga daya tahan tubuh anak agar tetap sehat dan terhindar dari berbagai macam penyakit yang bisa menyebabkan infeksi. Berikan asupan makanan yang bergizi pada anak setiap hari dan berikan juga cairan yang cukup pada anak. Hal ini akan membuat anak daya tahan tubuhnya lebih kuat. Tanggap selalu dengan kondisi anak. Jika anak demam, maka cek secara berkala kenaikan suhu anak. Jika suhu anak sudah mencapai lebih dari 39 derajad celcius, maka kompreslah tubuh anak atau lakukan perawatan dengan beberapa bahan alami untuk mencegah terjadinya kejang.
Selalu letakkan anak pada ruangan dengan suhu normal dan ruangan yang memiliki sirkulasi udara yang baik. Hindari memberikan selimut tebal atau pakaian tebal saat anak mulai mengalami demam. Hal ini bertujuan untuk menghindari kenaikan suhu yang tiba-tiba di sekitar tubuh anak yang nantinya akan menyebabkan kejang. Selain itu, jaga anak yang sedang demam dan sebisa mungkin hindarkan anak dari udara kotor dan juga asap rokok.
Jika anak mengalami kejang saat demam, maka amati perilaku anak agar bisa berkonsultasi dengan dokter secara tepat. Selain itu, segera lakukan konsultasi dengan dokter mengenai apa yang perlu dan tidak perlu dilakukan. Hal ini akan memudahkan orang tua untuk mengatasi gejala yang sama, terutama jika anak mengalami hal yang serupa di kemudian hari. Dengan begitu, orang tua pasti akan lebih mudah merawat anak yang berisiko mengalami kejang lagi di kemudian hari.
Demikianlah penjelasan mengenai kejang demam: penyebab, gejala, pengobatan, dan pencegahannya. Segera lakukan pemeriksaan jika gejala bertambah parah atau berulang dalam kurun waktu 24 jam. Selalu awasi kondisi dan kesehatan anak untuk menghindarkan anak dari penyakit yang berbahaya. Selalu cegah sebelum mengobati karena pencegahan pasti lebih baik dilakukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi para orang tua yang memiliki anak dengan gejala tersebut.