6 Komplikasi Demam Glandular yang Sangat Mengancam jiwa

Demam glandular, demam kelenjar atau disebut juga dengan mononukleosis infeksiosa merupakan penyakit yang disebabkan virus penyebab demam dan biasanya terjadi pada remaja dan orang dewasa masih muda. Jenis demam ini bisa ditularkan dari penderita ke orang lain lewat bersin, batuk, aktivitas berciuman dan menggunakan sendok atau cangkir yang sama dengan penderita. Demam glandular ini membutuhkan masa inkubasi atau masa berkembang antara 3 hingga 7 minggu dengan gejala seperti demam, selera makan yang menurun dan juga sakit tenggorokan yang berlangsung antara satu hingga dua minggu dan kemungkinan juga diikuti dengan pembengkakan kelenjar pada bagian selangkangan, leher, bagian bawah lengan dan juga sakit kepala. Menurut sebuah situs, demam glandular ini dialami hampir 90% orang dewasa setiap tahun-nya dan tidak ada pengobatan khusus untuk mengatasi demam ini. Meskipun komplikasi demam glandular jarang terjadi, namun sangat penting untuk mengetahui beberapa risiko yang mungkin anda alami berhubungan dengan penyakit ini.

  1. Limpa Pecah

Banyak penderita jenis demam ini yang mengalami komplikasi demam glandular berupa peradangan pada limpa. Limpa yang meradang ini memang umumnya tidak akan menyebabkan gangguan kesehatan secara cepat, akan tetapi bisa meningkatkan risiko limpa pecah di kemudian hari. Seseorang yang baru saja sembuh dari demam glandular ini kemungkinan akan mengalami limpa pecah ketika ia melakukan kegiatan fisik atau olahraga sebelum penyakit tersebut benar benar sembuh total.

Gejala yang ditimbulkan dari limpa pecah ini meliputi rasa sakit tajam di bagian kiri atas perut, penglihatan kabur, kebingungan dan juga pingsan. Untuk itu bagi penderita yang baru saja sembuh dari demam glandular, disarankan untuk menghindari aktivitas fisik setidaknya selama satu bulan sesudah sembuh untuk menghindari komplikasi demam glandular yang sangat mengancam jiwa seperti pendarahan internal.

  1. Gangguan Organ Hati

Sebagian penderita juga bisa mengalami komplikasi demam glandular berupa gangguan hati meski jarang terjadi berhubungan dengan demam glandular karena hepatitis. Beberapa orang mungkin akan terkena hepatitis atau penyakit kuning dimana ini merupakan sebuah kondisi yang menyebabkan bagian putih mata dan kulit penderita berubah menjadi kuning.

Sedangkan untuk gejala demam lain yang biasa ditimbulkan diantaranya adalah nafsu makan yang menurun bahkan hilang sama sekali, mual dan muntah, urin yang berwarna lebih gelap, pergerakan usus melambat, diare dan juga sakit perut. Sebagian besar penderita nantinya bisa sembuh sendiri tanpa obat namun terkadang perawatan medis juga dibutuhkan untuk mengurangi peradangan. 

  1. Infeksi Sekunder

Komplikasi demam glandular berikutnya yang bisa terjadi adalah komplikasi langka berupa infeksi sekunder yang bisa muncul ketika seseorang terkena virus penyebab demam yakni epstein barr sudah menyebar ke bagian tubuh lain seperti paru paru dan juga jantung. infeksi sekunder ini nantinya bisa berkembang dari demam glandular seperti infeksi paru paru, pneumonia, meningitis, infeksi otak dan selaput saraf tulang belakang serta peradangan pada jantung.

Infeksi sekunder ini umumnya bisa terjadi pada seseorang dengan sistem kekebalan tubuh rendah, seseorang dengan gangguan autoimun atau yang sedang menjalani kemoterapi dosis tinggi. Seseorang yang berisiko terkena komplikasi ini bisa dirawat di rumah sakit untuk observasi sehingga bisa segera disembuhkan.

Kemungkinan Komplikasi Lain:

Selain beberapa macam komplikasi demam glandular yang sudah kami jelaskan diatas. Masih ada beberapa komplikasi demam glandular yang bisa saja dialami penderita seperti: 

  • Menurunnya sel darah: Menurunnya sel darah juga bisa terjadi karena demam berkepanjangan meliputi anemia yakni menurunnya jumlah sel darah merah dan juga neutropenia atau penurunan sel darah putih neutrofil.
  • Kelelahan berkepanjangan atau sindrom kelelahan kronis.
  • Komplikasi saraf: Seperti infeksi otak atau ensephalitis, bell’s palsy atau kelumpuhan otak sementara yang berdampak pada salah satu sisi wajah, sindrom guillain barre atau peradangan saraf dan juga meningitis virus.

Demam glandular atau demam kelenjar yang merupakan salah satu type demam ini ternyata juga bisa menyebabkan beberapa jenis komplikasi demam glandular terjadi meski dalam kasus yang jarang. Beberapa jenis komplikasi tersebut bisa sangat membahayakan bahkan mengancam jiwa sehingga membutuhkan penanganan ahli medis secepatnya.