Demam berdarah atau demam denggi berdarah atau demam dengue atau demam pada pendrita DBD dan demam thypoid masih menjadi penyakit yang mengkhawatirkan bagi masyarakat Indonesia. Meski keduanya sebenarnya tidak sama, karena dbd disebabkan oleh demam virus dan demam tifus disebabkan bakteri, cirinya mirip. Ciri yang terlihat pertama kali adalah demam anak lebih dari tiga hari, demam tidak turun dengan paracetamol, ditambah dengan demam meriang atau demam gigil.
Ciri demam berdarah atau dbd yang mirip dengan tifus membuat dokter sendiri terkadang sulit memastikan hanya dengan lewat tes darah. Seseorang dapat didiagnosa thypoid, ketika dilakukan tes darah selanjutnya ternyata trombosit menurun drastis. Beberapa orang menderita keduanya. Awalnya menderita demam tifus, selanjutnya juga terkena dbd atau sebaliknya. Oleh karena itu makanan untuk penderita dbd sekaligus thypus harus diketahui. Makanan tersebut dapat mengatasi sekaligus berjaga-jaga seandainya seseorang menderita dbd dan thpoid sekaligus.
Makanan untuk penderita DBD dan thypoid haruslah memenuhi syarat berikut.
- Makanan yang rendah serat karena demam thypoid menyerang pencernaan
- Menghindari makanan penyebab demam tinggi, seperti makanan yang mengandung lemak tinggi. Contoh makanan ini adalah gorengan dan daging merah.
- Makanan harus masak benar, bukan makanan mentah seperti sayur lalapan dan setengah matang, seperti makanan yang dibakar.
- Menghindari makanan yang berbumbu tajam karena akan mengganggu pencernaan
- Menghindari makanan cepat saji, karena berlemak tinggi dengan vitamin sedikit karena dipanaskan pada suhu tinggi.
- Menghindari alkohol, soda, dan kefein
Makanan untuk penderita dbd dan tifus, yang memenuhi syarat di atas, antara lain:
1. Jeruk
Seperti telah diketahui bahwa berbagai jenis mengandung banyak vitamin dan cairan yang bagus untuk pencernaan,mengatasi dehidrasi, meningkatkan kekebalan tubuh, dan mencegah dehidrasi.
2. Sup
Sup terdiri dari berbagai sayuran dan kaldu daging sehingga lemak yang dikandungnya tidak tinggi, tetapi cukup protein untuk membangun sel tubuh yang rusak dan berbagai vitamin. Sayuran dalam sup juga direbus sehingga cukup lunak.
3. Sari Daun Pepaya
Sari daun pepaya yang direbus dapat mengatasi kehilangan cairan pada penderita demam infeksi sekaligus menghilangkan demam disertai sakit kepala yang menyertai DBD dan tifus.
4. Bubur
Bubur adalah makanan biasa dengan butiran lebih kecil sehingga lunak dan mudah dicerna. penyakit apa pun sangat dianjurkan untuk konsumsi bubur, termasuk demam karena batuk pilek, demam selesma, dan sebagainya.
5. Teh Herbal
Berbagai teh herbal sangat baik sebagai makanan untuk penderita dbd dan tifus. Konsumsi teh herbal dengan bahan jahe atau kapulaga atau peppermint akan meningkatkan nafsu makan. Teh herbal juga membantu menurunkan demam panas.
6. Air Kelapa
Penderita fase demam berdarah dan demam tifus pada orang dewasa sangat membutuhkan banyak cairan yang mengandung elektrolit. Elektrolit dari air kelapa sangat cocok untuk menghilangkan ion yang hilang dari tubuh ketika sakit.
7. Jus Buah
Jus buah menyegarkan bagi penderita sakit. Buah yang dijus tanpa air dingin akan menyegarkan jika dikonsumsi. Anda dapat membuat jus dari buah penurun panas dewasa pisang, melon, alpukat, semangka, dan buah nangka.
8. Agar-Agar
Agar-agar dianjurkan bagi penderita panas dalam. Agar-agar juga sangat bagi pencernaan yang terganggu akibat bakteri yang menyerang pencernaan dan rusak akibat virus DBD.
9. Kurma
Kurma diyakini banyak mengandung fruktosa dan glukosa alami penghasil energi tubuh. Kurma mudah dicerna dan mempercepat peningkatan trombosit dalam darah. Sari kurma dengan berbagai merek sekarang banyak dijual di toko obat herbal sehingga lebih praktis.
10. Air Putih
Konsumsi air putih sebanyak mungkin adalah obat mujarab berbagai penyakit. Air putih menurunkan panas dan mencegah dehidrasi. Apalagi air putih sangat mudah didapat. Air putih merupakan makanan untuk penderita DBD dan tifus paling efektif dan mudah dicari.
Itulah 10 makanan untuk penderita dbd dan tfius sekaligus. Kedua jenis demam dapat menyerang secara bersamaan karena ketika satu demam infeksi menyerang maka daya tahan tubuh menurun. Daya tahan tubuh yang menurun saat demam berkepanjangan memudahkan infeksi lain ikut masuk.