Mekanisme Demam Karena Infeksi yang Menyerang Tubuh

Demam dalam istilah medis disebut juga dengan Demam Febris. Demam itu sendiri mungkin memang sering terjadi. Bahkan demam merupakan sebuah gejala yang umum terjadi di hampir setiap penyakit yang ada atau yang terjadi. Demam ditandai dengan kenaikan suhu tubuh di atas suhu tubuh normal, sehingga menyebabkan tubuh terasa panas. Namun, saat tubuh meningkat suhunya dan suhu ruangan tetap, suhu ruangan seolah-olah menjadi lebih dingin. Dan hal ini yang menyebabkan demam seringkali diikuti dengan gejala menggigil. Demam seringkali disebabkan oleh infeksi. Baik itu infeksi virus ataupun bakteri. Namun mungkin belum banyak yang mengetahui bagaimana mekanisme demam karena infeksi. Berikut ini beberapa penjelasannya.

Pengaturan Suhu Tubuh Manusia

Sebelum mengetahui tentang mekanisme terjadinya demam yang dikarenakan Demam Infeksi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu mengenai mekanisme pengaturan suhu tubuh manusia sebagai informasi dasarnya. Pada dasarnya suhu tubuh memang ada yang mengatur. Dan pengatur suhu tubuh manusia berpusat di otak, yaitu tepatnya di bagian hipotalamus. Pengaturan ini ada di pre optik anterior. Hipotalamus itu sendiri adalah bagian dari deinsephalon yang berada di otak depan manusia.

Mesin pengatur suhu tubuh di hipotalamus ini terdiri dari reseptor yang sangat peka dengan suhu. Nama reseptor ini adalah remoreseptor. Keberadaan termoreseptor pada hipotalamus ini akan menjaga suhu tubuh manusia agar selalu berada pada batas yang normal, yaitu dengan menjaga suhu agar selalu sesuai dengan suhu inti di tubuh. Suhu inti atau Suhu Normal Tubuh Manusia itu sendiri berkisar antara 36,5 hingga 37,5 derajad celcius. Suhu inti inilah yang dapat dijadikan acuan atau cerminan dari proses metabolisme di tubuh.

Reseptor pengatur suhu ini bekerja seperti remote AC untuk mengatur suhu tubuh. Selain itu, tubuh juga akan beradaptasi dengan suhu sekitar dengan perintah dari otak. Ketika manusia melakukan aktivitas, maka suhu akan diatur sebagaimana mestinya. Misalnya saat bergerak atau beraktivitas, tubuh akan melepaskan panas. Jika pelepasan panas dari tubuh lebih besar daripada pemasukan panas, maka termoreseptor di hipotalamus akan bekerja menyeimbangkannya. Demikian pula jika pelepasan panas lebih kecil daripada pemasukannya.

Jika pelepasan panas lebih besar, maka tubuh akan mengeluarkan keringat sebagai salah satu cara menyeimbangkan suhu tubuh. Sebaliknya, jika pelepasan panas lebih kecil dari penerimaannya, maka cara menyeimbangkan tubuh yang dikirim dari hipotalamus adalah dengan menggerak-gerakan otot tubuh (menggigil). Itulah beberapa mekanisme pengaturan suhu manusia.

Mekanisme Demam saat Infeksi Terjadi

Seperi yang dijelaskan di atas, demam seringkali disebabkan oleh infeksi mikroorganisme yang masuk ke tubuh. Mekanisme demam karena infeksi dimulai ketika proses peradangan di dalam tubuh terjadi. Peradangan itu sendiri merupakan sebuah proses pertahanan tubuh dari serangan yang mengancam tubuh. Saat mikroorganisme masuk ke tubuh, mereka akan menyebarkan racun. Racun atau zat toksin itu sendiri dikenal dengan istilah pirogen eksogen.

Mikroorganisme yang masuk, baik itu bakteri atau Virus Penyebab Demam, akan dilawan dan dicegah perkembangbiakannya oleh sistem kekebalan tubuh. Sistem kekebalan tubuh akan mengiring tentara imun yang terdiri dari limfosit, leukosit, dan juga makrofag untuk mengusir racun dan mikroorganisme tersebut.

Proses pertahanan tubuh ini akan membuat para tentara di dalam tubuh mengeluarkan senjata untuk melawan mikroorganisme dan infeksi yang ada. Senjata itu berupa zat kimia pirogen endogen yang memiliki fungsi sebagai antiinfeksi. Pengeluaran pirogen endogen tersebut akan merangsang sel-sel endotel di hipotalamus. Sel endotel hipotalamus akan mengeluarkan substansi yang berisi asam arakhidonat. Zat asam arakhidonat ini bisa keluar dengan adanya enzim fosfolipase A2 yang ada di tubuh.

Asam arkhidonat tersebut akan memicu pengeluaran hormon PGE2 atau hormon prostaglandin. Hormon inilah yang akan mempengaruhi pusat pengaturan suhu tubuh di hipotalamus. Sehingga, pusat pengaturan suhu akan meningkatkan patokan suhu inti tubuh di atas suhu normal tubuh. Peningkatan acuan atau suhu inti tubuh inilah yang menyebabkan mekanisme demam karena infeksi terjadi.

Dan karena suhu inti di hipotalamus meningkat, sementara suhu ruangan tetap, maka hipotalamus menangkap suhu ruangan sebagai suhu dingin. Sehingga ketika demam, respon menggigil kedinginan akan terjadi. Akan tetapi, jika infeksi sudah mereda dan sistem kekebalan tubuh berhasil melawan penyebab demam yang ada, hipotalamus akan kembali ke kondisi normal sehingga demam akan turun.

Itulah beberapa penjelasan mengenai mekanisme demam karena infeksi yang perlu diketahui. Kebanyakan demam febris yang terjadi karena infeksi adalah demam dengan suhu tinggi di atas 37,5 derajad celcius. Jika suhu tubuh terasa menghangat, namun tidak berada pada suhu di atas 37,5 derajad, maka itu bukan merupakan demam. Sehingga di rumah sebaiknya memang disediakan termometer tubuh sebagai salah satu Cara Mengukur Suhu Tubuh yang tepat dan akurat untuk mengetahui apakah benar demam terjadi atau tidak.

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa mekanisme demam karena infeksi terjadi karena racun dari mikroorganisme yang secara tidak langsung mempengaruhi hipotalamus untuk meningkatkan pusat pengaturan suhu tubuh. Segera periksakan diri jika muncul gejala demam tinggi yang berlangsung selama berhari-hari untuk mencegah kemungkinan penyebab yang berbahaya. Semoga bermanfaat.