Mengatasi Demam Tinggi Pada Anak – Remaja dan Dewasa

Demam sudah menjadi penyakit umum yang bisa dialami semua orang. Namun faktanya mengatakan jika demam bukan sebuah hal buruk pada tubuh sebab menurut Harvard Health Publication mengatakan jika demam pada tubuh menjadi tanda jika perlawanan terhadap infeksi sedang terjadi. Meskipun begitu, namun tidak berarti bisa dibiarkan dan harus tetap melakukan beberapa langkah pertolongan untuk mengatasi demam tinggi baik yang terjadi pada bayi, anak anak, remaja dan juga orang dewasa.

Bahaya Demam Tinggi

Ketika tubuh terserang demam berkepanjangan, maka suhu akan meningkat lebih dari 38 derajat celcius. Meski demam menjadi tanda baik untuk mengetahui kondisi kesehatan, namun suhu tubuh yang terlalu tinggi harus dihindari khususnya pada anak anak karena bisa menyebabkan rasa tidak nyaman dan iritasi.Untuk bayi dan balita, demam dengan suhu tinggi bisa meningkatkan risiko kejang sehingga menjadi sangat penting untuk menjaga suhu tubuh mereka tetap dalam kisaran normal.

Suhu normal tubuh manusia adalah antara 36 hingga 37 derajat celcius, namun ketika demam terjadi maka suhu tubuh bisa meningkat menjadi 38 derajat celcius bahkan lebih namun belum tentu ini menjadi pertanda masalah yang serius. Demam bisa disebabkan karena infeksi seperti pneumonia, flu, keracunan makanan dan juga infeksi saluran pencernaan. Demam juga bisa disebabkan karena kondisi penyakit lain seperti peradangan rheumatoid arthritis, reaksi obat atau vaksin dan juga beberapa jenis kanker.

Gejala Demam Tinggi

Selain meningkatnya suhu tubuh, ketika seseorang terserang gejala demam maka umumnya juga bisa mengalami kondisi tubuh lainnya seperti:

  • Menggigil
  • Berkeringat
  • Sakit otot
  • Demam disertai sakit kepala
  • Penurunan nafsu makan
  • Kelemahan
  • Gelisah.
  • Mudah marah atau emosi
  • Kebingungan
  • Mengantuk parah
  • Kejang kejang.

Cara Mudah Mengatasi Demam Tinggi

Ketika seseorang terkena demam panas tinggi, maka cara untuk mengatasi demam tinggi tersebut akan berbeda beda tergantung dari usia penderita.

Demam Tinggi Bayi dan Balita

  • Bayi 0 hingga 3 bulan dengan demam 38 derajat celcius atau lebih: Segera hubungi dokter bahkan jika tidak memperlihatkan gejala lainnya.
  • Bayi 3 hingga 6 bulan dengan demam 38.9 derajat celcius: Berikan waktu anak untuk istirahat dan banyak minum cairan. Pemberian obat tidak dibutuhkan dan hubungi dokter jika timbul gejala tak biasa seperti lesu dan tidak nyaman.
  • Bayi 3 hingga 6 bulan dengan demam lebih dari 38.9 derajat celcius: Segera hubungi dokter untuk rekomendasi beberapa tes dan pemeriksaan.
  • Bayi 6 hingga 24 bulan dengan demam lebih dari 38.9 derajat celcius: Berikan acetaminophen dan jika berusia lebih dari 6 bulan bisa diberikan ibuprofen namun baca dosisnya dengan tepat dan hindari memberikan aspirin pada bayi dan balita. 

Demam Tinggi Anak dan Remaja

  • Panas pada anak umur 2 hingga 17 tahun dengan demam 38.9 derajat celcius: Berikan istirahat dan banyak cairan namun tidak perlu diberikan obat. Jika masih berlanjut dan anak rewel, lesu atau mengeluh tidak nyaman, maka hubungi dokter.
  • 2 hingga 17 tahun dengan demam lebih dari 38.9 derajat celcius: Jika terlihat tidak nyaman, maka berikan acetaminophen atau ibuprofen namun hindari memberikan aspirin.

Demam Tinggi Orang Dewasa

  • 18 tahun ke atas dengan demam 38.9 derajat celcius: Istirahat dan minum banyak cairan namun tidak perlu minum obat. Hubungi dokter jika timbul gejala demam biasa seperti sakit kepala berat, sesak nafas, kaku pada leher.
  • 18 tahun ke atas dengan demam lebih dari 38.9 derajat celcius: Jika merasa tidak nyaman bisa minum acetaminophen, ibuprofen atau aspirin namun baca label dan dosis dengan baik. 

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Apabila demam panas sudah lebih dari 40 derajat celcius, maka ini menandakan penderita membutuhkan penanganan dokter khususnya jika diikuti dengan beberapa gejala lainnya seperti:

  • Hilang kesadaran
  • Kejang kejang
  • Leher kaku
  • Kebingungan
  • Sulit untuk bernafas
  • Nyeri di seluruh bagian tubuh disertai demam kronis
  • Bengkak atau peradangan di berbagai bagian tubuh
  • Bau tidak sedap dari vagina
  • Sakit ketika buang air kecil atau urin berbau tidak sedap.