Mengelola Demam Anak Malam Hari Menurut Ahli Medis

Apabila anda adalah orang tua dari bayi atau balita, maka sudah sangat umum diketahui jika pilek atau flu yang parah bisa membuat tubuh anak panas sepanjang hari. Dokter anak kemungkinan akan memberikan beberapa obat demam agar suhu tubuh anak bisa kembali normal sesudah infeksi hilang. Akan tetapi ketika waktu tidur, terkadang anda sebagai orang tua tidak yakin dengan apa yang harus dilakukan seperti memantau demam anak sepanjang malam atau membiarkan bayi tidur berbaring. Supaya anda tidak salah, berikut akan kami berikan panduan tentang mengelola demam anak malam hari khususnya ketika penyebab anak panas mendadak yang bisa dilakukan.

Memahami Demam Pada Anak

Sangat penting untuk diingat jika demam pada anak merupakan gejala dari sebuah penyakit dan bukan penyakit itu sendiri. Pada bayi dan juga balita, demam merupakan gejala dari penyakit virus dan bakteri yang umum seperti flu, pilek, batuk, bronkiolitis, infeksi telinga, gastroenteritis dan juga infeksi saluran kemih.

Meski demam yang terjadi pada anak terlihat menyedihkan, namun cobalah untuk mengingat jika demam merupakan bagian normal dari respons kekebalan tubuh yang berfungsi sebagai mekanisme pertahanan dengan merangsang produksi sel darah putih seperti limfositsel T yang akan secara aktif menargetkan, mengendalikan serta menetralkan infeksi.

Salah satu hal yang terjadi ketika anak tidur adalah mengalami demam lebih tinggi yang artinya meski suhu tubuh meningkat, namun tubuh juga sekaligus lebih aktif berperang melawan bakteri.

Mengelola Demam Pada Anak

Bermanfaat atau tidak, demam panas tetap bisa membuat kondisi tubuh anak terlihat menyedihkan khususnya bagi orang tua sehingga semua cara dilakukan untuk membuat demam anak bisa reda. Untuk tujuan tersebut, American Academy of Pediatrics merekmendasikan agar anda sebagai orang tua bisa mengelola demam anak malam hari dengan beberapa cara berikut ini.

1. Pastikan Anak Tetap Terhidrasi

Gejala demam bisa menyebabkan anak kehilangan banyak cairan dalam waktu yang cepat sehingga dehidrasi bisa terjadi. Hal ini bisa menyebabkan komplikasi yang serius dan membuat gejala semakin memburuk. Agar ini bisa dihindari, maka berikan cairan untuk menjaga tubuh anak agar tetap terhidrasi. Jika terlihat tanda tanda dehidrasi, maka anda bisa memberikan rehidrasi oral dan jika anda menyusui, maka berikan ASI lebih sering.

2. Jangan Kenakan Pakaian Tebal

Meski insting pertama sebagai orang tua adalah memberi kehangatan pada anak ketika demam biasa, namun sebenarnya mengenakan pakaian tebal atau selimut tebal pada anak hanya membuat anak semakin merasa tidak nyaman. Apabila suhu kamar tidur anak nyaman antara 70 sampai 74 derajat celcius, maka akan lebih baik jika mengenakan pakaian dan selimut tipis pada anak sebab memaksa anak berkeringat bukanlah cara yang baik untuk mengatasi demam.

3. Pakai Obat Pereda Demam yang Tepat

Acetaminophen atau ibuprofen biasanya memang bisa diberikan untuk cara cepat menurunkan panas badan anak. Namun, ada aturan yang juga harus dipatuhi ketika ingin diberikan pada anak anak. Jika anak anda berusia di bawah dua tahun atau tidak yakin dengan dosisnya, maka sebaiknya bicarakan lebih dulu dengan dokter atau apoteker.

Namun untuk aspirin harus dihindari karena bisa menyebabkan kondisi yang berpotensi mengancam jiwa bernama sindrom reye pada anak anak dengan infeksi virus.

4. Gunakan Obat Pereda Demam Ketika Diperlukan

Sebenarnya, tidak semua jenis demam harus diobati. Menurut APP, penghilang demam hanya bisa diberikan ketika demam sampai menyebabkan rasa tidak nyaman. Jika anda memutuskan untuk memberikan obat demam pada anak, maka sebaiknya diberikan sebelum tidur dan sesudah memberikan makanan penurun panas anak untuk membantu anak agar bisa tidur lebih nyenyak.

5. Hindari Obat Tidak Manjur

Para ahli menyarankan supaya penggunaan alkohol, kompres es dan pengobatan yang belum terbukti keampuhannya tidak diberikan. Selain itu, sebaiknya anak juga tidak diberikan mandi spons pendingin tanpa memberikan pereda demam lebih dulu. Jika ini dilakukan, maka bisa menyebabkan anak menggigil dan suhu tubuh bisa semakin meningkat.

6. Bangunkan Anak Dengan Benar

Meski sebenarnya membangunkan bayi atau balita di malam hari untuk mengukur suhu atau memberikan obat obatan tidak diperlukan, namun terkadang ada beberapa pengecualian sehingga perawatan anak demam tinggi harus dilakukan. Sebagai contoh jika anak tidur gelisah, maka mungkin akan lebih baik jika anak beristirahat sesudah diberikan dosis obat malam hari. Demikian juga jika anak bernapas lebih cepat dari biasanya atau tidak teratur, maka anda mungkin harus memeriksa suhunya untuk memutuskan apakah memerlukan tindakan lebih lanjut atau tidak.

Secara umum, anda perlu memanggil dokter atau mencari bantuan darurat untuk beberapa kondisi, seperti:

  • Bayi berusia dua bulan atau lebih muda dengan suhu tubuh terlalu tinggi.
  • Bayi berusia tiga sampai enam bulan dengan suhu tubuh melebihi 39 derajat celcius.