Menyusui Saat Bayi Demam Vaksin, Baik Dilakukan atau Tidak?

Dalam sebuah penelitian, bayi yang mendapatkan ASI eksklusif selama masa kehamilan, sebenarnya cenderung tidak mengalami demam sesudah imunisasi rutin jika dibandingkan dengan bayi yang mendapatkan ASI parsial atau bahkan hanya diberikan susu formula. Banyak ibu yang sudah membuktikan jika bayi umumnya menjadi sangat rewel dan terserang demam sesudah vaksin rutin yang dilakukan sehingga bayi juga kesulitan saat tidur di malam hari. Dalam penelitian yang dilakukan pada pusat vaksinasi Naples, Italia membuktikan jika bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan cenderung tidak mengalami demam dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan ASI eksklusif. Lalu, apa saja sebenarnya manfaat dari menyusui saat bayi demam vaksin?, berikut ulasan selengkapnya untuk anda.

Manfaat Menyusui

Dari American Academy of Pediatrics merekomendasikan jika pemberian ASI eksklusif dilakukan dalam enam bulan pertama sejak bayi dilahirkan dan sebaiknya juga terus diberikan selama tahun pertama usia bayi. Diketahui jika bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan memiliki risiko lebih rendah tidak hanya demam namun juga pada infeksi telinga, infeksi saluran pernapasan dan juga beberapa penyakit menular lainnya.

Menyusui juga dihubungkan dengan sindrom kematian bayi mendadak yang juga rendah, obesitas, diabetes, asam dan juga beberapa jenis kanker yang biasa menyerang anak. Tidak hanya bayi yang bisa mendapatkan banyak manfaat seperti meminimalisir gejala demam, namun ibu juga bisa memperoleh banyak keuntungan seperti menurunnya berat badan pasca kehamilan lebih cepat, risiko kanker payudara menurun dan juga kanker ovarium yang lebih rendah serta patah tulang pinggul serta osteoporosis.

Dalam penelitian terbaru, seorang bayi yang menerima vaksin pertama atau kedua dari vaksin kombinasi untuk mencegah beberapa penyakit seperti pertusis, difteri, virus polio dan hepatitis B diketahui jika dari 460 bayi, 25% dari bayi yang mendapatkan ASI eksklusif akan mengalami demam panas. Namun risikonya semakin meningkat untuk bayi yang mendapatkan ASI sebagian yakni sebesar 31% dan juga bayi yang mendapatkan susu formula bisa meningkat hingga 53%. Efek protektif yang didapat dari menyusui ini bahkan juga dilakukan sesudah peneliti juga memperhitungkan faktor risiko lain yang bisa menyebabkan demam seperti dosis vaksin, ibu yang merokok, cara mendidik ibu dan kehadiran anak lain dalam keluarga. 

Dalam studi tersebut membuktikan jika bayi yang mendapat ASI cenderung tidak mengalami demam berkepanjangan sesudah imunisasi jika dibandingkan dengan mereka yang tidak mendapatkan ASI seperti yang disimpulkan dari para peneliti di Naples, Italia.

Kenapa Menyusui Mengurangi Risiko Demam?

Bayi yang mendapatkan ASI cenderung tidak mengalami demam memang tidak bisa dibuktikan secara gamblang. Namun diketahui jika dalam ASI mengandung zat anti peradangan yang bisa menurunkan risiko terkena berbagai jenis demam sesudah vaksin pada bayi. Seorang konsultan laktasi serta profesor klinis pediatri pada University of Nebraska Medical Center di Ohama juga mengatakan jika bayi yang mendapatkan imunisasi akan mengalami traumatis sehingga segala cara sebaiknya dilakukan untuk menurunkan efek samping dari vaksin seperti demam. 

Selain itu, para pakar juga mengatakan jika ada manfaat lain yang bisa didapatkan ketika menyusui saat bayi mendapatkan imunisasi. Menyusui saat bayi demam vaksin mungkin akan mengurangi rasa nyaman bayi selama menyusu, namun dalam dekapan ibu menjadi cara alami agar pikiran bayi bisa terlepas dari rasa sakit akibat imunisasi tersebut. Keuntungan lain yang bisa diperoleh dari menyusui saat demam imunisasi adalah cara kerja imunisasi yang semakin meningkat ketika bayi mendapatkan ASI eksklusif dibandingkan yang tidak mendapatkan ASI eksklusif.

Sedangkan untuk beberapa temuan baru juga membuktikan jika menyusui lebih sering berarti juga memberikan nutrisi lebih banyak pada bayi dibandingkan jika hanya diberikan susu formula. Dari ASI, bayi nantinya bisa memperoleh segala yang dibutuhkan untuk memperbaiki imun tubuh sekaligus menurunkan demam lebih cepat sekaligus meminimalisir tanda bayi dehidrasi karena demam. Dalam ASI juga mengandung beberapa perlindungan anti inflamasi sehingga ini yang menjadi alasan para dokter mendorong para ibu baru untuk memberikan ASI secara teratur sehingga sebagian antibodi yang dimiliki oleh ibu nantinya juga bisa diberikan pada bayi lewat menyusui untuk melindungi bayi dari berbagai virus penyebab demam lainnya.