Mimisan dan Menstruasi Disertai Demam Saat DBD

Sebagian masyarakat masih belum memahami dengan baik tentang fase dari penyakit demam berdarah dengue, demam dengue atau lebih sering disebut dengan DBD. Banyak orang yang hanya mengetahui jika gejala demam dengue hanya sekedar panas tinggi disertai dengan timbul bintik merah pada kulit. Akan tetapi sebenarnya ada banyak jenis gejala lain yang bisa terjadi pada penderita DBD tersebut. Demam yang disertai dengan mual, batuk pilek, sakit kepala dan juga pendarahan menjadi gejala yang sangat harus diwaspadai. Demam selama lebih dari tiga hari dengan suhu diatas 38.5 derajat celcius juga menjadi tanda yang harus diwaspadai sebab demam dengue umumnya bersifat statis dan tampak sangat berbeda dengan demam typhus yang terkadang naik dan turun.

Sedangkan mimisan dan menstruasi disertai demam kronis juga menjadi gejala yang harus diwaspadai sebab menstruasi diikuti demam tinggi sudah masuk dalam tanda pendarahan demam dengue di luar pendarahan menstruasi bulanan. Jika tidak segera diatasi dengan baik, maka akan fatal akibatnya. Tanda dan gejala dari demam berdarah umumnya akan digambarkan sebagai fase pelana kuda dimana pada tiga hari pertama suhu tubuh akan naik sangat tinggi yang juga diikuti dengan sakit kepala, nyeri sendi, nyeri otot dan beberapa gejala lainnya.

Sakit kepala yang terjadi bisa semakin kronis ketika gejala demam yang dialami penderita semakin meningkat. Akan tetapi gejala demam berdarah dengue di tahap ini bisa disebut tidak terlalu spesifik sebab gejala serupa juga bisa terjadi di beberapa gejala penyakit lainnya.

Untuk fase selanjutnya yakni fase kritis demam virus akan mengalami penurunan. Namun sebenarnya ini menjadi fase paling berbahaya sebab pasien ataupun kerabat akan beranggapan jika penderita sudah mulai sembuh dan bisa beraktivitas kembali dengan normal. Namun sebenarnya, dalam fase ini akan terjadi juga ruam atau bintik kemerahan pada kulit penderita yang memiliki bentuk dan warna serupa dengan campak.

Bintik bintik berwarna merah atau demam disertai bintik merah dan gatal ini tidak akan hilang apabila ditekan dan penyebab utama dari bintik merah tersebut adalah pembuluh darah kapiler yang pecah. Sedangkan untuk mimisan dan menstruasi disertai demam yang tidak lazim tersebut bisa menyebabkan bocornya pembuluh darah. Apabila hal ini sudah terjadi, amak beberapa cara terbaik yang bisa dilakukan adalah hanya lewat transfusi darah dan juga cairan infus sehingga pada saat penderita masuk dalam fase kritis tersebut menjadi saat saat yang harus diwaspadai.

Penyebab Menstrusi Disertai Demam Lainnya

Selain bisa terjadi ketika menderita demam berdarah dengue atau DBD, mimisan dan menstruasi disertai demam juga bisa terjadi karena beberapa gangguan tubuh lainnya seperti: 

  1. Toxic Shock Syndrome

Meski tidak terlalu umum, namun toxic shock syndrome atau TSS ini bisa mengakibatkan infeksi yang sangat mengancam jiwa yang terjadi karena penggunaan tampon berdaya serap tinggi. Beberapa gejala lain yang terjadi selain demam diantaranya adalah demam disertai sakit kepala, kebingungan, timbul ruam, nyeri otot, kemerahan, diare, kejang demam dan juga muntah.

  1. Penyakit Radang Panggul

Penyakit radang panggul yang dalam bahasa Inggris disebut dengan Pelvic Inflammatory disease [PID] terjadi karena infeksi bakteri di organ reproduksi. Penyakit radang panggul ini terjadi karena bakteri yang ditularkan lewat hubungan seksual atau menggunakan alat kontrasepsi yang disisipkan pada rahim. Meski gejala tidak selalu terjadi, namun demam panas umumnya menjadi gejala utama yang bahkan bisa berkembang semakin parah. 

  1. Edometriosis

Endometriosis merupakan kondisi reproduksi lain yang terjadi pada saat lapisan uterus tubuh pada bagian luar rahim dan menjadi salah satu penyebab lain menstruasi dan mimisan yang disertai dengan demam biasa namun nantinya bisa berlanjut dan meningkat atau konsisten dengan siklus menstruasi sehingga harus dikonsultasikan dengan dokter.

Itulah ulasan singkat dari kami tentang mimisan dan menstruasi disertai demam saat DBD yang ternyata juga bisa terjadi karena beberapa kondisi lain berhubungan dengan organ reproduksi. Ketika hal ini terjadi pada diri anda, maka jangan tunda dan segera periksakan diri anda ke dokter karena bisa mengancam nyawa.