Panas Batuk Pilek Pada Bayi – Penyebab, Gejala dan Pengobatan

Sistem daya tahan tubuh bayi yang belum matang sempurna membuat bayi lebih rentan mengalami penyakit diantaranya panas, batuk dan juga pilek. Ada ratusan jenis virus yang menjadi penyebab panas batuk pilek pada bayi yang umumnya ditandai dengan keluarnya cairan jernih pada bagian hidung bayi. Semakin lama, cairan tersebut akan berubah warna menjadi kuning, mengalami demam panas dan juga batuk sesudah berlangsung sekitar seminggu.

Penyebab Panas Batuk Pilek Pada Bayi

Panas Batuk Pilek Pada BayiAda beberapa faktor yang bisa menyebabkan bayi mengalami beberapa penyakit seperti panas pada anak dan bayi disertai batuk dan pilek selain karena sistem kekebalan tubuh bayi lemah sehingga membuat virus dan kuman bisa menyerang tubuh bayi, diantaranya adalah:

  • Bayi tidak mendapat ASI eksklusif sehingga meningkatkan bayi terinfeksi sebanyak 2 kali lipat dibandingkan dengan bayi yang mendapat ASI eksklusif.
  • Sering terpapar asap rokok yang mengandung berbagai bahan berbahaya akan menurunkan imun tubuh bayi sehingga rentan terkena infeksi.
  • Tertular orang lain seperti dititipkan pada tempat menitipkan bayi sehingga mudah tertular penyakit dari bayi lain yang kurang sehat.
  • Batuk rejan atau pertusis yan merupakan penyakit menular pernapasan ringan sehingga menyebabkan batuk dengan intensitas sering

Gejala Panas Batuk Pilek Pada Bayi

Ada beberapa gejala yang patut diwaspadai pada bayi sebagai tanda jika bayi sedang terserang virus penyebab demam sehingga bisa menyebabkan panas disertai dengan batuk dan pilek, beberapa diantaranya adalah:

  • Suhu tubuh lebih dari 38 derajat celcius atau gejala demam
  • Batuk secara terus menerus
  • Kesulitan bernapas
  • Terdengar bunyi mengi saat bayi bernapas
  • Napas terlihat dangkal dan jarang
  • Saat sedang bernapas, kulit yang menutupi area rusuk terlihat seperti tertarik ke arah dalam
  • Perubahan warna pada kulit seperti mulut dan bagian bawah kuku menjadi lebih pucat
  • Bayi rewel dan sulit ditenangkan
  • Tidak mau menyusu dengan ibu
  • Tanpak lesu dan bisa tidur hingga 16 ham sehari
  • Kemerahan pada kulit
  • Batuk terus menerus disertai dengan muntah

Pengobatan Panas Batuk Pilek Pada Bayi

Cairan yang keluar dari hidung bayi sebenarnya merupakan cara yang dilakukan tubuh untuk membuang kuman penyebab penyakit. Akan tetapi, jika cairan dari hidung keluar terlalu banyak ditambah batuk dan demam, maka akan mengganggu pernapasan dan kenyamanan bayi. Untuk mengatasi dan meringankan gejala yang ditimbulkan, anda sebagai orang tua bisa melakukan beberapa tindakan di rumah seperti berikut ini.

  1. Tempatkan Pada Ruang Tanpa AC

Menempatkan bayi pada ruang tanpa AC bertujuan untuk mengurangi penyumbatan pada hidung bayi, tidak menimbulkan penyebab demam menggigil selama demam berkepanjangan dan membantu proses penyembuhan. Jika bayi sudah terbiasa menggunakan AC, maka bisa diganti dengan mesin pelembab udara atau uap air panas yang ditambahkan dengan minyak esensial seperti chamomile, lavender atau mentol.

  1. Air Garam

Air garam berguna untuk mengencerkan lendir yang mengganggu saluran pernapasan sekaligus menyembuhkan infeksi karena radang yang disebabkan batuk. Air garam ini bisa diteteskan pada lubang hidung bayi kemudian pakai alat penyedot ingus untuk membersihkan hidung.

  1. Menepuk Punggung

Untuk meringankan penyumbatan pada pernapasan bayi, anda bias menepuk lembut punggung bayi dengan cara membaringkan bayi secara tengkurap di lutut atau memangku bayi dengan posisi tubuh lebih condong ke arah depan. 

  1. Berikan ASI Eksklusif

Untuk mencegah panas batuk pilek pada bayi selanjutnya adalah memberikan ASI eksklusif sebab dalam ASI sudah mengandung banyak antibodi yang dibutuhkan bayi untuk melawan infeksi seperti beberapa penyakit tersebut dan menjadi cara terbaik dalam menjaga kesehatan bayi serta mengatasi demam pada bayi.

Pencegahan Panas Batuk Pilek Pada Bayi

Cara terbaik yang bisa dilakukan untuk langkah pencegahan bayi terserang panas, batuk dan pilek adalah dengan memberikan vaksin influenza pada bayi yang biasanya memang sudah diberikan saat bayi berusia 6 bulan hingga 5 tahun. Vaksin flu ini bisa didapatkan dalam bentuk suntikan atau seperti sengatan pada hidung yang bisa dikonsultasikan lebih dulu dengan dokter.

Selain itu, hindari bayi dari udara yang terlalu dingin karena bisa menyebabkan bayi mengi, bersin, batuk dan berbagai masalah bronkial lainnya sekaligus terus memberikan ASI pada bayi.

Demikian yang dapat disampaikan, semoga artikel ini bermanfaat.