Panas Dalam pada Balita : Gejala, Penyebab, Cara Mengatasi

Panas dalam bisa terjadi kepada siapa saja, termasuk anak-anak dan balita. Panas dalam pada balita menunjukkan gejala yang tidak berbeda dengan orang dewasa, seperti rasa tidak nyaman di perut, tenggorokan, hingga muncul berbagai masalah di mulut seperti sariawan dan bibir pecah-pecah. Panas dalam sendiri cukup sering terjadi di Indonesia dengan gejala yang berbeda-beda.

Gejala

Berikut ini beberapa gejala panas dalam yang menyerang balita yang sering terjadi dan dikeluhkan oleh anak-anak.

  • Sariawan

Gejala sariawan merupakan gejala yang umum terjadi saat panas dalam menyerang, demikian pula ketika panas dalam pada balita menyerang. Sariawan ini bisa disebabkan oleh kurangnya vitamin C pada anak. Selain itu bisa juga disebabkan oleh kurangnya asam folat serta vitamin C.

  • Sakit tenggorokan

Gejala lain yang sering terjadi pada penderita panas dalam adalah sakit tenggorokan. Sakit tenggorokan ini bisa terjadi saat menelan atau tidak. Selain rasa sakit bisa juga muncul rasa gatal dan kering di tenggorokan. Balita mungkin akan sulit untuk disuruh makan karena merasa tidak nyaman di tenggorokannya.

  • Mudah haus atau dehidrasi

Orang dewasa mungkin juga sering mengalami gejala ini ketika panas dalam. Demikian pula dengan balita yang terserang panas dalam. Dehidrasi disebabkan oleh suhu tubuh yang terasa panas. Sehingga anak akan lebih mudah merasakan haus.

  • Sembelit

Panas dalam juga berhubungan dengan saluran pencernaan. Sembelit atau sulit buang air besar juga bisa menjadi gejala dari panas dalam pada balita. Penyebabnya adalah kurangnya serat yang dapat menyebabkan rasa tidak nyaman di tubuh anak.

  • Bibir pecah-pecah

Balita yang mengalami bibir pecah-pecah juga bisa menandakan bahwa panas dalam pada balita sedang terjadi. Bibir pecah-pecah ini sendiri sering disebabkan oleh dehidrasi atau kurangny asupan vitamin C pada balita.

  • Sakit di leher ketika bangun tidur

Salah satu Efek Panas Dalam adalah sakit tenggorokan atau leher. Jika anak mengeluhkan sakit di tenggorokan atau daerah leher ketika bangun tidur, maka itu bisa menjadi sebuah penanda bahwa anak sedang terserang panas dalam. Gejala ini juga sering terjadi saat orang dewasa terserang panas dalam.

Penyebab

Balita bisa terserang panas dalam disebabkan oleh banyak faktor. Berikut beberapa Penyebab Panas Dalam dan Sariawan di antaranya:

  • Kurang vitamin C, yaitu ketika balita tidak mendapatkan cukup asupan vitamin C, baik dari makanan, buah, atau lainnya sehingga daya tahan tubuhnya berkurang dan mudah terserang gangguan.
  • Kurang asupan cairan pada tubuh, yaitu ketika balita memiliki kebiasaan kurang minum air putih yang cukup setiap harinya.
  • Udara yang terlalu kering, yaitu ketika balita sedang berada di lingkungan yang udaranya kering dan penuh debu. Atau ketika berada di musim kemarau.
  • Cuaca yang terlalu panas, yang juga bisa menjadi penyebab utama dari panas dalam yang dirasakan oleh tubuh balita.
  • Kurang serat, yaitu ketika balita tidak mendapat asupan serat yang cukup, baik dari makanan maupun buah-buahan sehingga menyebabkan rasa tidak nyaman di tubuhnya.
  • Infeksi karena virus maupun bakteri, yaitu ketika ada bakteri atau virus yang menyebabkan rasa tidak nyaman di tenggorokan dan menciptakan gejala yang mirip dengan panas dalam. Bisa diikuti juga dengan demam.

Cara Mengatasi

Panas dalam pada balita tentu tidak membuat balita merasa nyaman. Mungkin mereka akan rewel dan tidak mau makan. Sehingga perlu untuk diatasi dengan segera. Berikut beberapa cara mengatasi yang direkomendasikan.

  • Orang tua bisa menambah asupan vitamin C kepada balita dengan menambah makanan dan Buah Untuk Mengobati Panas Dalam Pada Anak yang banyak mengandung vitamin C dan juga serat, seperti buah pepaya, jeruk, jambu, dan sebagainya. Jika anak menolak, cobalah olah makanan menjadi jus atau makanan yang lebih menarik.
  • Perintahkan pada anak agar mereka tetap mau mengonsumsi air putih secara cukup setiap hari. Berikan pengertian agar anak mau minum air sesuai kadar yang direkomendasikan. Jika balita masih mengonsumsi ASI, cobalah berikan ASI sesering mungkin. ASI juga mengandung zat antibodi yang dibutuhkan bayi untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuhnya.
  • Tips Meredakan Panas Dalam adalah pindahkan balita ke lingkungan yang lebih nyaman untuk mereka. Jika udara panas dan kering, sebaiknya tidak perlu mengajak balita keluar rumah terlebih dahulu. Jika balita sudah cukup besar, coba berikan perlindungan dari panas seperti payung atau topi untuk mereka.
  • Memberikan makanan bernutrisi juga dapat membantu memperbaiki kondisi tubuh balita yang tidak nyaman.
  • Anda juga bisa memberikan air kelapa untuk anak yang sudah cukup besar sebagai salah satu Obat Panas Dalam Tradisional. Air kelapa akan membantu memenuhi asupan cairan tubuhnya. Selain itu air kelapa juga akan membantu meringankan gejala panas dalampada balita.
  • Jika gejala panas dalam pada anak tidak kunjung membaik, dan justru muncul gejala lain seperti demam yang tidak kunjun turun, atau gejala yang mencurigakan lainnya, ada baiknya memeriksakan anak ke dokter.

Demikianlah beberapa penjelasan mengenai panas dalam pada balita yang perlu diketahui. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda dan keluarga.