Panas, seperti telah diketahui adalah sebuah reaksi tubuh terhadap infeksi yang masuk, sehingga sering disebut juga demam infeksi. Kondisi suhu tubuh panas juga dapat terjadi karena ada ketidaknyamanan yang dirasakan tubuh, yang dikenal sebagai demam non infeksi. Tetapi yang jelas bahwa panas seringkali mengkhawatirkan orang tua. Khususnya bila ditambah berbagai gejala lain yang mengkhawatirkan seperti demam berkepanjangan dan demam naik turun.
Panas naik turun pada anak 1 tahun umumnya disertai dengan gejala anak lesu, tidak mau makan. Kategori panas naik turun secara umum, yaitu :
- Panas balita di malam hari dan turun di siang hari
- Panas turun ketika minum obat penurun panas badan dan naik lagi jika reaksi tubuh terhadap obat hilang.
- Panas beberapa hari, kemudian turun seperti sembuh. Ternyata kemudian anak panas lagi
Mengapa bisa terjadi panas naik turun? Ini sebabnya :
- Proses
Reaksi tubuh dengan mengeluarkan panas adalah tanda bahwa tubuh sedang melakukan perlawanan. Infeksi karena virus misalnya, tidak langsung hilang karena anak minum obat atau konsumsi makanan tertentu. Obat hanya meringankan gejala. Sementara proses perlawanan terhadap infeksi masih berlanjut. Demam virus, selama diatasi dengan tepat akan sembuh dengan sendirinya.
- Kekebalan Tubuh Kurang
Kekebalan atau daya tahan tubuh anak kurang sehingga mungkin saja ketika panas turun setelah beberapa hari anak memang sembuh. Tetap beberapa hari kemudian anak panas lagi karena infeksi baru.
- Kurang Istirahat
Ketika sakit, siapa saja penderitanya disarankan untuk istirahat. Terkadang dalam kondisi sakit dengan gejala demam biasa, di siang hari anak tetap aktivitas normal. Maka secara tidak langsung di malam hari panas meningkat kembali.
Ajak dan bujuk anak untuk cukup istirahat ketika sakit. Apalagi jika demam anak karena kelelahan atau terlalu lama terpapar matahari. Anak masih dapat sedikit bermain dan aktivitas di dalam rumah.
- Infeksi Berbahaya
Pada dasarnya jika panas turun naik pada anak 2 tahun lebih dari 5 hari atau ciri-ciri menunjukkan bukan gejala demam biasa, anak harus segera dibawa ke dokter. Karena anak mungkin saja mengalami jenis demam berbahaya. Beberapa demam berbahaya yang mempunyai gejala panas naik turun, yaitu :
- Dengan thypoid
- Demam dengue atau penyebab demam berdarah pada balita
- Demam infeksi saluran kemih
- Pneumonia
- Meningitis
- Infeksi Telinga
- Demam pada pasien TBC
Sementara demam yang tidak termasuk berbahaya adalah demam batuk pilek pada anak, demam flu, demam selesma, dan demam akibat radang tenggorokan. Namun demam atau panas ini tetap harus diwaspadai jika diiringi gejala sesak napas karena saluran pernapasan bagian atas tersumbat. Demam juga dapat berbahaya jika tidak ditangani dengan tepat.
Cara mengatasi panas naik turun pada anak 1 tahun antara lain :
- Memberikan obat penurun panas badan sesuai petunjuk dokter atau yang tertera pada kemasan. Obat turun panas seperti merek Sanmol sudah disesuaikan jenisnya dengan usia dan berat badan.
- Menempelkan kompres penurun panas, baik berupa air hangat, plester kompres demam anak, dan kompres dengan daun penurun panas. Hindari kompres dengan air dingin dan alkohol.
- Memberikan anak minum air putih sebanyak dan sesering mungkin untuk membantu menurunkan panas dan mengatasi / mencegah dehidrasi.
- Anak 1 tahun yang masih menyusui sebaiknya tetap diberikan ASI karena AKSI meningkatkan kekebalan tubuh.
- Membuat suhu ruangan tempat anak beraktivitas dan istirahat senyaman mungkin. Suhu ruangan tidak boleh terlalu panas dan terlalu dingin.
- Memberikan anak pakaian dan selimut tipis yang selalu kering untuk membantu menurunkan panas lebih cepat
- Meskipun dalam kondisi sakit anak kehilangan nafsu makan, bujuklah agar mau makan sedikit-sedikit. Resep makanan untuk anak demam dapat dicoba untuk kondisi ini. Makanan bergizi akan meningkatkan kekebalan tubuh sehingga mengatasi panas turun naik pada anak 1 tahun.
- Mengukur suhu badan anak dengan termometer secara berkala agar segera diketahui jika suhu menurun atau meningkat drastis.
Panas anak naik turun pada usia 1 tahun lazim terjadi. Ketenangan orang tua dalam menghadapinya sangat diperlukan. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua.